Keylla pov
Devano mengantarkanku sampai depan rumah, entah kenapa aku merasa dia perhatian kepadaku atau aku yang baper cuma di ajak makan siang dan diantar pulang? Entah lah aku tidak tahu.
Segera kurebahkan tubuhku di atas karsur empukku setelah mandi dan makan malam, aku merasa lelah, pikiranku terus berisi tertang Devan. Aku mengambil handphoneku dan ku tekan nomor milik Sarah.
"Halo sar" sapaku kepadanya," iya key, ada apa?, apa kau sudah bertanya hubungan mereka?" Tanya Sarah dan aku mengerti hubungan siapa yang dia maksud." Katanya sih dia udah lama putus, pacaran sama Shilla cuma sebentar dan yang mutusin itu Devan duluan" jawab ku sambil menyenderkan punggungku dan memeluk boneka panda. "Ohh.. Bagus toh, kau bisa mendekatkannya dan mencuri hatinya bukan key?" Tanya Sarah lagi." Aku gak tahu apa perasaan ini masih ada atau tidak, dan aku sangat takut bila perasaan itu harus terpatahkan kembali" jawabku sambil memain-mainkan tangan boneka pandaku.
"Tapi aku rasa kau masih memiliki perasaan itu kau kan setia key, buktinya dulu masa SMP kau susah move on, dan bila kau suka seseorang pasti juga susah untuk melupakannya bukan?" Jawab dengan nada bersemangat." Tapi perasaan ini bisa aja udah hilang, aku dan dia udah gak bertemu 3 tahun lo sar" jawabku dengan meyakininya." Keyyy... Jangan membohongi dirimu key, aku sudah lama bersamamu dan tentunya aku sudah sangat mengenal sifatmu itu." jawabnya dengan sedikit kesal. "Hmm.. Yaudah liat aja nanti, biarkan waktu yang menjawabnya dan merubahnya, aku mau tidur sangat lelah." Jawabku dengan mengalihkan topik pembicaraan. "Ok key beyy."
Ku taruh handphoneku di atar meja dan memeluk boneka panda "aneh ya, kok Sarah sangat mendukung aku untuk memiliki perasaan itu?"batinku dan menggeleng-gelengkan kepala berusaha mengusir pikiran yang aneh-aneh, aku memejamkan mata ku untuk beristirahat. Baru beberapa detik ada suara yang mengangguku, dan itu suara deringan handphoneku. Aku meraba-raba ke atas meja untuk mengambil handphoneku tanpa membuka mataku, kugeserkan layar yang berwarna hijau tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Hallo?" Jawabku dengan nada malas." Hai key, kau sedang apa?" Mendengar itu aku langsung membuka mata dan membosisikan diriku dari tidur menjadi duduk." K-kau Devan bukan?" Jawabku dengan gugup."iya key, aku Devan" jawabnya dan membuatku menggigit bibir bagian bawah." Dari mana kau tahu nomor telponku devan?" Tanya berusaha mengusih kegugupanku." Aku tahu semua tentang mu Keylla" jawabnya dan membuatku menjeritkan dahi." Ohh gitu" jawabku dengan berusaha menggantikan topik." Hmm.. Boleh aku besok menjemputmu? Lalu kita berangkat berasama-sama ke kantor gimana key?" Tanya dan lagi-lagi membuatku gugup." Hmm.. Tapi biasanya aku di antar oleh papa atau kadang-kadang supir" jawabku berusaha menolaknya. "Ok kalau begitu, besok jam 7 aku jemput di depan rumah, dan tidak boleh terlambat, ok key?" Ucapnya " Tapi gak usah dev" jawabku "ohh tidak ada penolakan key, sekarang sudah malam tidurlah key, semoga kau bisa mendengar ucapan selamat malamku dari sini, good night key" jawabnya dan aku langsung mematikan sambungan, entah mengapa aku merasa gugup namun senyuman ada di bibirku.
🌷🌷🌷
Sesuai dengan ucapannya kemarin malam, kini kami berada di mobil menuju ke kantor, hanya ada keheningan diantara kami.
"Key" ucapnya berusaha menghilangkan keheningan di antara kami." Hmm?" Jawabku dengan gumaman tanpa menolehnya. "Nanti siang kita makan siang bersama lagi ya? Boleh kan key?" Tanya dengan sedikit melikirku karena dia harus tetap fokus ke jalanan." Tapi aku selalu makan siang bersama Sarah dev" jawabku berusaha menolaknya. "Sarah makan siang bersama pacarnya, kau tahu kan?" Jawabnya dengan santai." I-iya sih" jawabku pasrah. "Jadi nanti aku akan ke mejamu saat jam makan, ok key?" Tanya lagi." Hmm" jawabku dengan nada kesal.
🌷🌷🌷
"Kenapa kau key, wajahmu masam sekali?" Tanya sarah saat aku duduk di mejaku. "Itu tuh, devan lagi-lagi mengajak ku makan siang bersama, aku malas dengan dengan gosip-gosip disini kalau aku ada hububgab spesial bersama devan." Jawabku dengan nada kesal." Bagus toh devan ngajak kau makan siang, kau bisa lebih dekat dengannya kan" ucapnya dengan menaik turunkan alisnya." Hmm." Jawabku dengan nada malas.
Lagi-lagi kenapa Sarah sangat semangat mendukungku untuk dengat dengannya, ada apa ya?. Hal itu selalu ada di pikiranku, entalah aku tidak tahu jawabnnya.
-To be continue-
Jangan lupa di vote dan komen ya :)
Ciiiioooooo....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love a Best Friend
RomanceWARNING!!!! 18+ & 21+ Mohon kebijakan saat membaca ------------------------------------------ Seorang gandis cantik dan selalu ceria, memiliki tubuh yang ideal layaknya seorang model yang mampu membuat siapapun yang melihatnya tersenyum mengagumi...