Entah darimana dan kapan, dua orang wanita berjalan bersamaan, satu menghampiri Hashirama dan satu lagi menghampiri Madara.
Kedua wanita itu adalah Mei dan Mito.
Naruto dibuat semakin patah hati sekarang, dia tidak peduli dengan alasan kedua pria dan pasangannya itu disini, dia ingin segera pergi.
"Aku ingin pergi paman." Ujar Naruto.
"Tidak selangkah pun sebelum kau mendengar penjelasan ku." Tiba - tiba Madara memotong pembicaraan Naruto pada Kakashi.
Kakashi menatap Madara dengan tatapan datarnya, tapi Kakashi tidak ingin ikut campur. Ini urusan Naruto.
"Sudah tidak ada yang perlu aku dengarkan bukan?" Ujar Naruto.
Naruto langsung berjalan cepat begitu saja, Madara langsung mengejar Naruto. Hashirama hanya menatap kedua orang itu karena ada Mito di sampingnya, sedangkan Mei semakin dibuat gelisah. Karena tujuan utamanya datang adalah meminta maaf pada Madara.
.
.
.
"Naruto!" Madara terus memanggil Naruto, sedangkan yang punya nama terus berjalan cepat mengacuhkan Madara.
Langit mendung, seperti menunjukkan perasaan Naruto saat ini.
Berjalan, terus berjalan....
Madara semakin mempercepat langkahnya, bahkan hampir berlari hanya untuk mengejar seseorang.
Ya seseorang....
Siapa lagi gadis yang bisa membuat Madara seperti itu jika bukan Naruto?
Grebbb....
Dapat.
Madara menggenggam pergelangan tangan Naruto, Naruto spontan menatap Madara dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau inginkan sekarang?" Naruto menarik tangannya.
"Aku ingin kau mendengarkan ku!" Jawab Madara.
"Apa yang harus aku dengarkan?" Tanya Naruto dengan agak meninggi.
"Aku mencintaimu!" Teriak Madara.
Naruto terdiam, mulutnya yang sedikit terbuka mengatup dengan sempurna. Madara mendekatkan dirinya pada Naruto dan menggenggam kedua tangan Naruto erat.
"Dengarkan aku, aku sangat mencintaimu. Ini sangat terlambat." Ujar Madara.
"Untuk apa kau mencintaiku? Jika kau sudah memiliki seseorang di sampingmu?"
Madara menghela nafas, kemudian beralih menyentuh kedua bahu Naruto.
"Aku tahu jika kau melihatku dipeluk oleh seorang wanita waktu itu, tapi ketahuilah bahwa itu hanya salah paham. Aku mengenalnya tapi tidak mencintainya, tolonglah Naru. Aku ingin kau mengerti." Ujar Madara.
Naruto mendengarkan Madara, tapi tatapannya tertuju pada jalanan. Naruto takut terjerat mata onyx Madara.
"Naru... Tatap aku sayang...."
Madara meraih dagu Naruto dan mengarahkan nya menatap Madara.
"Apa kau tidak tahu seberapa aku mencintaimu? Aku berdebar sekarang." Madara menuntun tangan Naruto ke arah dadanya, Naruto bisa merasakan detak jantung yang berpacu cepat. Itu membuat Naruto sedikit bersemu merah.
"Maafkan aku, maafkan aku karena sangat terlambat menyatakan cintaku, bahkan membuatmu tidak memiliki siapa-siapa lagi setelah Hashirama bertunangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
HASHIRAMA or MADARA?? (End)
FanfictionDikelilingi dua CEO muda, tampan, dan mapan?? dan pastinya lajang! apa yang bisa diperbuat Naruto??