8

68 1 0
                                    

Happy reading...

><><><><><><><><

Samuel POV

"Ugh sayang, mulutmu sangat nikmat." Kataku menahan geli dan nikmat di kejantananku. Oh Nay sangat pintar untuk pemula. Dia membuatku hampir meledak karena kenikmatan ini.

"Oh sayang cukup. Aku hampir keluar." Kataku berusaha menghentikan kegiatannya di selangkanganku. Bukannya berhenti dia malah lebih gencar memaju-mundurkan kepalanya dan menyedot kuat-kuat juniorku.

"Nay aku sudah tak tahan. Oh aku keluar. Aaakkkhhhh...." Teriakku dan menyemprotkan semuanya ke dalam mulutnya. Dengan lahap Nay meminum semuanya dan membersihkan semua tanpa tersisa. Oh aku tak pernah merasakan oral sex senikmat ini. Ini pasti akan membuatku ketagihan.

"Sialan kau Nay! Dari mana kau belajar melakukan hal sehebat itu?! Oh aku hampir gila karena nikmat." Kataku merapikan celana dan dia juga merapikan baju dan rambutnya yang acak-acakan. Kami melakukan foreplay tadi. Kalau bukan karena tamu sialan yang datang tiba-tiba itu pasti sekarang kami masih bergelut di ranjang.

"Aku menontonnya di video." Katanya sambil menunduk. Oh dia pasti sangat malu karena ketahuan pernah melihat video khusus dewasa. Hey, dia memang sudah dewasa harusnya tak perlu malu.

Author POV

Hari ini Naysilla sangat sibuk, dia menjadi ketua panitia untuk acara louncing produk bari King's Corp yang diadakan nanti malam. Persiapan hampir selesai siang ini. Naysilla masih sibuk memastikan kesempurnaan dekorasi ruangan saat ada sepasang tangan melingkar di perutnya. Tangan siapa lagi kalau bukan milik Mue?

Happy reading.....

>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Samuel POV

Aku sudah tak sabar menunggu bulan depan. Bagaimana tidak? Bulan depan aku akan menikahi Nay, hot mom yang begitu menakjubkan. Dengan lamaran yang romantis dan sedikit memaksa, akhirnya dia akan jadi milikku selamanya.

Sebenarnya aku ingin pernikahan itu dilakukan hari ini tapi Nay mengancam tidak mau menikah denganku jika pernikahan dilakukan hari ini. Parahnya lagi papa dan mama juga berdiri di pihaknya. Jadi dengan terpaksa pernikahan kami dilaksanakan satu bulan lagi. Oh sudah tak sabar menunggu hari itu.

"Pa, lebih baik aku saja yang mendesign. Aku tak suka ini semua." Kata Nay sedikit merajuk. Dia ada di rumahku sekarang. Kami sedang berdiskusi tentang design undangan. Puluhan sample undangan bececeran di meja ruang keluarga.

"Sayang, ini bagus. Lagian warnanya juga ungu, seperti yang kamu inginkan." Kata papa sambil mengacungkan sample undangan pilihannya. Huh! Itu pak tua dan calon menantu mesra banget. Mendidih aku dibuatnya.

"Yak! Berhenti berdebat. Dan kau orang tua, jangan menggoda calon istriku." Kataku.

BUK

Sample undangan yang dipegangnya mendarat mulus di mukaku.

"Dasar anak durhaka. Berani sekali kau mengataiku. Aku bahkan lebih tampan darimu." Kata papa dengan narsisnya. Itu orang tua memang tidak pernah berubah. Selalu saja tidak mau mengalah.

"Ya, aku pikir juga begitu. Papa jauh lebih tampan darimu." Kata Nay sambil bergelayut di lengan papaku.

"Nay, menjauh dari orang tua itu! Kalau tidak..."

"Kalau tidak apa?!" Katanya memotong ucapanku.

"Kalau tidak, aku akan mengurungmu di kamar dan kita akan bercinta semalaman!" Ancamku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hot MomWhere stories live. Discover now