Hatiku bergemuruh
Bukan karena kehilangan ruh
Namun karena datangnya si perusuh
Padahal kita bukan musuhAku memang tak piawai memanikan gendang dengan menabuh
Setidaknya aku tahu kapan hati bisa berlabuh
Dan Kapan ruh kan damai dalam tubuh
Pada saat itu aku akan bertepuk tangan dengan riuhAku berani bertaruh
Hatimu tlah luruh
Dan pada saat itu jiwaku hilang separuh
Kepadanya si perusuh
Sesaat setelah aku pergi berulah
Mungkin kamu tlah lelah
Pada akhirnya, kamu pun memutuskan tuk pisah
Dengan segala kata gundah
"Aku pasrah"
Lisanmu berkata dengan gelisah
Kamu membuat benteng tanpa celah
Agar aku tak dapat kembali kepadamu jika suatu saat aku hilang arah
Namun caramu itu salah
Benteng itu terlalu tinggi tuk kubedah
"Bukalah"
Lisanku berkata, ketika ku kehilangan arah
"Tolong bukalah"
Lisanku berkata kembali dengan nafas terengah-engah
Aku hampir mati terbunuh
Jika saja kamu tidak membuka benteng itu dengan senyum merekahSaat waktu itu datang, lisanmu hanya berkata "kembalilah".
paraahnih
26 Maret 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/113587500-288-k770968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja, Duka, Cinta & Cerita (SUDAH TERBIT)
PoesiaTerbit di Guepedia Kumpulan sajak tentang Senja, Duka, Cinta & Cerita.