Terlihat pria tersebut memberikan uang kepada pria tua, mungkin itu kepala rusun. Karena penasaran aku beranjak menghampiri, namun dia sudah akan beranjak pergi aku segera berlari lari menuruni anak tangga, ingin meyakinkan apakah itu dean atau bukan.
"Tungguu!" Teriakku kepada orang itu, namun orang itu tidak mendengarku, entah karna tidak terdengar, atau memang dia pura pura tuli. Dia memasuki mobilnya dan mulai menjauh dari depan rusun.
Mulai lagi aku terpikir apakah itu dean atau hanya mirip?. Kenapa hatiku berkata jika itu dean? Laki laki berumur 24 itu sudah meracuni otakku untuk selalu memikirkannya.
Setelah kejadian melihat seseorang yang seperti dean atau mungkin memang iya dean aku memutuskan untuk pulang, melihat awanpun beranjak merubah warnanya menjadi gelap.
~~
"Assalamualaikum, buuuuu" ucapku setelah membuka pintu dan melampar tasku ke sofa dengan sembarang tempat, ku cari ibuku di dapur, kamar mandi, kamarnya pun memang nihil, ibu sama sekali tak ada di pojok ruangan mana pun. Aku rebahkan tubuhku di sofa, sebelum beranjak ke kamarku.
Setelah di kamar aku mengecek hpku, berniatan untuk menelfon ibuku, namun ku urungkan niatku itu. Takutnya mengganggu aktivitas ibuku. Ku lihat ada secarik kertas di atas nakas bertuliskan.
Firda, ayah dan mama pergi keluar kota dulu yaa, kamu baik baik di rumah sendiri. Tiba tiba ayahmu ada tugas dadakan dan mamah harus ikut. Jangan lupa makan yaa, jangan sering bangun siang juga. Nanti mama telfon jam 20.00.
Arghhhh, aku kesal kenapa orang orang meninggalkanku sendiri? Memangnya aku pantas di tinggalkan? Ucap batinku dengan kesal.
*tok tok tok
*tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu dengan berulang ulang tanpa sabar untuk di buka kan."Iya sebentar" ucapku dengan nada yang lumayan tinggi, hingga aku yakin suaraku terdengar sampai luar.
*tok tok tok
*tok tok tok
Masih saja orang itu mengetuk pintuku. Dengan semakin keras, "Buset ni orang, sabar kek gak ada sopan sopannya jadi tamu" ucap bantinku yang sudah mulai habis kesabaran.Ceklek, ku buka pintu itu lalu.
"ehhh Anjrit lama banget si lo bukain pintu, Lo gak liat apa gue di godain satpam, di gigitin nyamuk. Suka kali yey nyamuk nyamuk disini sama gue" Ucap Difa dengan nada nyerocosnya itu."Difaaaaaaa, Lo kapan pulang ke Jakarta?. Lo tetep gak berubah ya, udah tinggal lama di bandung juga, masih aja kaya banci" ucapku sambil memeluk difa. Iya dia memang seperti banci, namun dia yang sering menjagaku, mendengarkan keluh kesahku.
"Aduhh lo apaan sih meluk meluk gini?"Ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukanku.
"kangen" ucapku sambil kegirangan melihat kedatangannya dan memperkuat pelukanku.
"Lepasin Fir, etdah lu kaya teletabis Firda" ucapnya kesal dan tetap berusaha melepaskan pelukanku.
"Kaga, Biarin Teletabis Lucu" ucapku dengan mata terpejam dan masih memeluknya.
"Lepasin Bego gue gak bisa napas, Buset dahh" sembari menjambak rambutku kebelakang.
"eehhh iya iya" jawabku sambil meringgis.
"Sejak kapan di rumah lo kalo ada tamu gak di suruh masuk?, Gue kedinginann. Nyamuk nyamuk gigitin ayeyy firdaa, lo gak liat? Mahal nih buat spa nya lagii, harus ke korea gua buat dapetin body mulus kaya gini" cerocosnya.
Namun aku tidak mendengarkannya, aku terfokus pada satu mobil tepat berada di depan rumahku, dia seperti memperhatikanku dari tadi, Kulihat lagi seperti dean. Ya itu memang dean. Ku hampiri orang itu dengan melewati difa begitu saja dan berlari ke arahnya namun dia segera menjauhiku.
"Firdaaaaa, Yuuuu kenape? Lari lari udah malem firdaaaa, yu mau maraton?" Ucapnya sambil mengijak ngijakan kakinya dengan manja namun keras.
Deg, tersentak aku dengan perkataannya, aku lupa bahwa ada difa disini, aku menoleh kebelakang "mhehe Maaf ya, aku lihat ada seseorang disana" ucapku dengan wajah malu malu dan menunjuk tempat yang tadi di tempati orang itu.
"mana? Gak ada firda, mungkin satpam yang tadi godain ekee" sambungya dan menariku masuk ke dalam rumah, sehingga seperti dia tuan rumahnya.
Setalah berada di dalam rumah, diapun duduk di sofa dan memintaku membawakan minum untuknya. Aku pun segera ke dapur mengambil apa yang dia inginkan tadi dan memberikannya.
"dif, aku ngantuk nih. Besok aja ya ceritanya terus kamu tidur di kamar tamu aja ya, aku cape nihh pusing mau tidur" ucapku dengan nada serak namun dapat terdengar jelas.
"iya deh gihh, biasa kali yeyy perawan gak bisa tidur malem malem, Yaudah sonoo tidur tapi bangun lagi yey kalo gak bangun lagi lo mati berarti" jawabnya dengan sedikit tertawa, padahal tidak ada yang harus di tertawakan.
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman dan bergegas ke kamarku.
~~
Setelah di kamar, ku rebahkan tubuhku. Dan memejamkan mataku, namun ingatanku masih saja dengan kejadian tadi, kejadian dimana dean menjauhiku, Menghindar dariku. Ada apa ini? Apa yang sudah terjadi?
Ceritanya masih gitu gitu aja nih gaesssss, belum ada yang waw gitu. Btw kenapa ya dean menjauhi firda?.
Jangan lupa Vote + Coment😘 Dukungan kalian membuat author semangatt lhoo😘Tetep baca yaaa jangan kemana manaa😘 Typo? komen yaaa, Kasih tau nanti author perbaiki😍😘 Kita ketemu lagi di Bagian Selanjutnyaaa dahhh😄😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung
Novela JuvenilPenyempurnaan Cinta. Itulah yang di katakan Firda, Di saat lembayung Telah Muncul. Firda sangat menikmati keadaan dimana detik demi detik lembayung berganti menjadi gelap dan berbintang di atas langit. Disaat lembayung Berakhir, Apakah Perasaan...