Devano pov
Sudah sebulan aku dekat kembali dengannya, dan sebulan juga aku selalu menjemputnya, makan siang, mengantarnya pulang, jalan-jalan, dan chatingan atau telponan, meskipun awalnya dia tidak mau tentunya dengan bantuan Sarah.
Hari ini kantor hanya bekerja setengah hari, hanya sampai jam makan siang karena akan ada cuti bersama dan kantor akan bekerja seperti biasa mulai besok dan tentunya itu keputusanku, aku meliki rencana yang sangat matang-matang untuk nanti malam dan besok, tentu saja aku tidak melakukannya sendiri karena aku hanya manusia biasa aku dibantu oleh Sarah dan beberapa temanku.
Keylla pov
Sudah satu bulan aku selalu bersama Devan, dia mengajakku kesana-sini tapi anehnya kenapa aku merasa senang ya? Dan disaat itu juga aku selalu menampilkan senyumku yang seakan-akan senyuman itu aku memilikinya dulu dan senyuman itu hilang entah kemana dan sekarang senyuman itu kembali lagi seperti hidupku merasa sempurna.
Seperti ini lah aku sekarang sedang berbaring sambil memengang handphone yang berisi foto Devan, aku senyum-senyum sendiri seperti orang gila, lebih tepatnya tergila-gila pada Devan, yahh kini aku telah menyadari perasaan itu, perasaan yang pernah hilang bersama senyumanku dan kini semua kembali, namun aku menutup-nutupi perasaan itu dari Devan, mana mungkin perempuan yang menyatakan cintanya kepada laki-laki, yang ada laki-laki menyatakan cintanya kepada perempuan.
"Keylla, ayo kau bersiap-siap" Ucap Sarah langsung masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Segera ku matikan handphone ku agar tidak ketahuan kalau aku sedang melihat foto Devano. "Iyaa bentar" jawabku dengan sedikit malas. "Ayo cepat Key, aku tidak sabar merias mu dan gunakan ini, pasti sangat cocok dengan tubuhmu" ucap Sarah dan memberikanku gaun yang terlihat santai. "Apa ini?" Tanya kepadanya saat duduk di pinggiran ranjang." Ini gaun, masak kau tidak tau?" Tanya Sarah balik kepadaku dan ikut duduk di pinggiran ranjang. "Iya aku tahu, maksud aku dari siapa ini?" Tanya dengan menyeritkan dahi sambil melihat gaun itu. "Itu tidak penting, kau harus cepat-cepat waktunya tinggal satu setengah jam lagi key" ucap Sarah sambil mendorongku ke kamar mandi, aku hanya bisa pasrah.
Aku keluar hanya dengan menggunakan piyama mandi dan menuju lemari pakaian untuk mengambil pakaian dalem. Aku kenakan itu di ruangan ganti baju dan menggunakan dalemanku. "Sarah kemarikan gaun itu, jadi tidak aku menggunakannya?" Tanya pada sarah. "Iyaa bentar,, nih" jawab sarah dan memberikannya kepadaku, segera ku kenakan gaun itu, menurutku gaun itu bagus, dan sangat cocoj di tubuhku. Dengan panjang selutut dan tanpa lengan, punggung bagian belakangku sedikit terbuka. Aku keluar dari ruangan ganti pakaian dan mendekati Sarah.
"Sar, bagaimana? Bagus tidak?" Tanyaku sambil meputar-mutarkan tubuhku. "Sangat bagus Key" jawab Sarah dan berdiri dari duduknya untuk melihatku lebih jelas dengan mata berbinar-binar." Yaudah kau duduk di sini dan aku akan meriasmu" ucapnya lagi dan aku segera duduk di meja riasku.
Tidak butuh waktu lama aku telas selesai merias diriku dan dibantu oleh Sarah. Dengan polesan make up yang tipis terkesan naturan dan gaun yang sangat pas ditubuhku serta tas slempang kecil dan hight heel serta rambut yang bagian bawahnya terurai dan bagian atasnya di ikat membentu bunga mawar. Waktu menunjukan pukul 18.45, masih ada waktu 15 menit lagi sebelum aku di jemput Devano.
"Sarah, apakah menampilanku sudah bagus?" Tanyaku kepada sarah. "Keyllaa, berapa kali kau bertanya pertanyaan itu kepadaku bahkan tidak bisa di hitung, dan untuk yang terkhir kalinya aku menjawab pertanyaanmu dan jawabanku masih sama yaitu kau sangat perfect " jawabnya dengan kesal. "Sarah aku takut" ucapku dengan gugup. "Kenapa kau takut, kau hanya di ajak kencan dan bukan di makan harimau!" Ucap Sarah dengan memakan cemilan yang ada di tangannya. "Tapi tetap aja aku takut Sarah" jawabku lagi. "Kenapa harus takut kak, inikan bukan kencan pertamamu dengan Kak Devan!" Ucap Akilla adik kandungku yang kini mengijak kelas 2 SMA. "Iya bener tuh Key, lagian kau juga sudah sangat dengan dengannya" dan kini mommy membuka suara saat akan akan menghampiri kami yang berada di ruangan tamu. "Hah, dengertu adik dam mommy kau" ucap Sarah.
"Nah itu Devano datang Key" ucap mommy yang berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu untuk Devano." Selamat sore tante, Keylla nya ada tante?" Tanya Devan pada mommy " yuk masuk dulu" ajak mommy dan di balas anggukan sopan oleh devan. "Nih Keyllanya dari tadi bilang takut aja" ucap mommy sambil mempersilahkan devan duduk " Ehh mana ada, aku lama menunggu" jawabku sambil mengelah mommy. "Yaudah kalian berangkat sana" ucap mommy "mommy ngusir aku?" Tanya dengan menujuk diriku dengan telunjuk "kau ini sana berangkat, jangan pulang larut malam ya" ucap mommy sambil mengelus puncak kepalaku. Aku mecium telapak tangan mommy begitu juga dengan Devan. "Sukses ya Dev" ucap Sarah dari belakang, sarah sangat suka berada dirumahku bahkan saat aku tidak ada di rumah ia pasti mengobrol dengan mommy atau Akilla, dia menganggam ini juga rumahnya, buktinya sifatnya seperti di rumah sendiri, ngambil apa-apa tinggal ngambil tanpa bilang minta, namun itu tidak menjadi masalah keluarga, karena keluarga Sarah selalu jarang dirumah dan sarah merasa kesepian.
Aku segera masuk ke dalam mobil Devano saat dia membukakan pintu mobil untuk ku, setelah masuk dia menutup pintu dan memutari mobil untuk masuk ke pintu pengemudi.
Saat di perjalanan awalnya hanya ada keheningan namun itu hanya sebentar sebelum dia membuka suara."Key, kau sangat cantik hari ini" ucapnya dengan senyuman kepadaku, aku yakin kini pipiku pasti sudah seperti kepiting rebus." Hmm kau bisa aja, kau juga sangat tampan hari ini" ucapku entah kenapa itu terlontar dari mulutku ini. Dia hanya membalas senyuman dan menambah ketampanan. Saat lampu jalan berwarna merah dan mobil devan berhenti dia mendekati wajah ku, aku sangat deg-degan seperti jantungku sedang lari marathon. Saking gugupnya aku aku memejamkan mataku dan kurasakan benda kenyal dj bibirku hanya sebentar, setelah merasa benda itu tidak ada di bibirku segera ku bukakan mataku dan kini dia memegang pipiku dengan tangan kanannya dan ibunya mengelus-elus bibirku, "manis sekali" ucapnya yang membuat pipiku merah kembali " kenapa dengan pipimu?" Tanya-nya dengan medepikan matanya kepadaku. Segera ku pukul lengannya dengan sedikit keras" aww.. Key berhenti" ucapnya dengan mengelus lengan yang aku pegang tadi. "Kau mengambil first kiss ku Vano!" Ucapku dengan melipat tangan di depan dadaku berusaha membuah ekpresi wajah kesal namun itu hanya sia-sia tetap saja wajahku masih memerah." Padahal ini akan aku berikan kepada pacarku nanti" jawabku yang tanpa meliringnya." Akan aku jadikan kau pacarku key" ucapnya dan menjalankan mobil saat lampu sudah berwarna hijau.
-To be continue-
Inget di vote dan komen yaa gyuss :)
Ciiioooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Love a Best Friend
RomanceWARNING!!!! 18+ & 21+ Mohon kebijakan saat membaca ------------------------------------------ Seorang gandis cantik dan selalu ceria, memiliki tubuh yang ideal layaknya seorang model yang mampu membuat siapapun yang melihatnya tersenyum mengagumi...