Jimin pikir mempunyai seorang adik itu menyenangkan. Itulah yang dia pikirkan selama ini. Namun, semuanya tidak seperti apa yang ada dipikirannya selama ini. Mempunyai seorang adik justru merenggut kebahagiaannya secara perlahan. Pada mulanya, semuanya baik-baik saja, dan Jimin pun sangat menyayangi adiknya. Namun sejak adiknya divonis mengidap penyakit jantung bawaan, seluruh perhatian orang tuanya pun hanya diberikan pada Sang adik. Orang tuanya nyaris melupakan fakta bahwa masih ada dia yang juga anak mereka.
"Hyung..bangun! Sudah pagi." ucap seorang namja manis ditelinga sang kakak
"Eungh..Pergilah! Aku masih mengantuk." jawab Sang kakak lalu menutup dirinya dengan selimut
"Tapi hyung harus pergi sekolah hari ini. Jadi cepatlah bangun!" ucap namja manis yang tidak lain adalah Jungkook seraya menarik selimut yang menutupi Sang kakak Jimin
"Aish! Arraseo, aku bangun. Pergilah! Aku akan bersiap-siap dulu sekarang." ucap Jimin kesal
"Baiklah, aku akan menunggu di bawah hyung." ujar Jungkook lalu pergi
"Aish! Kenapa anak itu selalu menggangguku." gerutu Jimin sebelum beranjak pergi ke kamar mandi
****
"Hyung, ayo kita sarapan dulu." ajak Jungkook seraya menarikkan sebuah kursi untuk Jimin
"Aku tidak lapar." ucap Jimin lalu memakai sepatunya tanpa memperdulikan Sang adik
"Sudahlah Kookie, hyungmu itu tidak mau. Jadi kau tidak perlu memaksanya." ujar Sang Ayah
"Iya, lebih baik cepat habiskan sarapanmu." lanjut Sang Ibu
"Tapi Jimin hyung___."
"Aku berangkat." pamit Jimin tiba-tiba
"Hyung.."
..
.
.
.
Saat ini adalah jam istirahat dan tidak seperti murid kebanyakan, Jimin memilih untuk berdiam diri dikelas. Moodnya sedang benar-benar buruk saat ini. Ingatan tentang ucapan orangtua nya terus terngiang dipikirannya. Dia merasa semakin menjadi orang asing di keluarganya sendiri. Dia memang bersikap biasa saja di depan keluarganya tapi bukan berarti dia baik-baik saja. Karena pada kenyataannya, hatinya sangat terluka saat ini.
"Jimin-ah!" seru seorang namja tampan dengan sebotol minuman ditangannya
Jimin yang mendengar seruan sahabatnya itu lantas mengalihkan atensinya pada sahabatnya, Kim Taehyung.
"Kau baik-baik saja ?" tanya Taehyung
"Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa ?" tanya Jimin balik setelah merebut dan meneguk minuman Taehyung begitu saja
"YAK! Jimin-ah, itu minumanku." kesal Taehyung
"Mian, aku sedang haus." jawab Jimin santai
"Hahh..sudahlah, kenapa kau tidak pergi istirahat. Tidak seperti biasanya. Apa kau ada masalah ?" ujar Taehyung mencoba memastikan
