Chapter 3

3K 425 24
                                    


"Oh iya kita kan belum kenalan. Kenalin, nama ana Sakura,  umur 18 tahun, bentar lagi mau lulus, status; jomblo terhormat dari lahir!"

Sasuke menatap tangan Sakura yang terulur ke arahnya. Berharap tangan itu mendapatkan balasan darinya. Ia pun mengangkat tangan kanannya.

'Wiih dibales cuuy! Kapan lagi bisa salaman sama orang yang kadar kegantengannya ngga bisa ditampung?!' batin Sakura bersorak gembira.

Tangan Sasuke terus terangkat, lalu berhenti di depan pucuk hidungnya. Ia menggaruknya pelan, kemudian menunurunkan lagi tangannya di samping tubuhnya.

"Oh," balas Sasuke, singkat.

Sakura melotot tak percaya. "Udah? Cuma 'Oh' aja? Gitu doang? Iya?"

"Terus?" Sasuke memalingkan wajah.

Sakura berdecak lidah, "Ya...  panjangan dikit kek! iissh.... minimal bales salaman gitu. Ini tangan udah mau  karatan tau bang, 18 tahun dianggurin mulu."

Sasuke tidak menimpali ucapan Sakura. Ia kembali sibuk menyiapkan tempat untuk dagangan ibunya. Sakura yang merasa dirinya diabaikan, menghentakkan kakinya, kesal. Mulutnya komat-kamit menyuarakan kekesalannya.

"Ganteng-ganteng kok ngeselin banget sih?! Heran deh, ada ya orang kayak gitu?"

"Dan lebih mengherankan lagi, kenapa ana masih suka sama tuh cowok? Atau..."

"HAA!"

Sasuke berjingkat karena terkejut saat Sakura tiba-tiba berteriak sambil mengacungkan jari padanya.

"ABANG PAKE ILMU JARAN GOYANG YA?! IYA KAN??! NGAKU!" Sakura berteriak dengan tangan menunjuk-nunjuk Sasuke.

Sasuke menaikkan sebelah alisnya. Lalu, berjalan mendekati Sakura. Tangan kanannya terulur menyentuh jidat lebar gadis itu sekilas. "Normal," ucap Sasuke ambigu.

Sakura melotot, kemudian memukul lengan kanan Sasuke keras. "Maksudnya apaan tuh?!"

Sasuke mengusap lengan kanannya seraya meringis ngilu. "Lo cewek apa bukan sih? Tenaganya gede banget. Lagian pikiran lo terlalu sempit."

"Iiih... bang Sasuke nyebeliiin!"

Tanpa Sasuke dan Sakura ketahui, Mikoto diam-diam memperhatikan kelakuan mereka sejak awal. 'Ahh... masa muda ya? Jadi inget ayah.'

Mikoto menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum. Bisa-bisanya dia berpikiran seperti itu? Ia pun kembali melanjutkan kegiatannya. Kedatangan seorang Sakura terlalu mengejutkan untuk Mikoto dan Sasuke.

"Bibi cantik!" panggil Sakura pada Mikoto.

Mikoto menoleh saat mendengar panggilan yang terarah padanya. "Kenapa manis?"

Blussh!

'Sumpah! demi apa ana dibilang manis sama *Balon Tua?! Ana nggak mimpi 'kan? Jangan-jangan ini tanda?'
(Balon Tua=Bakal calon mertua)

Sakura menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Berusaha mengenyahkan asumsi liar yang bermunculan di kepalanya.

"Emm... gini bibi cantik, ana mau tanya, rahasia kolak bibi cantik itu apa sih? Ko bisa enak banget? Lebih enak dari bikinan bunda," tanya Sakura antusias. "Itu juga kalo dibolehin sama bibi cantik siih, hehehe."

Mikoto tertawa renyah. "Kamu lucu."

Blussh. Sakura tersipu. 'Ana emang udah lucu dari orok😎'

"Jangan panggil bibi cantik ya? Terlalu panjang."

"Terus apa dong? Masa *Bintik? Ngga enak banget. Nggak keren," tanya Sakura, polos. "Bibi cantik emang cantik kok, Sumpah! Nggak bohong."
(Bintik=Bibi Cantik😂✌)

❤Kolak Cinta Bang Sasuke❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang