Karena berbagi adalah kebutuhan dasar manusia.
Jangan berharap tulisan frontal, kritikan pedas, atau sindir menyindir. Shirei hanya ingin mendokumentasikan EYD trivia yang ada di Novel One Step yang tersebar di setiap bab nya [mulai chapter 5], d...
Selamat untuk 100 chapter Wattpad Tips. Wkakakka (Nggak penting)
Doakan Wattpad Tips makin menebar manfaat positif bagi pembacanya. Aamiin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back to topic :
Ini cuma berdasarkan pengalaman pribadi. Nggak ada unsur paksaan untuk mengikuti. Jadi mohon nggak anggep Shirei ngatur-ngatur cara bertindak member Wattpad dalam menyikapi masalah.
Mulai, ya! 😘
Gimana kalau novel kita diplagiat?
Sesuai Bab sebelumnya, plagiat dibagi atas plagiat seluruhnya dan plagiat sebagian.
Cek soal plagiasi mending baca bab sebelumnya yang judulnya "Plagiasi Tambal Sulam (bab 82)." dan "Plagiasi di wattpad (bab 70an)."
Ada beberapa cara kita tahu kalau cerita kita mungkin diplagiat:
1. Kita disummon / dikabari temen 2. Kita yang nemu nggak sengaja
Rasanya nyaris nggak mungkin yang jiplak izin "Kak, saya mau copas ceeita Kakak. Boleh, ya?" (Pernah ada yang gini, tapi juaraaaaaang) 😅
💖💖 Yang harus dilakukan :💖💖
1. Memastikan apa bener diplagiat.
Sekali lagi baca bab plagiat (ada dua bab). Jangan sampai kita misuh-misuh, eh ternyata yang sama cuma kesamaan adegan umum. Malu dong, ah!
Contoh Plagiasi Sebagian :
(Diambil dari Scene Fake Love - Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya)
ORIGINAL :
Aroma tongseng memenuhi ruang makan tepat saat Delan sudah keluar dari kamar mandi. Arlin baru saja duduk di meja makan kala suara langkah terdengar mendekat.
"Lo beneran jago masak." Delan berkomentar setelah suapan pertama.
Ada debaran menyenangkan memenuhi rongga hati Arlin. Ah .... tumben Delan memujinya. Mungkin sebentar lagi akan ada puting beliung.
"Gue pikir pas lamaran dan nikahan kemaren, lo beli di resto, terus lo akui sebagai masakan lo." Delan melanjutkan suapannya dengan tak acuh.
Sama sekali tak dilihatnya bibir Arlin mengerucut sebal. Rasa tersipu yang baru melintas dihempas lenyap dengan rasa dongkol yang bertumpuk.
