HASHIRAMA or MADARA?? (End)

Chapter 9

Madara dan Naruto berjalan menyusuri lorong dengan keheningan. Setelah pertemuan selesai entah kenapa Madara jadi diam, padahal tidak ada laporan yang negatif dari pak tua Hiruzen.

"Ano... Nii-san..." Panggil Naruto.

"Hn?"

Dingin khas Uchiha.

"Apa ada sesuatu? Dari tadi nii-san diam saja. Apa aku buat salah?" Tanya Naruto.

'Kau bersalah karena membutakan jatuh cinta.' Batin Madara.

"Tidak ada." Jawab Madara.

Madara mempercepat laju kakinya, meninggalkan Naruto beberapa langkah kedepan.

^°^

Di dalam mobil juga hanya keheningan, bahkan canggung rasanya mencekik sekali. Naruto bingung harus membuka topik apa, sedangkan Madara tidak memiliki topik apapun untuk di bahas.

"Katakan sesuatu nii-san!" Keluh Naruto sambil melipat kedua tangan didepan dadanya.

"Memangnya apa yang harus dibahas?" Sahut Madara.

Naruto terdiam, kata-kata Madara selalu kena sasaran. Naruto menghela nafas, kebosanan melanda.

Tingg...

Ponselnya berbunyi, ada pesan masuk dari Hashirama. Naruto dengan cepat membukanya dan membacanya.

Hashirama:
   Bagaimana harimu Naruto? Baik-baik saja?"

Naruto tersenyum, kekasihnya ini tahu saja jika dia sedang jenuh.

Naruto:
"Aku merasa bosan disini... Kapan nii-san pulang?"

Hashirama:
  "Sekali-kali di panggil sayang gitu~ biar kelihatan mesra..."

Naruto:
"Isshhh.... Ada maunya..."

Hashirama:
  "Hehehe... Tunggu aku di rumah ya.."

Naruto menatap kedepan, kemudian wajahnya berseri-seri.

'Berarti nii-san pulang sekarang.' Inner Naruto senang.

Naruto memancarkan aura ceria hingga bunga-bunga bermekaran. Madara kena damprat nya.

^°^

"Terima kasih nii-san... Hati-hati ya!" Ujar Naruto sembari menutup pintu mobil dari luar.

Dengan langkah ringan Naruto memasuki rumah, meninggalkan Madara yang masih diam didalam mobil.

"Aku tidak akan pulang."

^°^

Hashirama tersenyum, kemudian memberhentikan taxi didepan bandara.

"Antarkan ke alamat ini pak."

^°^

Naruto meletakkan sepiring makanan kecil hasil masakannya sendiri, yang tidak terjamin enaknya.