2. Tragedi itu...

59 34 49
                                    

''Tragedi itu...,
Mengingatkanku pada masa lalu kelam, yang tak berujung bahagia....''
-----Angelina

*******

Angelina merapikan pergelangan baju seragam sekolahnya yang tampak sedikit kusut diterpa lipatan kecil. Kemudian, rambutnya yang dikucir, sedikit dikesampingkan agar terlihat rapi. Saat itu, Melia tampak sudah menunggunya di depan rumah dengan semangat membara. Yaa, walaupun tubuh gembulnya itu semakin hari, semakin bulat saja, namun tetap saja dia bersikeras bertengger di sepedanya.

''Ngel, buruan, dong. Kita udah telat, nih!'' teriak Melia dari depan rumahnya. Saat itu, Angelina tengah mengeluarkan sepedanya dari dalam garasi rumahnya. ''Memangnya kamu mau nanti dihukum sama guru?'' ujar Melia sedikit menakut-nakuti.

Angelina yang mendengar suara cempreng Melia itu sedikit menggerutu. ''Iya, Melia gembul. Sabar sikit, napa!'' teriak Angelina dari dalam rumahnya. ''Aku lagi keluarin sepeda, nih. Bentar ya...,'' seloroh Angelina kepada Melia, si gembul.

Melia Azhari namanya. Gadis gembul dan demen banget makan, yang selalu menemani dan menyinari hari-hari Angelina, di kala Ayah dan Mamanya lagi bekerja. Dia biasa dipanggil Melia. Melia ini adalah anak dari dr. Azhari, yang merupakan seorang dokter hewan yang membuka praktek klinik di sekitaran komplek perumahan Angelina dan Melia. Yaa, jarak rumah keduanya tidaklah terlalu jauh. Hanya dibatasi oleh taman mini komplek yang asri.

''Iye, iye! Aku tunggu, ya. Tapi, jangan lama-lama kali keluarinnya. Okok,'' seloroh Melia dengan suara sedikit dikeraskan.

''Okey...'' Angelina menyahuti Melia, kemudian dia keluar sambil membawa jalan sepedanya keluar. ''Hai, Bul!'' sapa Angelina, tatkala melihat Melia sudah siap pergi ke sekolah.

''Hai, Ngel. Yuk pergi!'' ajak Melia, sembari sedikit memiringkan kepalanya. Kemudian naik ke atas sepeda yang lumayan besar ukurannya.

''Yukkkk...!!!''

*******

Dan, dia memberikan sebuah isyarat yang tak kupahami dengan pasti kemana tujuannya....

Di perjalanan menuju ke sekolah, sudah lumayan banyak kendaraan yang tampak berlalu lalang di sekitaran jalan raya, walaupun, masih banyak sekolah yang belum secara resmi membuka masa Proses Belajar Mengajar di tahun ajaran baru. Namun, berbeda dengan sekolah Angelina dan Melia yang tampak sudah siap menerima kembali kedatangan para siswa untuk bertarung mengasah otak mereka.

Intelegency High School

Itulah nama sekolah yang sangat berperan penting dalam mendukung kemajuan pendidikan di kota tempat Angelina dan Melia tinggal. Lumayan banyak anak komplek perumahan mereka yang juga menempuh pendidikan di IHS. Karena, selain lokasinya yang cukup strategis, sekolah yang satu ini juga menjadi SMA terfavorit di kalangan remaja.

Bruk...!!!

Meeonggg...

Suara itu,
Mengingatkanku pada bayangan tragedi masa lalu,
Di saat AKU dan DIA dipertemukan untuk pertama kalinya dengan sebuah perantara dari Tuhan....

''Astaga! Mel, lihat tuh ada kucing jatuh dari pohon itu!'' Angelina tampak terkejut, ketika melihat seekor kucing mungil terjatuh dari sebuah yang lumayan tinggi letaknya. ''Iya, deh, kayaknya. Sayang!'' dia menunjuk ke atas pohon itu, dan kemudian menghampiri kucing yang malang tersebut.

Melia pun menghampiri kucing itu. ''Sungguh kucing yang malang...,'' Melia menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil mengelus-ngelus kepada mungil kucing itu. ''Kok bisa kamu jatuh dari sana, sayang? Apa yang membuatmu jatuh?'' Melia terus berceloteh dengan kucing mungil itu.

You're the ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang