The Dancing of Love

11K 611 17
                                    

Alison memperhatikan senyuman yang terpatri diwajah lelaki didepannya ini. Senyuman yang sangat ia kenali. Rahang tegas milik lelaki itu pun tak luput dari perhatiannya, Alison merasa yakin, bahwa dia adalah Gustavo Orlando.

Gadis itu mendekatkan wajahnya kearah pria tinggi didepannya, sedikit berjinjit, Alison mencoba mengenali siapa lelaki yang berada dibalik topeng itu.

Gustavo mendongakan wajahnya, berharap Alison tidak bisa memperhatikannya. Alison masih berusaha melihat lebih dekat, menatap tajam mata keabuan milik pria itu. Jemari kakinya menjadi tumpuannya, ia terus berjinjit, menerka, apa dia Gustavo Orlando?

Bruukk... "Awwhh!"

Tangan kokoh itu berhasil menangkap tubuh Alison yang hampir terjatuh. Tubuh yang sedikit lunglai itu, kini berada didalam pelukan Gustavo. Gustavo memejamkan matanya, merasakan tubuh Alison yang cukup hangat untuknya.

Alison tidak bergeming, ketika tangan kokoh itu masih mendekapnya, memeluknya, dan kini jemari Gustavo mulai mengusap kepalanya. Hangat, itu yang dirasakan gadis itu saat ini.

Entah mengapa, Alison begitu mudah mencintai dan memaafkan lelaki itu. Rasa kecewanya, mulai runtuh ketika Gustavo membuatnya semakin hanyut dalam perasaan cinta yang masih dimiliki olehnya.

Suara alunan biola mulai terdengar, alunan nada yang lembut, membuat suasana malam pesta dansa itu semakin hangat. Beberapa pasangan sudah mulai berdansa mesra, mengikuti iringan suara biola yang tengah dimainkan.

Alison masih berada didalam pelukan Gustavo, tubuhnya mulai bergerak mengikuti suara alunan biola. Gadis itu mendongakan wajahnya, melirik kearah wajah lelaki yang sedang memeluknya. Alison semakin yakin, bahwa dia adalah Gustavo Orlando.

"Maaf...." ucap Alison, Gustavo merunduk dan meraih wajah Alison. Menatap mata gadis itu, dan tersenyum padanya. "Kau mengenaliku?" tanya Gustavo.

"Mr. G...." jawab Alison dengan sedikit senyum simpul dibibirnya. Gustavo kembali memeluk Alison, kini lelaki itu mulai bisa tersenyum kembali. Karena menantikan hal ini akan terjadi.

"Jangan pernah kau menginggalkan ku, Alison..." ucap Gustavo. Alison hanya tersenyum, dan memeluk erat Gustavo.

Kini mereka berdua semakin larut dalam berdansa, tidak peduli berapa pasang mata yang sedang memperhatikannya. Gustavo kini merenggangkan pelukannya, meraih pinggul gadis itu, dan menggenggam erat jemari Alison. "Kau ingin mereka semua melihat dirimu, Alison?" bisik Gustavo, sambil melihat sekelilingnya. Alison hanya terkekeh, dan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pria dewasa ini.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Alison. Dan tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, Gustavo mulai menggerakkan tubuhnya, mengajak Alison untuk mengikuti gerakannya, Gustavo memutar tubuh Alison dan memeluknya dari belakang. Alison hanya tertawa mengikuti instruksi dari penari amatir yang sedang mengajaknya berdansa. Tapi, tunggu dulu, rasanya Gustavo cukup profesional dalam hal ini. Gadis itu terlihat begitu menikmati gerakan Gustavo, dan perlahan ikut menyeimbangi permainan dansa lelaki itu.

Alunan biola itu masih belum berhenti, bahkan kini sang pemain biola ikut menikmati dansa antara Gustavo dan Alison. Sebuah lagu, kini khusus dimainkan untuk mengiri satu pasangan yang terlihat romantis malam ini.

Alison dan Gustavo semakin terhanyut pada suasana malam itu. Ratusan pasang mata kini mengarah pada mereka berdua. Clarine pun menyadari, bahwa Alison bukan berdansa dengan Jack Farrel. Gadis itu berjalan mendekati Alison yang sedang asyik berdansa dengan seorang lelaki. Clarine mencari keberadaan Jack Farrel, ia melihat kesegala sisi, namun lelaki itu belum juga ia temukan.

THE ORDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang