#LABF 6

16.8K 185 1
                                    

Selamat membaca :)

18+
Devano pov

Sesuai ucapanku kemarin untuk menjemputnya. Kini aku berada di depan pintu gerbangnya dengan berdiri sambil menyandarkan punggungku di mobil dan melipat kedua tanganku di depan dada. Aku sudah menunggunya selama 20 menit lebih. Tatapanku terus menatap pintu gerbang itu dan berharap pintu itu terbuka dan menampilkan sosok yang aku tunggu-tunggu.

Tak lama kemudian dia keluar dari pintu tersebut dengan tergesa-gesa lalu menghampiriku. "Maaf Vano, aku terlambat, aku bangunnya ter-hmff" ucapannya terpotong karena segera aku mencium bibirnya. "Aku tidak mempersalahkan alasanmu, yang penting kau datang dan aku selalu akan menunggumu sampai kau datang" ucapku sampil memegang kedua pipinya dengan tanganku.

"Ayo masuk, nanti kita telat" ucapku sambil membukakan pintu mobil untuknya. Segera aku lajukan mobil dengan kecepatan rata menuju ke kantor. "Sekarang kau menjadi sekretaris ku, kau tahu tugas-tugasnya sayang?" Tanyaku sambil memarkirkan mobil dan segera ku bukakan pintu untuknya. "Menyusun jadwal kan?" Ucapnya sambil turun dari mobil. "Bukan itu aja Key" ucapku sambil menggandeng tangannya.

"Vanoo, malu diliatin orang-orang" ucapnya sambil berbisik- bisik. "Biarin aja, biar tahu semua orang kalau kamu hanya milik ku" ucapku sambil menekan tombol lifh pribadi, ku lihat dia menunduk dan tersenyum, pipinya sudah seperti kepiting rebus. Aku masuk ke dalam lifh bersamanya, tak butuh waktu lama kami telah sampai di ruanganku. "Key, mejamu sekarang di sebelah sana ya sayang" ucapku sambil mengelus puncak rambutnya dengan lembut.

"Vanoo, jangan panggil sayang-sayangan di kator, malu tahu" ucapnya sambil menuju meja yang tadi aku tunjukkan. Aku hanya menjawab dengan kekehan kecil lalu duduk di meja kebesaranku. Ruanganku dengannya sebenarnya jadi satu hanya saja di batasi oleh tembok, jadi jika ada orang yang ingin bertemu denganku dia akan bertemu terlebih dahulu kepada Keylla.

"Viola kau ke sini sekarang" ucapku melalui telpon ruanganku. Ku perhatikan Keylla dari tadi memberes bereskan mejanya yang berantakan ulah Alena. "Key, biarkan saja nanti aku suruh offical boy untuk membersihkannya Key" ucapku sambil berjalan mendekati mejanya. "Tidak usah Vano, aku bisa sendiri dan aku tidak suka meja kerjaku berantakan" ucapnya tanpa menolehku.

'Ceklek'    

"permisi mr. Devano ada apa anda memanggil saya" ucap Viola yang berada di depan ku. "Kau ajari Keylla tugas-tugas menjadi seorang sektetaris, dia sekarang menjadi sekretarisku" dan juga kekasihku ucapku dan menlanjutkan kalimat terakhir di dalam hati. "Baik mr" ucapnya. "Keylla, ikuti Viola ya" ucapku sambil memberikan senyuman terbaik lalu berjalan menuju pintu ruanganku yang berada di sebelahnya.

🌷🌷🌷

"Tok tok tok"

"Masuk" ucapku sambil terus mempelajari berkas yang akan meeting nanti. "Vano, nanti kau ada meeting dari peruhasaan yang akan bekerja sama di rungan B4 dan nanti sore ada rapat bersama rekan kerja di sini" ucapnya sambil memberikanku tumpukan kertas "Dan ini, kau harus menandatanganinya" ucapnya lagi sambil menunjukan tumpukan berkas yang di bawanya tadi.

"Oke. Bila kau masuk Key, tidak perlu mengetuk pintu ya" ucapku sambil tersenyum "hmm, tapi tidak sopan kan Vano" tanya lalu duduk di kursi depan meja ku "tidak apa apa Key, kau kan pacarku" ucapku sambil menaik turunkan alisku. "Baiklah Vano" jawabnya dengan senyuman. "Sekarang kau sudah bisa menjadi sekretarisku, apakah menurutmu itu susah Key?" Tanya ku.

"Tidak, aku lebih baik menjadi sekretaris seperti ini dari pada di bagian keuangan Vano". "Kenapa begitu?" Tanyaku lagi "hmmm di sini ruangannya luas dan orangnya sedikit, jadi jika kerja rasanya lebih nyaman" ucapnya sambil melihat sekeliling ruanganku. "Baiklah, sekarang kau harus membayar hutangmu" ucapku sambil berdiri menuju pintu dan menguncinya.

