Sinar mentari pagi masuk kedalam sela - sela gorden. Membuat pemilik safir biru membuka matanya perlahan.
"Hhhooaaahhh"
Naruto mengucek-ngucek pelan matanya, tapi... Ada sesuatu yang janggal pada dirinya.
Naruto membuka matanya spontan, keringat dingin bercucuran didahinya.
'Kenapa... Perutku jadi berat?' Batin Naruto.
Naruto dengan takut-takut meraih ujung selimut yang menutupi tubuhnya.
'Tidak ada apa-apa!' Naruto menyakinkan dirinya.
Naruto membuka selimutnya, dan terlihat sosok landak jejadian eh maksudnya seorang pria tengah terlelap sambil memeluk pinggang Naruto.
.
1 detik....
.
..
2 detik...
..
.
3 detik...
.
."KKYYYAAA!!!! MESUM!!!!"
Bug....
Brukk...
Bruaaakkkk....Pagi itu menjadi berisik bagi tetangga sebelah.
^°^
"Naru-chan, ayo sarapan dulu." Bujuk Hashirama.
Naruto masih tetap kokoh duduk di sofa walaupun Hashirama telah membujuknya selama 5 kali.
Ya, 5 kali! Salahkan Madara yang seenak jidatnya masuk diam-diam ke kamar Naruto dan tidur sambil memeluk Naruto seolah Naruto itu guling.
"Tidak mau!" Tolak Naruto.
Hashirama menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
'Sialan Madara, dia menang banyak.' Batin Hashirama.
Naruto menggembungkan kedua pipinya. Membuat Hashirama ingin mencubitnya sangking gemasnya.
"Ayolah Naru, kau kan is- maksudku anak yang baik." Celos Hashirama saat mendapatkan tatapan tajam dari Naruto.
"Sebelum Madara-nii meminta maaf, aku tidak akan sarapan!" Tegas Naruto.
Yang dibicarakan malah duduk dengan tenang di meja makan sambil menyesap kopinya.
Hashirama menatap Madara.
"Oi landak! Kau harus tanggung jawab! Kalau sampai Naru-chan sakit kita berdua bisa dibantai oleh Minato!" Seru Hashirama.
Perempatan muncul didahi Madara.
"Berhentilah memanggilku landak!!" Seru Madara.
Madara mendengus, kemudian berdiri dan duduk disamping Naruto. Naruto menggeser pantatnya sedikit menjauh.
"Gimana mau minta maaf, yang mau di mintain maaf aja gak mau dideketin." Ujar Madara.
Naruto bersidekap dada.
"Aku mogok makan!" Ujar Naruto.
Hashirama menatap Madara dengan tatapan horor.
"Kau buat dia makan, atau..." Hashirama mengangkat satu tangannya, kemudian membuat gerakan memotong leher dengan tangannya.
Madara menelan ludahnya.
"Naru..."
"TOBI-NII!!!" Pekik Naruto sambil meloncat menghampiri seseorang yang baru membuka pintu.
Naruto langsung menghambur ke pelukan Tobirama. Membuat si empunya sedikit oleng.
"He-hei, apa-apaan kau?" Panik Tobirama karena mendapat tatapan tajam kedua orang didepannya.
Hashirama bersiap dengan panci panas di tangannya. Madara bersidekap dada. Mereka berdua mengeluarkan aura membunuh yang membuat Tobirama menelan ludah dengan susah payah.
'Aku sudah membujuknya makan selama 5 kali. Bahkan menahan untuk tidak memeluknya.' inner Hashirama.
'Aku mendapat ancaman sembelih dari Hashirama karena tidak bisa membujuknya. Lah dia...' inner Madara.
'Enak sekali baru datang langsung dipeluk!' inner Madara dan Hashirama kompak.
Tobirama berusaha melepaskan pelukan Naruto. Tapi apa daya, Naruto malah ngusel semakin erat memeluk Tobirama.
"TOBIRAMA!!"
Buagg...
Brakk....
Gedebukkk...
Prang..."APA SALAHKU NII-SAN??!!!"
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HASHIRAMA or MADARA?? (End)
FanfictionDikelilingi dua CEO muda, tampan, dan mapan?? dan pastinya lajang! apa yang bisa diperbuat Naruto??