SORRY [HIATUS]

[SORRY] - It's Hurt

Author pov.

"Kau menciumnya? Daebak, kau bergerak lebih cepat dari apa yang aku bayangkan kim myungsoo" Ucap sehun takjub, sedang myungsoo hanya tersenyum.

"Mwo!! Kisseu? Kau keterlaluan" Kesal suzy. Ia melempar tas miliknya ke arah myungsoo.

"Wae? Itu hanya ciuman, tak lebih" Ucap myungsoo santai.

"Tetap saja kau berciuman dengan gadis lain!" Ucap suzy.

"Mianhae" Ucap myungsoo tulus.

"Apa kalian masih saling mencintai? Baiklah aku tak akan berharap lebih lagi padamu, bae suzy" Ucap sehun kecewa.

.

Kim Kibum- myungsoo appa tengah menikmati makan siangnya dengan kim taehee- jiyeon eomma, di restoran yang sama dimana ketiga sahabat- myungsoo, sehun, suzy menikmati makan siang mereka.

"Kau seharusnya mengajakku makan di restoran biasa saja, kita tak perlu ke tempat mahal seperti ini" Ucap taehee.

Kibum menggenggam tangan taehee penuh cinta dan menciumnya.

"Kau berhak mendapatkannya" Ucap kibum. Taehee tersenyum senang.

Kedua orang tua itu menikmati makan siang mereka dengan tenang, tanpa mereka sadari myungsoo tengah melihat ke arah kedua orang itu dengan kesal.

"Apa yang sedang kau lihat ?" Tanya sehun pada myungsoo.

"Kibum dan selingkuhannya" Ucap myungsoo masih dengan ekspresi kesalnya.

Sehun dan suzy hanya menatap myungsoo kasihan. Segera suzy menggenggam lengan myungsoo, memberi namja itu kekuatan.

Sehun dan suzy adalah orang-orang yang paling mengenal myungsoo. Karna mereka sudah saling mengenal sejak lama, mereka adalah sahabat sejati bagi myungsoo dan perasaan cinta yang tumbuh di antara mereka bertiga adalah cinta yang murni dan abadi.

"Aku dan suzy selalu ada untukmu. Jadi tak perlu khawatir" Ucap sehun membuat myungsoo lega.

.

"Mwo! Namja itu menciummu? Benar-benar namja yang berani" Ucap hyomin terkejut. Jiyeon hanya mengangguk pelan sambil menikmati kimbap buatannya.

Hari ini adalah hari libur, hyomin dan jiyeon memilih untuk pergi ke taman kota. Menikmati udara yang sejuk juga piknik.

"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya hyomin.

"Menamparnya"

"Benar kau harus menamparnya atau tidak meneriakinya pencuri lalu orang-orang datang dan memukulinya" Ucap hyomin setelah itu ia tertawa begitu kencang.

"Wae?" Tanya jiyeon.

"Lalu apa yang kau rasakan?" Tanya hyomin berubah menjadi begitu serius.

"Eopso"

"Mwo???" Ucap hyomin tak habis pikir.

"Kau berciuman dan tak ada yang kau rasakan? Sama sekali? Apa jantungmu baik-baik saja? Setidaknya mereka akan berdetak lebih kencang"

"Sebenarnya ciuman kemarin bukan yang pertama untukku"

"Kau pernah berciuman sebelumnya?"

"Eo"

Jiyeon memejamkan matanya, untuk beberapa saat ia menikmati udara sejuk yang masuk lewat indra penciumannya. Kemudian yeoja itu kembali membuka matanya dan tiba-tiba saja menangis.