"Kalo lo masih tetep teriak juga, bibir lo gue bungkam.""D-di...bungkam? Pa-pake apa?"
Sasuke membuka matanya kemudian menyeringai. Ia berjalan kedepan sedangkan Sakura melangkah mundur.
Buk!
Sakura menabrak pintu rumahnya yang tertutup. Sasuke semakin mendekat, lalu berhenti. Tangan kiri pemuda itu bertumpu pada pintu. Tangan kanannya merogoh saku celana kemudian mengeluarkan sesuatu.
"Kayak gini."
Mata Sakura membelalak saat Sasuke mengarahkan benda itu kedepan mulutnya. Ia membekap mulutnya sendiri dengan kepala menggeleng keras-keras.
"Hmmpfft!"
"Kenapa? Ini, kan, manis. Semua cewek suka sama ini," ujar Sasuke dengan seringai menggoda.
Sakura tetap menggeleng. "Iya sih ... tapi tetep aja, Bang, dosa!"
Sasuke mengernyit. Sakura menghela napas panjang.
"Sekarang masih puasa, Bang, ya kali ana makan permen lolipop sekarang. Kan, dosa. Ana nggak mau ya puasa ana sia-sia! Lagian ... beli di mana, sih? Gede bener, tuh, lolipop?!"
"Mau nggak?! Nggak mau, gue kasiin ke Nenek lampir."
Sakura mengernyit bingung. 'Nenek Lampir? Siapa?'
Sasuke yang paham dengan raut wajah Sakura yang terlihat bingung, langsung menjelaskan.
"Karin. Dia tetangga gue."
Sakura langsung membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'
"Pantes aja tuh tante maen ngaku-ngaku dapet restu," gumam Sakura, pelan.
"Gue denger itu," ujar Sasuke lembut.
Sasuke memandang Sakura lekat. Apa lagi jika mengingat jarak mereka yang teramat dekat. Sungguh, Sakura sudah tidak kuat! Pikirannya ingin Sasuke segera menjauh, tapi hatinya tidak mau. Shannarooo!!!
"Lo-lolipopnya ...." Sakura mencoba beralibi, namun langsung terpotong
"Lolipopnya buat kamu."
Blush! Lagi. Panggilan itu terdengar lagi di telinga Sakura. Panggilan yang membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang. Panggilan yang membuat perasaannya melayang. Sakura menelan ludah susah payah. Batinnya menjerit tidak kuat.
'Ya allah ... Kenapa omongannya manis banget?! ANA NGGAK KUAT!!!'
Sasuke memberikan lolipop yang ada di tangan kanannya. Mata pemuda itu masih menatap paras ayu yang sedang merona malu di depan sana. Ia suka itu. Ia suka dengan semburat merah yang menjalar di kedua pipinya.
Jika Sasuke menikmati wajah Sakura, maka Sakura justru sebaliknya. Ia sangat malu saat ditatap sebegitu lekatnya. Bola matanya bergerak gelisah, coba mencari objek lain. Tiba-tiba saja mata teduhnya bersirobok dengan sesuatu di motor pemuda itu.
"Bang, itu apaan?" tanya Sakura. Ia menunjuk ke arah motor Sasuke.
Sasuke memutuskan pandangan, lalu melihat ke arah motornya. Ah! Ia baru ingat sekarang. Selain lolipop, ia juga membawa sesuatu yang lain.
Sasuke mendekati motornya tanpa menjawab pertanyaan Sakura.
'Jawab dulu kek! Maen nyelonong aja!'Sasuke mendengkus geli kala mengingat kejadian membuat 'itu'. Mulai dari sayatan kecil di tangan kiri, kaki yang pegal karena harus bolak-balik mengambil peralatan. Ia juga sempat diragukan tingkat kewarasannya oleh Itachi, kakak kandungnya sendiri. Sungguh kejam sekali!
KAMU SEDANG MEMBACA
❤Kolak Cinta Bang Sasuke❤
Fanfiction[SELESAI] Fanfic SasuSaku Ramadhan Ini bukan cerita Sasuke yang jadi CEO terkenal maupun ketua-ketua lainnya. Ini juga bukan cerita Sakura yang bad girl ataupun Sakura yang di siksa, nangis-nangis, terus happy ending. Ini cuma cerita Sakura masih...