Ku lihat dia mengerutkan dahinya "Hutang apa?" Tanya-nya dan dia berdiri "Hutang kemarin malam itu" ucapku mulai mendekatinya "Vanoo ini di kantor" ucapnya saat aku mulai memegang pinggangnya "tidak masalah" ucapku dan mendekatkan bibirku dengan bibirnya, tangan kiriku menarik pinggangnya agar lebih dekat dan tangan kananku memegang tengkuknya untuk memperdalam lumatanku, dia memejamkan matanya dan mengalungkan kedua tangannya di leherku.

Dia membalas lumatanku dan lidah kami bertemu saling melilit satu sama lain, aku memberikan gigitan gigitan kecil di bibir bawahnya, cukup lama kami berciuman hingga napas kami sudah habis. Ku lepaskan ciuman kami, berusaha mengatur napas dan masih dengan posisi semula. "Sangat manis sayang" ucapku sambil mengelus lembut bibirnya dengan ibu jariku.

Dia tersenyum dan langsung memelukku sangat erat, tentu saja aku langsung membalas pelukannya "aku sangat mencintaimu Key" ucapku sambil mengelus kepalanya dengan lembut. "Aku juga Vano" ucapnya. Dia melepaskan pelukan kami "makan siang yuk Key" ajak ku dan dia hanya membalas dengan anggukan.

🌷🌷🌷

"Key, aku ingin membicarakan sesuatu" ucapku saat sudah selesai makan, kami makan di restoran dekat kantor dan dia selalu memakan makanan yang pedas meskipun aku sudah melarangnya berkali kali, tetap saya dia tidak mau katanya makanan akan hambar bila tidak ada rasa pedas.

"Katakan aja Vano" ucapnya lalu meminum milk shake coklatnya. "Nanti malam aku mau mengenalkanmu kepada keluargaku Key, bagaimana kau mau?" Tanyaku dan ku lihat dia membulatkan matanya "kau serius Van?" Tanya-nya dengan nada terkejut. "Iyaa Sayang, mommy memintanya kemarin malam saar aku pulang, dan kau tidak perlu khawatir, mommy sangat menyukaimu dari cerita cerita yang kuberi" ucapku dengan senyuman berusaha untuk meyakininya, dia hanya diam tanpak sedang berpikir, aku menghela napas panjang karena lama menunggu "hanya perkenalan dan makan malam Key" ucapku lagi berusaha untuk menyakininya.

"Hmm baiklah Vano" ucapnya dengan senyuman yang manis. "Nanti pulang dari kantor kita akan ke mall dulu, setelah itu langsung ke rumahku, bagaimana Sayang?" Tanyaku  "Oke" jawabnya sambil mengajukan ibu jarinya dan memihatkam deretan giginya.

🌷🌷🌷

"Mommy, nanti malam aku akan mengenalkan Keylla pada keluarga, tolong beritahu Daddy dan Alexis ya mom" ucapku sambil menyenderkan punggung di kursi.

"Beneran Vano, kau mau mengenalkannya"

"Iya mommy, kan mommy yang minta kemarin malam"

"Cepat sekali permintaan mommy terkabulkan, baiklah mommy akan mengabari Daddy dan Alexis"

"Iya dong Vanoo"

"Sudah ya, mommy mau beres-beres rumah, calon menantu mommy mau datang, YEH"

"Ok mom" ucapku lantas memutuskan sambungan telpon.

🌷🌷🌷

"Ngapain ke sini Vano?" tanya Keylla yang berada di sampingku, kini kami sedang ke mall untuk membeli pakaian yang akan di gunakan Keylla nanti malam, lagian mana mungkin dia bertemu dengan keluargaku menggunakan pakaian kantor.

"Beli pakaianmu untuk nanti malam" jawabku sambil berlajan menuju deretan pakaian wanita. "Kenapa harus membeli, pakai saja pakaian ini" tanya-nya lagi. "Kau mau menemui keluargaku menggunakan ini Key" tanyaku "hmm iya juga ya, mana mungkin aku mau" ucapnya lalu memilih pakian yang coco untunya.

Aku hanya mengikutinnya dari belakang, aku tidak mengerti mengapa perempuan sangat suka berbelanja dan bila sedang berbelanja pasti sangat lama, padahal yang di beli kan sedikit. "Ini bagaimana Vano, bagus?" tanya-nya sambil melihatkan baju dengan lengan sepanjang siku berwarna merah muda dan rok selutut berwarna putih tulang. "Kurasa ini bagus, sangat cocok" ucapku dengan penuh keyakinan. "Baiklah aku beli ini Vano" ucapnya lalu menuju meja kasir. "Oke" jawabku berjalan membelakanginya.

-to be contiue-

Maaf baru update ya guys, lagi sibuk soalnya hehe ;)
Inget vote dan komen ya, kalau banyak ya vote aku pasti update setiap hari
Ciiiioooo

Love a Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang