CHAPTER 6

451 53 6
                                    

DUARRR

"KYAAA JUNE YAAAA"tepat ketika  petir menyambar aku merasa tubuhku oleng saat itu juga,sebelum akhirnya kurasakan sepasang tangan dan kutangkap samar samar bayangan orang itu

'Apakah ini akhir hidupku,diculik seseorang tanpa kulawan,oh tuhan,selamatkan aku..'

.

Flashback

Junhoe POV

Apa yang harus aku lakukan?!

Jinanie..

Aku tidak bisa menjalankan mobilku jika aku belum merasa Jinan aman,aah sial,dimana bis yang harusnya lewat dari tadi?!

Apa jangan jangan jadwal bis terakhir sudah lewat sebelum Jinan datang?!

Apa bis nya kecelakaan?!

Apa Jinan pingsan?!

Diculik mungkin?!

ARRRGGGH

Aku berteriak frustasi mengingat semua bayangan buruk yang terus berputar di kepalaku bagai kaset film

Sudah cukup!!

Aku harus melihat Jinan,sekedar memastikan apakah dia aman sekarang,hanya 'memastikan'

Aku melihat seonggok manusia yang duduk manis di halte bus itu,hanya mempoutkan dan memainkan bibirnya,kuyakin itu Jinan,kebiasaan Jinan memainkan bibirnya ketika memikirkan sesuatu terlihat jelas,ditambah lagi dengan melihat postur imutnya

DUAARR

"KYAAA JUNE YAAA"

Itu?!

Teriakan Jinan?!

Aku segera menghampirinya,menangkap badannya yang tiba tiba ambruk

Matanya mengerjap ngerjap pelan

"Jinanie.."sepertinya dia tidak mendengar ucapanku,aku menepuk pelan pipinya namun tak ada respon sama sekali

Segera kubawa dia pulang ke rumahnya

Flashback end

.

Aku menggendong tubuh mungilnya seperti menggendong anak kecil,dan ketika sampai di depan pintu rumahnya aku mengingat sesuatu,

Kunci?!

Astaga,dimana kuncinya,haruskah aku membawa Jinan ke rumahku,itu terlalu jauh..

Hmmft...

"June ya~"Jinhwan berkata lirih

"Ne,Jinanie,kau sudah sadar"aku mengusap pelan kepalanya yang bersandar di bahuku

"Hm"

"Kau ingin ku bawa ke rumahku? Aku tidak menemukan kunci rumahmu"

"Ani,ini kuncinya junn"

"Arasso,tidurlah lagi.."Aku masih mengusap kepala Jinan setelah menerima kunci dari tangan mungilnya yang hanya dibalas gumaman kecil

.

Aku segera meletakkan tubuh lemah itu ke ranjangnya

Namun baru beberapa langkah,tubuh itu bergerak gerak kecil

"Jinanie,apa yang kau lakukan?"

"Aku mau mandi"

"Hee? Kau belum bisa bangun,kanapa tidak besok saja?"

"Ani.. aku bisa demam nanti"Ia malah berdiri menuju ruang gantinya

"Gwanchana? Kau bisa berdiri?"

I Hope I'll Love You (Junhwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang