Wajahnya mendung, awannya mendukung
Hatinya sudah tak bisa membendung
Seluruh kisah biru yang tertampung
Tak terhitung!Bahkan tak beruntung,
Butir di matanya telah menggunung!Rintik per rintik pun jatuh
Mencapai titik yang begitu rapuh
Menggenangi muara asa penuh keluh
Nuraninya mengadu tentang sedu yang sedang meluruh, runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Semesta
PuisiLantunan aksara yang sering muncul di langit semesta dengan ribuan cerita yang sering tak terduga. Hanya saja, semua tampak nyata. For you! Who forget poetry.