Seorang perempuan berjalan di koridor Fakultas Psikologi yang terdapat di salah satu Universitas terkenal di Jakarta. Ia berjalan sambil menenteng buku. Terlihat jelas di wajahnya jika ia sedang tidak dalam mood yang baik. Beberapa orang yang menyapanya ia abaikan. Bodo amat dikatain sombong, yang penting cantik batin Shasha. Yaa, namanya Shasha. Shasha Putri Amanda, mahasiswi Fakultas Psikologi semester akhir.
"Woy!!" Reflek, kaget. Shasha menimpuk kepala sang pemilik suara dengan buku yang dibawanya.
"Sakit anjir!" Letta mengusap kepalanya dengan wajah kesal. Ia merupakan sahabat Shasha bersama dengan Fitri yang hari ini absen.
"Lo bikin gue kaget!".
"Lagian muka lo kusut amat kayak baju belum di setrika".
"Setres gue, capek-capek mikirin skripsi, dosen seenaknya main corat coret aja" Shasha menjawab sambil memijit keningnya.
"Sabar neng sabar, demi cita-cita" Letta menepuk punggung Shasha.
"Ehh nanti lo ikut gue aja yuk, refreshing" ajak Letta ke Shasha.
"Kemana?" Shasha sedikit tertarik, itung-itung melupakan beban sejenak.
"Nanti juga lo tau, jam 8 gue jemput" Shasha hanya mengangguk menyetujui.
🌻🌻🌻
"Ck, buruan elah Bud lama banget sih lo. Kayak nglakuin ini sekali aja!!" Seorang cowok dengan berkacak pinggang menengadah ke atas melihat sahabatnya yang berusaha memanjat pagar. Mereka sedang melakukan percobaan kabur dari sekolah.
"Itu dibawah ada eek kudanya" Budi melihat ke bawah dengan tatapan jijik.
"Ya lo jatuhnya jangan disitu, agak kirian dikit kek!" kali ini Rian yang mulai emosi.
"Ntar kalo kaki gue patah gimana?" Ucap Budi dengan wajah sedih.
"Nggak bakal Budi ganteng, buktinya dari dulu sampe sekarang kaki lo baik-baik aja" jawab Arka. Namanya Arka siswa kelas 12 di SMA Nusa yang terkenal dengan kenakalannya. Kabur seperti ini sudah menjadi hal biasa bahkan lumrah jika Arka menganggpnya.
"Sekarang gue bolos pelajaran Agama, ntar kalo gurunya nyumpahin gue gimana kan doanya orang terdzolimi manjur"
"Bodo amat, Bud!!!"
Setelah berhasil kabur Arka dkk langsung meluncur ke basecamp mereka. Lebih tepatnya yaitu sebuah rumah yang tidak terlalu luas dengan sebuah ruang tamu yang sering dijadikan tempat mengumpul lalu ada tempat bilyard, studio musik yang tidak terlalu besar dan paling belakang terdapat dapur. Di lantai dua hanya ada kamar yang berjumlah 4.
"Kemaren si Rio bilang ke gue, kalo dia nantang lo balapan liar Ar" kata Rian yang baru saja datang dengan membawa 4 gelas minuman.
"Kapan?" Tanya Arka tanpa mengalihkan perhatiannya dari game online yang sedang ia mainkan.
"Nanti malem"
"Oke"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Husband
Teen FictionMenikah di umur 18 tahun tidak pernah direncanakan oleh Arka. Akibat kejadian pada malam itu mengahruskan ia menikahi seorang wanita yang ia tak kenali. -Arka Yudha Pradipta Semua ini tak pernah terbesit dalam pikiran Shasha. Ia harus menikah dengan...