3. Terpesona kedua kalinya

27 24 6
                                    

Kau benar-benar membuatku terpesona untuk kedua kalianya,
Dan kau juga yang berhasil menjatuhkan hatimu tepat di lubuk hatiku...
------Angelina

👫👫👫

Kring...kring...kring...!!!

Bel istirahat kembali berbunyi dengan nyaring. Ini adalah waktu istirahat bagi anak-anak Intelegency High School. Tampak mereka berbondong-bondong keluar dari kelas masing-masing sembari menuju 3 tempat yang paling dominan dikunjungi oleh mereka, yakni kantin, perpustakaan, dan Mushalla. Semuanya memilih tempat yang mereka suka untuk menghabiskan serta menghilangkan kepenatan selama beberapa jam belajar di kelas

Begitu juga dengan Angelina, cewek manis yang terkenal dengan kejeniusan dan semangat belajarnya. Maka tak heran banyak guru-guru yang mengagumi kecerdasannya. Ia juga dijuluki 'anak emas' oleh siswa-siswi di sekolahan.

Angelina melangkah gontai berjalan di koridor sekolah, sembari membawa beberapa buku yang sepertinya akan dikembalikannya ke perpustakaan, karena sudah jatuh tempo pemgembalian.

"Astaga, aku lupa kalau harus ke UKS!" Tiba-tiba Angelina menepuk dahinya, seraya menghentikan langkah ketika mengingat kata 'UKS'. Sepertinya dia sudah berjanji untuk jumpa dengan Melia, sahabat sejatinya semenjak mengenyam pendidikan di SMA.

"Hmm, mesti kesana nih. Mana udah ada janji sama dia lagi. Berabe urusannya kalau aku ingkar janji sama dia." Ujar Angelina lirih, sembari memegang erat buku-bukunya.

"Perpusnya nanti aja deh...," angguknya, kemudian dia langsung mempercepat langkah menuju UKS yang tak jauh dari hadapannya.

Tok..tok...tok...

Permisi!!!

Angelina mengetuk pintu ruang UKS, sembari memberikan salam.

"Masuk aja!!!" Sahut seseorang dari dalam, seraya menyuruh Angelina untuk masuk.

Pasti itu Melia deh...batinnya dalam hati. Lalu dia membuka gagang pintu ruang UKS.

"Eh, ada Angelina aku," ujar Melia tersenyum kecil melihat Angelina yang masuk. Lalu menghampirinya.

"Hai!" Sahutnya, lalu duduk di samping Melia.

Saat itu, terlihat ada seekor kucing yang tampak terduduk dengan mata sayu. Kulitnya yang lembut dan putih benar-benar membuat setiap orang berdecak kagum apabila melihatnya.

Ternyata itu adalah kucing yang Melia dan Angelina temukan tadi pagi di jalanan pas mau pergi ke sekolah.

Angelina meraih kucing imut itu, lalu mendudukkan di pangkuannya. "Gimana keadaan kucing imut ini?" Tanya Angelina, dia terus mengelus-ngelus lembut bulu-bulu halus kucing di pangkuannya, sembari sesekali melirik kucing imut itu.

Melia mengangguk kecil, lalu tersenyum. "Kondisi badannya baik-baik kok. Tapi sayangnya, ekor sama kakinya kayak patah gitu deh." Jelas Melia sedih, sambil menatap sedih kucing yang berada di pangkuan Angelina.

Angelina tertegun sejenak. "Astaga, ngeri amat sih sampe patah segala. Sayang kucing yang malang ini," Angelina mengelus lembut kucing di pangkuannya, dia terlihat benar-benar sedih mendengar perkataan Melia tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're the ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang