Chapter 9 : The real you (2)

1.5K 110 3
                                    

Jenny memasuki apartemen nya, gurat lelah tampak jelas di wajah nya.

"Darel." Jenny memanggil si hantu charming itu.

Darel keluar dari kamar Jenny tergopoh-gopoh,
"Iya ? Kamu udah pulang ?" tanya nya menghampiri Jenny yang sedang duduk di sofa, ia terlihat lusuh dan kelelahan.
"Bagaimana keadaan bos mu, Mos ?" tanya Darel sambil menyerahkan segelas air kepada Jenny,

"Dia masih belum sadar. Nanti sore aku akan ke sana lagi" jelasnya sambil memijat pelipisnya,

"Kenapa harus dirimu sih ? Apa enggak ada orang lain ? Keluarga nya mungkin ?" protes Darel sambil menghilangkan tangan nya,

"Tidak ada, Darel. Orang tuanya sudah bercerai dan sejak itu dia hidup sendiri dan dia anak tunggal" Jenny menghembuskan nafas berat, lalu menenggak air yang Darel berikan.
"Dan.. Pacar nya baru saja memutuskan dia. Jadi dia tidak punya siapa siapa selain aku. Sekertaris pribadi nya" Jenny meletakkan gelas di meja yang ada di depan nya,

"Hmm.. Aku ikut ya !" kata Darel,

"Tidak, Darl ! Kamu tidak bisa ikut. Kamu di rumah aja ya !" Jenny berdiri dari tempatnya lalu berjalan menuju kamar nya dengan langkah berat,

"Tapi kan.."

"Aku mau tidur sebentar. Aku lelah" potong Jenny,

***

Jenny merasakan tangan halus dan dingin ada di pipinya,
"Darel.. Jangan mengganggu" katanya masih memejamkan matanya,

"Tadi orang dari rumah sakit menelfon mu. Katanya kamu harus segera kesana" kata Darel yang berdiri sedikit membungkuk di pinggir ranjang Jenny,

Sontak Jenny membuka kedua matanya lalu menduduk kan dirinya hingga membuat Darel sedikit terjingkat.
"Benarkah ?" tanya Jenny terkejut,

"Iya.. Ayo sekarang kamu bersiap ! Kamu harus cepat cepat kesana kan!" kata Darel sambil tersenyum,

"Iya" Jenny tersenyum lalu berjalan ke arah kamar mandi,

Setelah 20 menit..

Jenny keluar dari kamar mandi, ia melihat sebuah dress kuning milik nya ada di tempat tidur.
"Pasti Darel yang memilih nya" gumam Jenny sambil tersenyum,

Jenny keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju pintu,
"Darel, aku pergi dulu ya. jaga dirimu di rumah" Jenny berpamitan kepada Darel yang entah dimana,

"Eh.. Tidak ada jawaban ? Kemana dia ?" Jenny berbalik mencari Darel saat tiba tiba langkah nya terhenti di sebuah sofa. Ya, Darel tertidur di sofa itu, dia terlihat sangat tampan dangan wajah putihnya dan bibir nya yang tips itu,

"Astaga, ternyata dia tidur. Hmm.. Baiklah, aku pergi dulu ya my charming ghost.. Aku menyayangimu !" bisik Jenny pelan lalu pergi,

"Aku juga sayang kepada mu, my mosa !" jawab Darel pelan setelah Jenny pergi sambil tersenyum dengan mata yang masih terpejam,

Di rumah sakit...

"Nona jenny, anda datang ?"

"Iya, dok. Bagaimana keadaan tuan David?" tanya Jenny,

"Dia baik baik saja, tapi belum sadar" katanya,
"Saya pergi dulu, jika anda perlu sesuatu. Panggil saja perawat" jelasnya lalu ia berlalu pergi.

Jenny memasuki kamar David. Pria itu masih tertidur di sana,
Jenny mendekati pria itu dan menatap nya lekat.
"Padahal kanu itu tampan, tapi terlalu menjengkelkan sih !" gumam Jenny,

"Cepat lah sadar. Kalo kamu tidur terus, lalu siapa yang akan memarahi ku setiap paginya ?" sambungnya sambil duduk di kursi yang ada di samping ranjang David,

Setelah beberapa jam,

Tangan itu menyentuh tangan lembut Kenny,
"Mr. David ! Anda sudah sadar ?" jenny terbangun dari tidur nya,

"D-Dimana aku ? Kenapa kamu disini ?" tanyanya sambil memegang kepala nya,

"Anda ada di rumah sakit. Kemarin anda tiba tiba demam tinggi dan harus di larikan ke rumah sakit. Saya panggilkan dokter dulu," Jenny melepaskan genggaman tangan Dave dari tangan nya,

Tapi justru genggan tangan itu semakin erat,
"Jangan, kau di sini saja"

Deg...

*****

Ghost Love #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang