1

2.4K 77 9
                                    

Shasha sedang menunggu Letta di ruang tamu yang terdapat di apartemen nya. Memang Letta tinggal di apartemen dikarenakan jarak antara rumah dan kampus nya jauh. Ia hanya sendiri di kota Jakarta ini tidak ada sanak saudara, jadi mau tidak mau Letta dipaksa untuk mandiri. Shasha malam ini hanya mengenakan celana jeans warna putih dan kaos berwarna hijau army ditambah sepatu conversnya yang sudah buluk. Sekitar 30 menit ia menunggu Letta akhirnya Letta datang juga.

"Ish lama banget deh lo!" kata pertama yang Shasha ucapkan saat membukakan Letta pintu.

"Duh kayak baru kemaren aja lo tinggal di Jakarta, dari tadi macet mbak-nya" Letta menjawab dan mendaratkan bokongnya di sofa.

"Yaa lo agak sorean dikit berangkatnya"

"Bacot lo!" Lalu Letta memperhatikan penampilan Shasha yang menurutnnya agak tidak pantas dengan tempat yang akan mereka datangi.

"Kok lo pake baju beginian sih" Letta berdiri dan menyentuh baju yang Shasha kenakan. Letta menggunakan celana jeans putih disertai tanktop hitam yang di balut dengan jaket denim.

"Pake apa dong terusan? masa pake gamis. Lo mau ngajak gue pengajian? Serius? Lo udah tobat Let?" Letta yang dicecar pertanyaan hanya bisa geleng geleng kepala lalu mendorong Shasha untuk masuk ke kamarnya agar ganti baju.

"Pake baju yang modelnya kayak gue" Letta menggunakan dress ketat selutut yang berwarna merah. Shasha lalu memperhatikan penampilan Letta.

"Masa pengajian pake begituan, lo mau ngegodain pak ustadnya?" Tanya Shasha dengan wajah begonya. Tanpa banyak bicara Letta langsung menutup pintu kamar Shasha.

"CEPET GANTI SHASHA!!!!" Mungkin Letta mulai emosi.

"Wooo dasar nenek lampir"

🌻🌻🌻

Sementara itu ditempat lain Arka sudah duduk di motor besarnya. Ia menyetujui ajakan Rio untuk balap motor. Arka bertekad untuk mengalahkan Rio. Mungkin dengan kalahnya Rio, ia dapat berdamai dan berhenti mengganggu hidup Arka. Sebenarnya Arka tidak suka memiliki musuh, hanya saja Rio selalu mencari gara-gara dengannya.

"Lo yakin menang Ar?" Tanya Budi yang berdiri di samping kanannya.

"Gue nggak pernah pesimis kalo soal beginian!" Arka membalasnya dengan mantap.

"Eh eh eh liat tuh, Letta bawa siapa?" Tanya Rian saat ia melihat Letta datang. Letta merupakan sepupu Rian yang juga suka dengan dunia malam seperti ini. Letta sering sekali ikut berkumpul dengan Rian, ia sudah akrab dengan teman-teman Rian termasuk Arka.

"Iiihhhh bebeb Letta seksi banget gila!" Ujar Budi memuja Letta saat ia berjalan ke arah mereka.

"Ngomong apa lo tadi, ha?" Ternyata Letta mendengar ucapan Budi. Lalu ia mengambil tempat disisi kiri Arka.

"Enggak.. nggak ngomong apa-apa kok" Budi terlihat grogi.

"Let? Tempat apaan sih ini?" Shasha yang sejak tadi bingung, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya.

"Udah ngikut aja, bakalan seru nanti" jawab Letta santai. "Oh iya kenalin nih temen gue, namanya Shasha" lalu mereka berkenalan.

Tiba tiba Rio datang dengan menenteng helm full face miliknya.

"Datang juga lo ternyata. Gue kira cowok pengecut kayak lo nggak berani dateng" Kata Rio sedikit memancing emosi Arka.

"Gue selalu nepati janji" balas Arka santai

"Ooh gitu.. biasanya janji seorang pengecut nggak bisa dipengang" Rio tertawa sumbang.

"Siapa yang lo bilang pengecut haa!?" Lain dengan Arka yang terlihat santai, Budi yang sejak tadi menahan emosi akhirnya ia keluarkan juga. Rasanya Budi sudah gedek dengan Rio.

"Heh cowok brengsek! Jaga ya omongan lo. Dari dulu sampai sekarang gue belum pernah liat Arka ingkar janji. Jadi salah kalau lo bilang Arka pengecut" Letta maju mendekat ke Rio telunjuk nya ia pakai untuk mendorong bahu Rio.

"Berani ya lo sama gue!!! Ha!!" Rio merasa harga dirinya di jatuhkan karna Letta melawannya.

"Apa!!" Tantang Letta

"Let udah let jangan cari gara-gara" Shasha menarik tangan Letta untuk kembali ke tempat awalnya.

"Kesel gue Sha!"

"Iya gue tau, tapi jangan nantang-nantang gitu. Dia cowok lo cewek beda kekuatannya" jelas Shasha.

"Lo ngremehin gue? Gue udah sabuk hitam taekwondo ini"

"Iya iya udah diem!"

"Udah mendingan lo balik ke tempat lo, race bakal mulai bentar lagi" Rian menyuruh Rio pergi.

"Oke gue balik" Rio melengkang pergi.

"Jangan emosi ya Ar, nanti kalau lo emosi bakal bahaya pas lagi balapan" Budi menepuk-nepuk bahu Arka.

"Yeee yang dari tadi emosi lo kali. Arka mah santuy" Rio menoyor kepala Budi.

🌻🌻🌻

Balapan antara Rio dan Arka sudah dimulai 5 menit yang lalu. Sekarang terlihat Arka sedang memimpin di depan. 20 meter lagi Arka akan mencapai finish. Semua yang menonton terlihat harap-harap cemas.

Yessssss

Terdengar sura sorakan saat pemenang mencapai garis finish. Sang pemenang itu melepas helm full facenya dang mendekat ke arah teman-temannya.

"Hebat lo bro" Budi ber highfive dengan Arka.

"Thankyou" Arka berhighfive dengan seluruh temannya

"Abis ini kita ke temlat biasanya yuk" ajak Rian. Ia ingin merayakan kemenangan Arka.

"Kuy lah" balas Budi.

🌻🌻🌻

Dalam semalam Shasha sidah mendatangi tempat yang asing dua kali. Pertama, area balap. Kedua, club yang saat ini datangi. Bau alkohol juga rokok menyeruak di indra penciuman Shasha. Ia juga melihat orang-orang yang menari di dance floor.

Jujur Shasha bingung harus melakukan apa disini. Ia tidak mungkin dan tidak bisa meminun alkohol. Sedangkan Letta dan teman-temanya sudah habis 5 gelas beer. Budi terlihat meracau tidak jelas, Rian hilang entah kemana sejak ia bertemu dengan seorang cewem, Letta masih terus minum dengan gelas berisi beer di genggaman tangannya. Sedangkan Arka botol beer ada di tangannya. Disini terlihat bahwa Arka lah yang gila minum. Tiba-tiba Shasha merasa kandung kemihnya penuh, ia dengan cepat memutuskan untuk pergi ke toilet.

Akhirnya Shasha merasa lega. Ia berkaca sebentar untuk merapikan make up-nya. Saat dirasa sudah pas ia memutuskan untuk keluar toilet. Baru saja ia mendapat satu langkah tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Ia meronta namun di luar dugaannya ia malah digendong ala bridal style. Shasha mendongak untuk melihat wajah seseorang yang sekarang menggendongnya. Ia kaget saat mengetahui sang pemilik wajah ternyata...

Hayo coba tebak siapa yang ngegendong Shasha.

Alhamdulilah diberi keseriusan buat update sama Allah. Hehehe
Makasih buat yang udah mau baca. Baca juga cerita ku yang lain.


My Little HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang