Chap 21 : Leon Marcello

1.1K 79 1
                                    

"Baiklah, sekarang Martha tidur ya" kata jenny,

"Tapi Maltha masih ingin nonton tv," rajuk gadis itu,

"Tapi ini sudah jam 8 sayang. Saat nya tidur" kata jenny berusaha membujuk gadis itu,

"Tapi kak.. Maltha,"

"Marta, tidak ada bantahan ! Sekarang waktunya tidur. Kak jenny sudah membuat susu untuk martha, ayo cepat di minum lalu pergi tidur"

"Maltha tidak mau.." kata gadis itu,

"Hmmm.." jenny berfikir bagaimana cara membujuk gadis itu agar mau tidur. karna jika gadis itu tidak tidur artinya dia tidak akan pulang, sedangkan tugas yang harus dia kerjakan masih banyak.

"Oh, jadi begitu. Jadi martha tetap tidak mau tidur ya ?" kata jenny lalu duduk di samping gadis itu,
"Tidak mau" gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu. Susu ini buat kak jenny saja ya," kata jenny,

Gadis itu membulatkan matanya sambil menatap ke arah jenny,
"Ummm.." gadis itu terlihat bingung, namun ia mengerjapkan matanya lalu membuang pandangan nya.
"Telselah saja" katanya,

Astaga, dia keras kepala. Sama seperti ayah nya -batin jenny,

"Hmm.. Baiklah, setelah meminum susu ini. Kak jenny langsung pulang saja. Jadi nanti tidak akan ada cerita sebelum tidur" kata jenny sambil tersenyum menatap gadis itu,

"Hah..." gadis itu kembali menampilkan ekspresi terkejut.
"Baiklah, maltha mau tidur sekalang. Tapi susu itu buat maltha dan juga celita sebelum tidulnya" ucap gadis itu,

Gotcha !! -batin jenny,

"Baiklah, ini susu nya. Ayo kita kekamar" kata jenny sambil menyerahkan susu itu kepada Martha,

"Ayo kak" kata gadis kecil itu setelah menenggak habis susunya.
Mereka berdua berjalan menuju kamar martha,

"Dia memang unik, baik dan tulus. Terlebih perhatian nya dan perlakuan nya kepada Martha" david tersenyum dari balik pintu kamarnya.

Klek,

Jenny menutup pintu kamar martha.
Hmmm.. Mungkin david sudah tidur. Lebih baik aku langsung pulang -batin jenny.
Gadis itu berjalan keluar dari rumah david.
"Sampaikan pada tuan favid kalau aku pulang" ucapnya, berpamitan pada salah satu pelayan.
Pelayan itu hanya mengangguk sopan.

jenny berjalan menuju gerbang rumah itu. Dia melewati mobil david yang terparkir di halaman, dan..
"Masuk !" suara itu membuat jenny berhenti. Ia menoleh ke arah mobil itu dan ya, benar. Itu david, dia menunggu jenny di dalam mobil.
Jenny menengok ke sana kemari memastikan bahwa dia yang david ajak bicara bukan orang lain.
"masuk !" ucap david sekali lagi,

"Um, apa ? Anda bicara dengan saya ?" kata jenny,

"Apa kau tuli ?" kata david ketus,

Apa ? Apa dia baru saja mengatakan kalau aku tuli ? Orang ini benar-benar...

"Ternyata kau benar-benar tuli ya !" kata david membuyarkan lamunan jenny,
"AYO MASUK NONA JENNIFER MIMOSA !!!" teriak david.

"Baiklah, tidak perlu berteriak seperti itu. Aku tidak tuli" kata jenny,

"Jadi ?"

"Apa ?" jenny menatap ke arah david,

"Jadi kau tidak mau masuk ? Atau aku harus menyeret mu ?" katanya,

"Kenapa aku harus masuk, ?"

"Tentu saja agar aku bisa mengantarmu, bodoh" ucap david,

Jenny membulatkan matanya dengan wajah kesal,
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" kata jenny,

"Oh ya, ? baiklah kalau begitu. Pulanglah" kata david lalu keluar dari mobilnya,
"Selamat malam nona !" katanya lalu berjalan pergi,

Jenny hanya bisa melihat punggung pria itu semakin menjauh,
"Dasar... Kalau tidak tulus mau membantu kenapa dia bertindak seolah-olah dia tulus. Lagi pula aku kan hanya jual mahal" jenny menghentakkan kakinya dengan kesal, lalu ia berbalik. Sedangkan david hanya tersenyum saat mendengar gumaman jenny,

Jadi dia jual mahal ? Untuk apa ? Dasar unik !!! -batinya.

Jenny berdiri di pinggir jalan menunggu taxi dengan kesal, sudah lama dia menunggu tapi tidak satupun taxi yang menghampiri nya. Jenny melirik arlojinya.
"Sudah dua jam tapi tidak ada satupun taxi yang datang" gerutunya,
Lalu..

Tin..

Jenny melihat mobil hitam menghampiri nya dan berhenti tepat di depannya, jenny bertanya-tanya siapa sosok dalam mobil itu, lalu pintu mobil itu terbuka.
terlihat seorang pria keluar dari mobil itu menghampirinya menggunakan seragam khas supir pribadi.
"Masuklah nona" ucapnya,

Siapa dia ? Oh, tentu saja. Pasti david yang menyuruh bawahan nya. Dia sangat peduli. -batin jenny,
Gadis itu mengangguk lalu membuka pintu belakang, pria itu melajukan mobil nya. Jenny baru sadar jika orang itu tidak sendiri, ada seorang pria bersamanya.
Kenapa david mengirim dua orang untuk mengantarku ? -batin jenny,

"Apakah david memberi mu begitu banyak tugas hingga kau pulang selarut ini Jenn ?" kata sosok itu,

Deg..
Leon ? -batin jenny

"Leon ?"

Sosok itu menghadap ke belakang,
"Kenapa ? kau terkejut ?"

"Um, ti..tidak. Aku hanya"

"Kau mengira aku orang lain, jen ?"

"Ti..tidak. Bisa kau menyuruh supir mu untuk lebih cepat ? Aku sudah lelah" kata jenny,

"As you wish my princess."
"Jack.. Kau dengar kan ?" ucapnya kepada supirnya.

Setelah beberapa menit,

"Terimakasih sudah mengantar ku,"

"Anytime, good night" kata leon, lalu ia pergi.

Jenny menghembuskan nafas lega.
Lalu ia memasuki apartemen nya.

Di sana...

"Bos, bukankah dia nona jenny yang sering anda ceritakan ?" tanya jack.

"Ya, dia orangnya" ucap nya dengan pandangan lurus menatap jalanan

"Tapi kenapa anda tidak mengambil kesempatan ? Padahal tadi anda sudah mendapat kesempatan besar untuk menghancurkan nya dan mencelakai nya. apa ada yang salah bos ?" tanya jack

"Tidak ada yang salah jack. Aku sudah melupakan balas dendam ku" kata leon,

"Apa ? Tapi kenapa ? Apa ada alasan khusus ?"

"Ya, karna aku lihat bahwa sepupuku sangat tertarik padanya walaupun dia belum mengatakan itu. Tapi aku tahu kalau dia mulai tertarik pada jenny"

"Sepupu anda ? Maksud anda tuan david ?"

"Hmm" leon hanya menjawab dengan dehaman,

"Tapi, tuan david kan sudah memiliki nona kate"

"Tidak lagi, jack. Tidak lagi ! Sekarang kate menjadi milikku dan juga bayinya" kata leon..

***

To be continue,
Vote comment,
And follow me !
Love and hug for u guys,..

Ghost Love #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang