"Halo semuaa, cek mulmed ya, ada gue loh. Gimana menurut kalian?" -Lycra.
----------
"Dibalik kebahagiaan yang terdalam, ada rasa sakit yang sedang menunggu untuk merenggut semua kebahagiaan itu."
----------
Tiga bulan berlalu sudah, dirinya kini sudah membulatkan tekatnya untuk lebih serius dengan Zero. Namun tetap saja ia belum berani untuk memulai nya. Jadi ia meminta bantuan kepada teman nya sendiri yaitu Lycra. Dirinya percaya kalau ini akan berhasil. Apalagi Lycra dan Zero satu organisasi yang makin membuat mudah untuk Lycra memberi tau perasaan Kena kepada Zero.
Setiap hari nya Kena dan Zero yang saling mengabari, dan itu membuat Kena yakin akan perasaan Zero. Kena yang sudah sibuk dengan laptop nya membuat kedua teman nya ini merasa bosan.
"Lo udah bosen belum ngetik nya?" Flannel mulai merasa sangat bosan memperhatikan Kena yang terus mengetik di laptop nya entah tentang apa itu.
Kena tetap fokus pada laptop nya tanpa memperdulikan ucapan Flannel tadi. Jersey yang sudah lelah menunggu Kena, ia lebih memilih memainkan geadget nya daripada harus berkoar seperti Flannel. Karna dia tau, akan tetap sama saja. Buktinya saat Flannel bertanya, Kena malah diam. Laptop lebih asik daripada dua manusia di hadapan nya. Merasa perutnya mamanggil untuk segera di isi makanan, Jersey langsung bediri dan tanpa aba-aba ia langsung beranjak dari tempat duduk nya menuju kantin.
Saat tiba di kantin, Jersey di buat bingung oleh isi kantin ini. Pasalnya, isi kantin menunya akan sama saja tidak ada yang berubah. Dan itu membuat dirinya bosan. Mungkin lebih tepat nya membuat perutnya bosan karena selalu makan makanan seperti itu. Ia mulai berpikir dan menemukan ide, yaitu meminta izin keluar sekolah dengan alasan fotokopi di depan sekolah. Ia kembali ke kelas nya dan langsung menarik Flannel keluar tanpa persetujuan dari Flannel sendiri.
Setelah memohon untuk minta izin keluar dengan alasan foto kopi, akhirnya mereka berhasil keluar. Di depan gerbang sekolah terlihat Alfa sedang bersama teman-teman nya. Langkah Flannel terhenti sementara Jersey dengan santai nya melewati kerumunan anak yang terkenal nakal itu. Jersey menoleh ke belakang melihat Flannel yang masih terdiam kaku. Ia sempat berfikir kenapa teman nya itu malah terdiam. Dan mata nya kini mendapati sosok Alfa dan geng nya. Barulah ia paham kenapa Flannel seperti itu. Jelas saja ia hanya terdiam kaku. Ternyata sang pujaan hati ya berada tepat di hadapan nya.
Jersey berlari kecil mendekati Flannel. "Kutu! Bukan nya cepet jalan!"
"Gue mau pingsan liat dia, Je!!!!" Flannel mengigit lengan baju Jersey. dan langsung di hadiahi sentilan keras tepat di jidat nya.
"Yaelah model kaya dia banyak. Di iklan obat masuk angin juga banyak. Udah buruan anterin gue beli makan!!"
"Wait. Makan? Bukan nya tadi lo bilang ke pak Ojan kalau lo mau fotokopi?"
"Alesan aja. Dasar lemot!!" Jersey kembali menarik pergelangan tangan Flannel. Dan itu sukses membuat Alfa melihat nya. Pipi Flannel makin memerah saat Alfa melihat dirinya.
><><
"Lo tau enggak sih, Lycra kemana?" Tanya Jersey.
"Gue kan dari tadi bareng lo. Mana gue tau dia kemana." Jawab Flannel.
"Gue juga heran, Zero kok juga engga ada yah?"
"Mereka kan satu organisasi. Mungkin aja lagi disuruh ngumpul."
"Kalau di suruh ngumpul, pasti si Udin, Ucup, Malik, Sudin, Sumi juga bakalan ikut. Lah ini mereka aja ada di kelas kok."
"Itu kayak...." Flannel menatap ke arah depan saat Jersey sedang bicara tadi. Dan matanya menangkap seseorang yang sangat familiar dengan nya. Sedang jalan berdua berbarengan, langkah kaki yang sejajar, senyuman yang mengembang, berjalan mengarah ke dirinya dan Jersey. Iya tidak salah, itu memang benar Lycra dan Zero.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE U REAL?
Teen FictionMereka di pertemukan, di kota yang berbeda, dengan jarak puluhan kilometer, yang selalu di uji dengan masalah yang berbeda. Dipo adalah salah satu alasan Kena untuk tetap sabar dengan jarak, dan ocehan orang lain tentang hubungan nya. "Dia enggak ny...