14. Jealous

196 19 2
                                    

"Ku Mohon jangan menghilang karena aku tanpamu butiran debu"

Langkah ki yong sangat lemah sepulang kuliah, badannya yang masih lemas akibat flu yang dideritanya.

Brukk)))
Semua bahan dibadan terhempas menjadi satu dikasur itu.

Pikirannya mulai melayang
"Menerima tawaran??, pasti bukan cinta kan??😣"

Ki yong pikir ia selangkah lebih lamban.

"Tuan apa anda sedang bahagia??"

"Aishhhhhhhhhhh!!"

))))prankkkk!!))

Ki yong melempar bantal pada alat bersuara itu.

"Kamu bilang aku bahagia???"

"Sepertinya Tuan terlalu bahagia"

"Oh My God!!! ....aku bisa gila nihhh ku mohon diamm"

"Maafkan tuan, mungkin tuan sedang patah hati, saya bisa memberi solusi tuan"

"Apa? Apa mungkin kamu bermanfaat untukku, baiklah, aku mau bertanya?, kenapa wanita yang dulu dekat menjauhiku?"

"Aishhh apa Tuan lupa, wanita disamping kamar tuan pernah menekan tombolku dikira dia Ac"

"Maksudmu??, apaan sih jawaban ngaur, solusi apa?"

"Dia Masuk kekamar tuan dan menekan tombol merahku sehingga aku penuh perhatian, wanita itu berkata , tuan sedang bahagia

Apa? Pantes ...suaramu baru keluar hari ini"

" solusi terbaik tuan dia menjauh berarti tuan mendekat"

"Solusi apaan??"

"Tuan kata temanku, jangan jual mahal"

"Mwoo jual mahal???, eh kamu punya teman aja ngga , bilang bilang kata temannnnnnn"....

"Ki yong..."
Suara Ny.Sarang dari luar

"Ya..."

"Buka pintunya"

Segera ki yong membuka pintunya.

"Ji han masih sulit kekamar mandi karena lehernya masih sakit serta kakinya yang masih belum pulih, kamu maukan sayang bantu kakakmu?"

"Baiklah"

"Kamu harus tidur disana sayang"

"Suruh dia tidur disini saja"

"Baiklah mama tanya dulu"

***
Ny. Sarang kembali dihadapan ki yong.

"Do jihan sedang dibantu minggyu kekamarmu"

"Kenapa tidak minggyu saja yang membantunya?"

"Sayang...kamu saudaranya "

"Baiklah (terlihat terpaksa)"

✔End PLAY FULL MISS❤ 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang