1

4.2K 419 26
                                        

"But I do nothing upon myself, and yet I am my own executioner"

-John Donne

Dari puisi John Donne, yang kurang lebih artinya:
Sekalipun aku tidak melakukan suatu hal apapun kepada diriku sendiri, diriku tetap berakhir sebagai pihak yang menyakiti diriku sendiri.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

- London, 1823

"Emily mengundangku untuk datang minum teh, Mama! Kehamilannya memasuki bulan ketujuh dan ia semakin sulit bergerak."

"Aku senang mendengarnya, sayang. Tetapi, aku lebih tertarik untuk membahas tentang pria yang kudengar sempat mendekatimu kemarin. Bagaimana kabarnya? Apakah ia masih aktif melakukan pendekatan kepadamu, sayang?"

Penelope menghela nafas. Ini lagi. Keluhnya. Mamanya dan segala pikiran positifnya tentang putri kandungnya. Mamanya mungkin satu-satunya orang di dunia ini yang mengira seorang Penelope Stratton begitu luar biasa, begitu dicintai, dan diperebutkan lelaki.

Ketiga pernyataan itu salah.

Kenyataan pertama, Penelope tidak pernah sekalipun menjadi sang primadona sejak ia mengawali debutnya. Kedua, Penelope perlahan-lahan merasa semua orang akhir-akhir ini begitu sering tidak menghargainya dan memanfaatkan kebaikannya. Penelope tidak yakin kenapa ini bisa terjadi kepada dirinya. Penelope Stratton tidak pernah melakukan apapun untuk menyakiti siapapun. Semua orang mengenalnya sebagai gadis yang baik.

"Justru karena kau kelewat baik, mereka memanfaatkanmu..."

Penelope menggeleng, mengenyahkan kalimat yang dibencinya. Kalimat yang perlahan-lahan merusak jiwanya, membuat Penelope merasa dirinya adalah orang yang jahat dan perhitungan.

Emily tentu saja, tidak pernah termasuk di dalamnya. Kawan baiknya itu, semenjak pernikahannya yang penuh skandal dan romantisme dengan James, Earl of Darlington, dengan penuh semangat menjodohkan Penelope ke kenalan-kenalan barunya yang dinilainya cukup pantas untuk mendapatkan perhatian Penelope.

Oke, Penelope akan mengoreksi sekali lagi ucapannya. Emily dan kedua orang tuanya bisa dibilang adalah satu-satunya orang yang merasa Penelope begitu luar biasa dan sungguh pria yang melewatkan kesempatan mengenal Penelope adalah pria yang bodoh. Akhir-akhir ini semenjak Penelope sering berkunjung dan mengobrol dengan Emily, suami Emily sendiri, James tampaknya memiliki prospek ikut tergabung dalam kelompok yang mungkin pantas dinamakan forum-penyanjung-Penelope.

Ketiga, setelah sejauh ini Penelope memberikan monolog menyedihkan tentang dirinya dan tentang kelompok kecil pemujanya, sudah jelas bahwa Penelope bukan tipe gadis yang diperebutkan pria. Tepatnya, setelah dua season pertamanya berlalu dan kini season ketiganya hampir berakhir, Penelope sudah belajar menerima kenyataan pahit itu.

Season pertamanya mungkin bisa dibilang cukup berhasil, kenang Penelope masam. Walaupun ia bukanlah si bintang season, ayahnya toh menolak lima lamaran. Kesemua lamarannya, sayangnya, diberikan oleh pemburu harta. Tetapi paling tidak, ada yang melamarnya.

Kemudian season keduanya berlangsung ditemani Emily, dan bukannya ingin mengeluh, tetapi... Penelope tidak punya kecantikan yang absolut seperti Emily Waterborne. Ia tidak punya warna rambut hitam dan warna mata kehijauan, kecantikan yang nyaris magis dan melemahkan lutut. Penelope hampir iri dengan kelebihan Emily. Tetapi ia tentu saja tidak sampai hati melakukannya, sahabatnya itu sangat baik hati dan setia kawan.

The Baron's Daughter [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon