Bagian 5

60 6 2
                                    


See! I'm so scary ~ Vanilla

*~*~*~*~*

"Kak Alva," panggil Nila

"Hmm?"

Nila ikut duduk disebelah Alva, kakaknya yang sedang sibuk mengurusi makalah di laptopnya.

"Boleh nanya nggak?"

Alva menoleh dengan tatapan 'apa?'

"Lagi sibuk nggak?"

"Mmm.. Nggak terlalu. Kenapa?"

Nila mengubah posisi duduknya senyaman mungkin.

"Kakak inget Arlyn?" tanya Nila

Alva berpikir sejenak, "Mmm.. pacar kamu yang nungguin kamu di rumah sakit?"

"Ihhh... Dia bukan pacar Nilaaa.." Ujar Nila sambil mengerucutkan bibirnya, namun Alva hanya tertawa.

"Kenapa emang?"

"Ada yang aneh dari dia," Nila mulai berpikir hal yang selama ini mengganjal di benaknya sudah lama sejak bertemu laki-laki itu.

Alva menutup laptopnya, seolah tugas di kesampingkan olehnya dan mulai mendengarkan cerita dari adiknya.

"Apanya yang aneh?"

"Waktu itu, dia minta kenalan sama Nila. Pas Nila jabat tangan sama dia berasa..." ujarnya menggantung

"Berasa apa?"

"Dia ada dua."

"HAH? Maksudnya?" Alva tercengang dan merasa dibuat bingung oleh Nila.

"Iya, jadi pas Nila pegang tangan dia, ada makhluk lain didalam diri dia. Mukanya... nggak ancur-ancur banget sih, cuma ya gitu banyak darah. Tapi makhluk itu... Kayak nggak asing bagi Nila."

Nila masih membayangkan sesosok makhluk itu dalam diri Arlyn.

Alva mengangkat alisnya sebelah, "Makhluk? Maksudnya dia diikuti makhluk halus?"

"Nila juga nggak tau. Kayaknya sih gitu. Soalnya Nila langsung lepas tangannya karena refleks bisa ngeliat makhluk itu." Ucapnya dengan ekspresi sedikit ketakutan.

"Bukannya mata batin kamu udah di segel sama grandma? Kok kamu bisa liat lagi?"

"Nah itu kak, Nila juga gak tau."

Keduanya diam sesaat. Sama-sama berpikir. Setau Alva, yang bisa menyegel dan membuka mata batin Nila hanyalah grandma nya karena grandma nya juga termasuk golongan orang berindera enam.

Meski Alva bukan termasuk golongan orang yang mempunyai indra keenam, namun ia punya tanggung jawab pada adiknya karena adiknyalah yang mempunyai keistimewaan ini. Ia takut terjadi apa-apa pada adik tersayangnya saat berurusan dengan makhluk halus, seperti 3 tahun yang lalu.

Ia takut kejadian itu terulang kembali.

"Atau jangan-jangan, selain grandma, Arlyn bisa buka segel mata batin kamu?" tiba-tiba terbesit dipikiran Alva

"Arlyn bukan indigo! " ujar Nila mengelak

"Terus? Gimana caranya kamu bisa liat lagi setelah 3 tahun yang lalu?"

Nila hanya menggeleng-geleng kepalanya.

Namun tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu.

"Kak, Nila baru ingat siapa makhluk itu. Tapi penglihatan Nila agak samar-samar."

NilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang