5

71 0 0
                                    

"Mau pesan yang mana sayang?" Tanyaku saat kami melihat buku menu.

"I want this. And the drink, i want this one." Katanya sambil menunjuk menu yang dia pesan.

Setelah memesan dan menunggu cukup lama, akhirnya datang juga tu makanan. Dengan lahap Achilles menghabiskan 1 pan pizzanya. Sepertinya jagoanku ini sangat lapar. Saat asik menyantap pasta favoritku, tiba-tiba ada ada pria yang dusuk bergabung di meja kami. Aku langsung tersedak saat melihat siapa pria yang ada di hadapanku.

Uhuk uhuk.

Dengan cepat aku menenggak habis minumanku. Tak peduli dengan orang di sekitar yang melihat.

"Mommy, are you okey?" Tanya Achilles memastikan.

"I'm okey my knight." Kataku agar dia tenang. Sementara orang di depanku hanya tersenyum dan terlihat senyumnya makin lebar saat menatap Achilles.

"Don't touch!" Kataku saat melihat tangannya akan mengelus rambut Achilles. Dan anakku itu masih sibuk melahap es krim yang ada di hadapannya.

"Dia siapa, mom?" Tanyanya penasaran saat melihat pria yang duduk satu meja dengan kami.

"Dia bukan siapa-siapa. Mungkin om ini sedang menunggu temannya." Dustaku yang membuat Achilles ber-oh ria. Aku sengaja menggunakan bahasa Indonesia agar pria di depanku ini tidak mengerti, dia tidak bisa bahasa Indonesia.

"Aku tau apa yang kamu bicarakan, Queen." Katanya yang sontak membuatku terlonjak kaget. Dia bisa berbicara dengan bahasa? Oh ini gawat!

"Are you speak in bahasa?" Tanyaku memastikan. Kali aja tadi kupingku salah dengar.

Samuel POV.

"Tolong bawa anak saya kembali ke kantor. Saya akan berbicara sebentar dengannya." Kata Naysilla dengan tatapan sendu. Sepertinya dia tidak ingin anaknya dekat dengan pria yang mengaku teman lamanya itu. Hey, kalau aku kembali dengan anaknya otomatis dia akan berdua saja dengan pria bule ini. Oh God, apa sih yang akan mereka bicarakan? Dengan berat hati aku mengiyakannya. Ya biar aku terlihat baik di matanya.

"Baiklah." Kataku singkat yang berakhir dengan mencium bibirnya sekilas. Itu unruk meyakinkan pria di sampingku ini bahwa Naysilla memang benar istriku. Biar dia tidak macam-macam nanti. Sebenarnya aku ingin sekali melumat bibir Naysilla tapi aku tidak mungkin kan melakukannya di hadapan anak kecil? Semesum apapun aku, ya aku tau tempatlah.

"Ayo balik ke kantor dengan daddy." Kataku sambil menggandeng anak itu. Dia menatapku dengan tatapan kebingungan sepertinya. Apa anak ini tidak pernah melihat pria tampan sepertiku. Dengan berat hati aku melajukan mobilku kembali ke kantor. Jujur saja, rasanya sangat tidak rela melepas Naysilla bersama pria lain walau dia bilang hanya sebentar.

"Is it true if you are my dad?" Tanya anak itu yang membuat aku mendadak menginjak rem. Untung saja sabuk pengaman melindungi kami sehingga tubuh kami tidak teroental ke depan.

"If you have never seen your dad?" Tanyaku mulai menjalankan mobil lagi.

"Yes. Mommy said thatdaddy was working abroad. He is very busy with his work." Katanya denganraut muka sedih.     

Hot MomWhere stories live. Discover now