BAB 02 - New Secretary

19.6K 951 3
                                    

SANDRA POV

Sesuai perkataan sahabatku, Caroline Hawn kini semua para karyawan dikumpulkan menjadi satu di Aula yang besar yang berada di lantai tengah perusahaan. Aku tidak mengelak jika aula ini dapat menampung ribuan orang, karena memang aula ini sengaja dirancang jika ada acara diperusahaan.

Aku duduk gelisah ditempatku pasalnya aku benar-benar gugup jika Lucas Jeffrey yang dimaksud Caroline adalah lelaki yang aku kenali. Apalagi jika teringat kejadian tadi pagi ketika aku menyetopkan mobil Lucas dengan seenaknya dan meminta untuk menumpang meskipun akhirnya ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu dan alhasil aku menaiki sebuah taksi yang kebetulan sedang menurunkan penumpangnya.

Jantungku kembali berdegup kencang ketika suara manusia yang tadi begitu ramai sekarang menjadi hening, dengan berani aku mendongakkan kepalaku dan melihat sosok lelaki yang sedang berjalan menuju panggung kecil yang memang tersedia disana. Jas berwana navy dengan kacamata hitam. Astaga, lututku benar-benar lemas sekarang.

"Selamat pagi" suara bass itu menggema diruangan, sebenarnya tidak perlu berbicara dengan mikrofon pun suara Lucas dapat terdengar hingga belakang.

"Selamat pagi, Mr. Jeffrey." jawab mereka serempak sedangkan mulutku tertutup rapat berbeda dengan Caroline ia menjawab sapaan itu dengan teriak semangatnya tak memperdulikan aku yang duduk bagaikan patung.

"Saya Lucas Jeffrey. Saya tidak akan berbicara lama disini" jedanya, aku melihat ia sedang mengedarkan tatapannya di ruangan ini.

Tubuhku kembali menegang ketika tatapan kami bertemu beberapa detik hingga ia memutuskan tatapan itu dan berbicara sedangkan aku kembali menduduk. "Saya berdiri disini sebagai pengganti ayah saya, Charlie Stanley karena beliau sudah memberikan hak perusahaan ini sepenuhnya kepada saya." Suara bass itu kembali terdengar.

"Meskipun disini saya hanya menjadi CEO tapi saya berharap Stanley Group terus berjalan dengan baik, dan saya tidak suka dengan karyawan pemalas dan pembuat masalah jika kalian melakukan dua hal itu maka dengan senang hati saya akan mengeluarkan kalian dari perusahaan ini."

Hening.

Ribuan orang didalam aula ini membungkam mulutnya, tidak ada satu orangpun yang berani memotong bahkan menjawab ucapan Lucas. Hebat sekali...

"Ah dan satu lagi, saya membutuhkan sekretaris untuk menghandle pekerjaan saya jika saya tidak bisa datang ke perusahaan ini, karena saya masih memegang perusahaan saya sendiri yaitu Jeffrey Corp." ucapnya dengan nada sombong lalu aku mendengar suara wanita membalas ucapan Lucas.

"Maaf sir, tapi anda sudah memiliki sekretaris. Saya sendiri" kata wanita itu. Ya, aku tahu wanita itu, ia adalah seorang sekretaris dari Mr. Charlie. Lalu mengapa Lucas ingin mencari sekretaris baru?

"Saya tidak ingin anda menjadi sekretaris saya." Kejam. Jika aku menjadi wanita itu aku akan sangat malu ditolak mentah-mentah didepan banyak orang.

"Apakah anda ingin saya merekrut orang lain, Mr. Jeffrey?" tanya seorang pria disamping Lucas.

"Tidak perlu, saya akan memilih salah satu karyawan tetap diperusahaan ini."

Seakan mengerti pria itu langsung memberikan sebuah dokumen kepada Lucas. Aku tidak tahu apa isi dokumen tersebut tapi aku merasa jika Lucas sedang mencari sesuatu, tapi mencari apa? Dan dokumen apa itu? Kenapa aku merasa jika bibir Lucas sedang bergumam nama-nama orang?

Kepalaku sedikit pening, aku tidak terbiasa berada didalam ruangan yang penuh dengan ribuan orang. Ini membuatku sesak dan kenapa Lucas belum berbicara lagi? Apa yang sebenarnya lelaki itu cari? Astaga, kepalaku semakin pusing saja.

"Sandra Margareth" aku tersentak ketika namaku terpanggil lalu aku mendongak dan mendapatkan ribuan mata menatapku bahkan juga Lucas menatapku. Apa yang telah terjadi disini?

Caroline menatapku dengan matanya yang berbinar, aku ingin bertanya tapi belum sempat aku bertanya suara bass itu kembali mengintrupsiku untuk maju kedepan.

Dengan gugup aku memberanikan diri untuk maju dan memasang muka tembok karena aku merasa jika ribuan mata itu terus menatapku.

"Ada apa, sir? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanyaku dengan suara pelan tapi aku tahu Lucas mendengarnya dan mengabaikan pertanyaanku. Mataku membulat ketika lengan kekar melingkar dipinggangku dengan erat.

"Sekarang, wanita ini akan menjadi Sekretaris baruku."

Ucapan Lucas membuatku membisu dan tanpa sadar aku menatap Lucas dengan tatapan tidak percaya sedangkan Lucas membalasnya dengan senyum tipisnya. Mungkin hanya aku yang dapat melihat senyumnya.

Yatuhan, lututku kenapa melemas?

Aula ini bertambah hening padahal masih banyak orang yang duduk dibangkunya masing-masing. Aku merasa semua orang shock pada keputusan Lucas bahkan aku juga merasakan hal yang sama.

"Kalian boleh keluar dan lanjutkan pekerjaan kalian masing-masing" perintahnya dengan tegas membuat semuanya keluar dari aula dengan tertib sedangkan aku masih berdiri lemas disamping Lucas yang masih setia memeluk pinggangku.

Aku berdeham lalu mencoba melepaskan lengan kekar itu tapi lengannya bagaikan ular yang sedang melilitkan tubuhnya untuk membunuh mangsanya. Sulit dilepas. Dan aku rasa akulah mangsanya.

"Selamat atas keberhasilanmu karena telah terpilih menjadi Sekretaris baru dan dipilih sendiri oleh, Mr. Jeffrey."

---
To be continued>>

Thank u for reading

Salam
Putri si penulis amatir yang nulis kalimatnya masih acak-acakan😌

Me and Mr. Billionaire✓ (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang