Koch 2 - Pertemuan Pertama

17.7K 1.8K 464
                                    

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!
Cerita ini dilindungi undang-undang. Tidak diizinkan mengcopy, menyadur, dan menulis-ulang cerita saya di manapun. Bila melakukan hal tersebut, saya berhak melaporkan pelaku pada pihak berwajib.

 Bila melakukan hal tersebut, saya berhak melaporkan pelaku pada pihak berwajib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Pertemuan Pertama

Ketemu lagi sama ceritanya Onti Gita dan Om Regan receh. Jangan lupa ramaikan :)
Shower them with this 💙💙💙 dan vomment yang banyak yaaaa ^^



🔪🔪🔪
Kamu dan warteg kayaknya sama.
Sama-sama sederhana, tapi berkualitas.
-Regan Samudera Wiraguna.




Regan keluar dari salah satu ruangan. Pemuda itu baru selesai memeriksa keadaan beberapa pasien yang ada di bawah pengawasannya. Pasien terakhir yang harus selalu ia perhatikan kondisinya adalah salah satu korban kasus molested¹. Gadis yang masih berusia 15 tahun dilecehkan oleh salah satu guru di sekolahnya. Kondisi korban saat ini tentu mengkhawatirkan mengingat gadis itu masih terlampau muda.

Kasus-kasus seperti inilah yang menjadi daftar panjang korban depresi di Indonesia. Mengingat catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2018 bahwa prevalensi penderita depresi di tahun itu sebesar 6,1 % dan prevalensi bunuh diri sebanyak 0,8% terjadi pada perempuan, berada 0,2% dari prevalensi bunuh diri laki-laki.² Regan tidak bisa menutup mata begitu saja, terlebih lagi ketika ia mengetahui kondisi keluarga korban. Regan mengerti tak seharusnya ia ikut campur terlalu jauh, tetapi sejak kecil ia diajarkan untuk menghormati perempuan maka rasanya Regan tidak bisa diam saja ketika melihat keluarga korban membutuhkan bantuan.

Hal inilah yang membuat Regan lagi-lagi harus meminta izin papinya untuk sedikit mengulurkan proses penyelesaian masa kerjanya di Health Medical Jakarta. Dua tahun mengabdi, sudah cukup menurut papi. Setelah ini Regan diharuskan fokus untuk mengembangkan Alwir Syariah Hotel. Meski berat melepaskan, Regan tidak memiliki cukup alasan mengingat ia adalah putra satu-satunya.

Setidaknya Papi pernah kasih lo keleluasaan buat menikmati mimpi, Re. Lo harus terima semua ini. Kadang, ada takdir yang enggak bisa diganggu gugat hadirnya.

"Suntuk banget." Teguran itu membuatnya mendengkus.

Pemuda yang baru saja sampai di kafetaria HMJ itu menghempaskan tubuhnya di salah satu kursi. Embusan napas kasar sudah cukup membuat pria lain di depannya mengerti kondisi dokter favorit HMJ satu ini. Memang, dengan sikap ramah dan jahilnya Regan termasuk dokter yang disukai banyak orang, selain dokter Elraffa tentu saja.

"Belum ada kemajuan?" tanya dokter berkulit sawo matang itu lagi. Dokter Adnan namanya. Salah satu rekan kerja Regan yang mengambil spesialis bedah jantung.

Regan menggeleng, "Maisya masih diam. Cuma mau bicara dengan ibunya atau Dokter Vivi, bahkan dengan ayahnya pun dia tetap bungkam. Pusing gue!" jawabnya seraya menyesap kopi hitam yang baru saja diantarkan oleh staf kafetaria.

Dear Koch ✔️ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang