04. Promesa

26 7 1
                                    

Lidah manismu...

Kau begitu menusuk
Mengindahkan setiap kata yang terucap dari bibirmu
Membuatku terbuai oleh angan-angan semu
Menjadikan setiap kata seperti rangkaian syair yang indah

Bagaikan warna hijau di antara warna hitam dan putih
Bisikanmu membuatku tersenyum
Membayangkan suara rangkaian kata yang terdengar
Membuatku terus berlari menggapai angan yang entah kapan bisa tergapai

Janjimu bagaikan pelangi setelah hujan
Ia memberi warna setelah kelam
Membuat sendu menghilang terhapus angin malam
Menyampaikan suara manis di indra pendengaran

Tetapi janjimu juga membuatku terjatuh
Ia hilang, lenyap, dan entah kemana dia pergi
Aku hanya gadis bodoh yang masih menunggu rangkaian kata manis terucap dari bibirmu
Menunggu sampai janji itu tidak hanya terucap sebatas kata

Jakarta, 19 Juni 2018

Lembar DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang