Part 12

17 10 3
                                    

Justin POV

Aku sangat senang, sekarang wanita yang selalu menguasai hati ku beberapa tahun terakhir sebentar lagi akan bisa ku dekap lagi, pekerjaan memang membuat ku sedikit memiliki waktu.

konser mendadak yg di adakan di singapura membuat ku tidak dapat mengabarinya tapi hari ini aku akan segera ke Batam, selama ini hanya para bodyguard ku yg mengawasinya tanpa bicara padanya sedikitpun, aku tidak tau apakahkah dia akan marah pada ku nanti tapi aku tidak akan peduli sekalipun dia marah padaku. hari ini aku akan mengatakan padanya wanita istimewa yg ku bicarakan padanya waktu lalu adalah dia, dia menjengkelkan tapi entah kenapa sikapnya itu yg membuat ku mengilainya setiap waktu.

"aku memesankan tiket untuk jam sembilan pagi ini Justin" kata Melly pada Justin

"baiklah, sekarang jam delapan lewat aku akan siap siap dan kau boleh keluar Melly "

"Ok baikalh, itu cara mengusir yg bagus Justin, by the way I like it!" Melly terkekeh pelan lalu keluar membawa cemilan Justin.

"Hi.. mencuri bukan sikap terpuji Miss Melly" kata Justin seraya menutup pintu.

"YEAH.. AKU TAU TAPI AKU SEDANG LAPAR MR.JUSTIN" teriak Melly dari luar.

Aku berdiri di depan pagar kediaman Rei sungguh betapa aku merindukannya saat ini melihatnya dari jauh saja rasanya tidak pernah cukup. Aku benar benar merindukannya.
Mungkin sekarang aku terlihat seperti pencuri yg berusaha masuk ke sebuah rumah. Well, itu memang benar karena aku memang berencana mengendap ngedap masuk tapi percayalah ini hanya sebuah kejutan kecil.

Sekarang aku sudah berada di ruang tamu dan Rei, dia masih tidak menyadari keberadaan ku dia sibuk di dapur entah apa yg sedang dia masak tapi wanginya sangat mengguga selera khas masakan Asia.

Aku berjalan ke arahnya ingin rasanya aku memeluk erat tubuh mungilnya itu tapi ku urungkan niat itu karena aku tau jika aku melakukannya sudah pasti dia akan menendang ku saat itu juga.

"Reina.." Justin memanggil Rei langsung bereaksi, menegang Rei menghentikan aktivitasnya memasaknya.

"Eh? Gue ngerasa dia manggil nama gue, ini gak mungkin" Rei bergumam dengan bahasa indonesia tentu saja Jutin tidak akan paham.

"Rei.. ini aku" Justin berjalan lebih dekat.

"Ku rasa aku sudah gila, dia pasti pak datuk"

"Miss.Reinatha Sikumbang ini aku Justin" mendengar aksen itu Rei langsung berbalik dan benar Justin ada di sana.

"Tidak.. itu memang dia tapi untuk apa dia ke sini?" Rei berjalan mendekat lalu mencerca Justin dengan pertanyaan beruntun, "Bagaimana kau bisa masuk? Kenapa kau bisa di sini? Kau... kenapa-"

Mulut Rei langsung bungkam saat Justin memeluk tubuhnya erat tidak dapat di pungkiri Rei juga merindukan Justin.

"Ssttt aku merindukan mu Reina"

"Lepaskan, aku sama sekali tidak merindukan mu" elak Rei berusaha mengurai pelukan Justin.

"Kita sudah tidak memiliki urusan, jadi tolong pergilah!!" Kata Rei dingin, berbanding terbalik dengan apa yg ada di hatinya.

"Kau mengusir ku Rei??" Tanya Justin dengan raut wajah kecewa Justin memang kecewa bukan ini yg ia harapkan.

"Yeah kau juga tidak mengatakan apapun saat kau pergi, tidak ada salam perpisahan tidak ada apapun dan sekarang terserah ku jika aku mengusir itu hak ku"

"Kenapa aku merasa ada sesuatu?"

"Apa yg kau katakan pergilah tidak ada apapun yg terjadi"

"Tidak. aku merasa kau-"

"JUSTIN... PERGI" Rei meninggikan suaranya beberapa oktaf nyaris seperti bentakan.

"Okay.. aku membawa bingkisan dari singapura untuk mu, hmm aku pergi"

"Aku tidak butuh itu, ambil dan pergi" jawab Rei tanpa melirik Justin.

"Tidak. terserah mau kau apakan itu yg jelas aku tidak akan mengambilnya lagi"

"Jada diri mu besok aku akan kembali"

Ini mengecewakan dia mengusir ku dan bertingkah aneh seperti seorang wanita yg marah pada lelakinya aku cukup paham itu semoga saja itu memang benar tapi aku tidak begitu yakin mungkin dia hanya marah biasa
Besok aku akan kesana lagi.

***
Hola...
Aku update dan ini sedikit lebih panjang dari yg kemarin
I hope you like it☺
JANGAN LUPA VOMENT BELOW!!

ENJOY..
See you next part
Bye bye and hasta la vista


Perfect Tour GuideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang