Bagian 6

8 3 1
                                    

Sudah 2 tahun dean meninggalkanku, dan 2 tahun pula aku menjalin hubungan dengan reza. Entah kenapa aku juga ingin bersamanya. Yang jelas dia selalu berperilaku layaknya seperti dean.

Hari ini reza sedang keluar kota, ada meeting dengan teman bisnisnya. Aku sekarang sedang bersiap siap pergi ke kantor.

Tiba tiba ada yang mengirim pesan padaku dengan nomer tidak di kenal.

085364870899
Hyy, gimana kabarmu?
08.45

Saya
Ini siapa ya?
08.46

085364870899
Ini aku dean, aku mau kita ketemu. Boleh?
08.47

Saya
Ini bener deankan?.
08.48

085364870899
Iyaa, aku tunggu di caffe tempat kita dulu.
08.49

Tidak pikir panjang aku langsung beranjak pergi ke cupola coffee. Dan setelah 15 menit aku sampai. Iya aku memang melihatnya. 2 tahun dia menghilang dengan tanpa dosanya dia kembali lagi.

Aku mendekati meja yang sering kita duduki. Dari kejauhan pun dia sudah melihatku dan memamerkan senyumnya yang mampu membuatku luluh kembali.

Tanpa basa basi aku langsung duduk, dengan rasa tidak percaya, rasa marah dan rasa yang mungkin dulu belum pernah terkubur sedikitpun.

"Jangan nangis, Aku sekarang disini bersamamu"ucapnya dengan suara yang masih sama. Sama lembutnya seperti dulu.

Dan yang tak ku sadari air mataku tidak dapat ku bendung lagi di pelupuk mata. Satu tetes dua tetes air yang lolos dari mataku di usap olehnya.

"Mungkin kau masih belum bisa berbicara padaku, Akan ku antarkan kau pulang" Ucapnya lagi.

"Tidak usah" ucapku dengan susah payah aku mengucapkannya.

"Maafkan aku, Aku menghilang darimu tanpa kabar" lanjutnya sembari menundukan kepalanya namun tangannya masih menggenggam Tanganku.

"Aku tau, kamu pasti punya alasan melakukan ini". Jawabku dengan suara serak namun masih dapat di dengar.

"Aku memang punya alasan, tapi sekarang bukan saatnya aku menjelaskan." sekarang dia menatapku. Seolah menyimpan rindu yang sama denganku.

"Tapi kenapa? Kenapa kau tak jelaskan sekarang? Kau tak tau, betapa Lemahnya aku saat hari hariku tanpamu, kau tak tau betapa besarnya pengorbananku untuk melupakanmu. Kau tak tau itu deann!" Sekarang nadaku mulai mengencang dan menjadi sorot perhatian pengunjung.

"Maafkan aku, Maafkan aku. Kita pulang sekarang. Kita bicarakan jika kau memang sudah tenang" ucapnya.

Akupun di antar pulang olehnya, Dan kemungkinan besok kita akan bertemu kembali.
Aku teringat pada reza. Kenapa aku mudah luluh kembali pada dean? Bagai mana reza?.

Hola hola teman temannnn. Pembaca Ceritaku. Maaf baru update lagi soalnya kemaren pusing makan kue lebaran wkwk😂😂

Jangan lupa Vote + Coment ya gaes gaes gaes. Sedikit bocoran nih.
Tiba tiba Reza menjauh dari Firda, kira kira kenapa yaaa? Karena Firda sering Jalan lagi dengan dean? Atau hal yang lain?.
Kita ungkap di bagian bagian berikutnya bahahaha😄😅

LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang