"Kebahagiaan datang ketika kamu percaya pada apa yang kamu lakukan"
Tanaka atau yang biasa di panggil Naka tengah sibuk merapikan poni nya yang berantakan. Berkali-kali ia berkaca di depan cermin sambil bergaya bak model ternama. Jika di depan Haru Naka menjadi gadis feminim, tapi di rumahnya Naka berubah menjadi gadis barbar yang tidak tau malu."Anjir fixs sih ini gue cantik banget!" Seru Naka dengan senyum mengembang. Memuji dirinya sendiri di depan cermin besar. Kepercayaan diri Naka sangat lah besar bahkan lebih besar dari pada samudera Atlantik.
Hari ini Naka haruslah tampil cantik karena akan bertemu dengan Haru. Sebenarnya tidak hari ini saja sih, tapi setiap hari!.
Bagi Naka sekolah adalah hal terbaik karena bisa melihat Haru sepuasnya dan hari minggu adalah hal terburuk karena Naka tidak bisa melihat Haru. Naka benci hari Minggu!Naka berdiri di depan gerbang rumahnya selama beberapa menit. Menunggu Haru keluar rumah agar bisa berangkat bersama. Sebenarnya rumah Haru dan rumahnya berseberangan, karena itulah Naka sering menunggu Haru di depan rumah. Bahkan bangun lebih pagi agar bisa berangkat bersama Haru.
Drrrrrkk
suara gerbang rumah Haru terbuka. Naka segera berpura-pura mau berangkat.
"Eh Haru juga berangkat jam segini?" Tanya Naka pura-pura tidak tau. Padahal sedari tidak Naka lah yang sengaja menunggu Haru.
Haru tersenyum lebar menampilkan lesung pipi di senyuman nya yang manis. "Pagi Naka, mau berangkat bareng?"
Deg!!
Rasanya jantung Naka ingin keluar saat melihat Haru tersenyum seperti itu ke arah nya. Sabar Naka ini ujian. Orang sabar di sayang pacar.
Naka berdehem kecil mencoba untuk bersikap seanggun mungkin. Haru tidak boleh melihat kebarbaran nya. "Boleh" ucap Naka membalas senyuman Haru.
Mereka pun berjalan berdampingan. Karena lokasi sekolah cukup dekat dari rumahnya. Mereka memilih berjalan kaki sambil menikmati udara pagi. Ahh Naka selalu bahagia saat berjalan seperti ini bersama Haru. Rasanya Naka ingin waktu berhenti seperti ini saja selamanya.
Demi selalu bersama Haru, Naka bahkan memasuki eskul yang sama dengan nya."Haru emang suka ganteng gini ya?" Tanya Naka memandang Haru.
"Haru kan cowok ya masa Haru di bilang cantik?" Jawab Haru menampilkan cengiran nya. Haru adalah tipe laki-laki yang hangat dan ramah, di tambah lagi Haru juga memiliki wajah yang tampan bak dewa Yunani kuno. Haru juga sangat lah pintar dan jago berolahraga. Itu juga lah yang membuat nya populer di sekolah. Haru benar-benar laki-laki idaman semua perempuan dan ibu mertua.
"Iya juga sih, tapi Haru itu ganteng nya beda. Kaya ada manis-manis nya gitu"
"Naka juga cantik ko"
Seketika Naka merasa salah tingkah saat Haru memuji nya seperti itu. Jika itu laki-laki lain, Naka akan merasa jijik di puji seperti itu, tapi ini Haru!!! Jelas rasanya berbeda. Ia seperti melayang di udara, rasanya sangat ringan!!!
"Pokoknya Haru bakal jadi teman yang baik buat Naka selamanya" lanjut Haru lagi yang langsung membuat hayalan Naka terjatuh ke dasar lubang terdalam.
'agggghhhh gue mau nya jadi pacar lo bego!, Masa temenan Mulu?!!!' batin Naka berteriak.
Naka hanya tersenyum simpul tanpa membalas perkataan Haru.
'Bangsat' batin nya lagi sambil tersenyum semanis mungkin ke arah Haru.
Ya perjuangan nya di mulai lagi. Bagaimana pun caranya Naka tidak akan menyerah untuk membuat Haru tau Naka menyukai nya tanpa ia yang harus bilang duluan.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
NakaHaru
Teen FictionNaka selalu menyukai Haru. Masalahnya Haru itu orang yang nggk peka!!! Di mata Haru, Naka hanyalah seorang teman yang selalu ada untuk nya, namun Naka ternyata menyukai Haru sejak dulu. Rentetan pengodean pun mulai Naka lakukan pada Haru yang sayang...