Perjalan kurang lebih 4 jam yang cukup melelahkan akhirnya sampai di Station Garut. Di ujung pandang mata aku melihat seseorang berdiri di ujung seberang, aku menatapnya dan dia mulai menatapku, hatiku berbisik siapakah dia gadis berkerudung merah itu, aku terpaku melihatnya sampai mungkin hilang akal warasku, seperti dalam khayalan ternyata bidadari bisa berada di Dunia, betapa indahnya kesempurnaan ciptaan Allah.
Sekitar 15 menit aku terpaku terdiam sampai aku menyadari dia yang berkerudung itu telah pergi dari tadi. Tiba-tiba ada kakek tua petugas kebersihan menghampiri ku kang Maman namanya
"Kunaon Jang ngelamun, liatin neng Salma ya.??" Aku kaget dan sedikit malu
"Iya mang, amang kenal.?" Tanyaku
"Ohh kenal atuh jang, ka neng Salma mah tiap Minggu di hari Kamis suka kesini"
Karena dikejar waktu tak banyak informasi yang kudapat dari gadis itu mungkin lain hari aku datang lagi ke Station untuk mencari informasi gadis itu aku segera bergegas karena jarak dari station lumayan jauh.
**
Sesampainya aku di rumah dinas yang aku huni, entah mengapa aku tak bisa sedetikpun mengalihkan fikiranku dari pertemuan itu, gadis berkerudung merah Salma siapakah dia yang mampu mengacaukan susuan hati, memusnahkan susuan kataku yang membuat aku seolah orang bodoh, tak bisa berfikir karena terpaku dengan kecantikan alami yang di miliknya, dalam hati aku berkata mungkinkan aku jatuh cinta, mengapa secepat ini bisa terjadi.Keesokan harinya selepas pulang bekerja sekitar ba'da isya aku sengaja menemui kang Maman petugas kebersihan station, kemarin sebelum menuju tempat kerja kami saling berkenalan. Kami pun berbicang sambil ditemani kopi hangat untuk melawan dinginnya malam itu di Garut, kang Maman orangnya gampang akrab dan kita langsung cair.
Aku bertanya kepada kang Maman
"kang, Salma teh orang mana"
tanyaku untuk memulai percakapan.
"Ohh neng Salma dia orang sini rumahnya Deket alun-alun, kenapa naksir bukan.?" Aku kaget dan sedikit malu juga
"Ohh lumayan deket juga atuh" jawabku
"Kamu tau kenapa dia tiap Kamis selalu ke station menunggu kereta" kata kang Maman
"Kenapa gitu kang"
"Sejak dia umur 10 tahun dia selalu kesini tiap hari kamis untuk menjemput ayah&ibunya nya H. Karim dan Hj. Maenuah berharap orang tuanya pulang dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga, 15 tahun yang lalu terjadi kecelakaan pesawat yang membawa jemaah haji asal Garut yang menewaskan semua penumpang dan orang tua Salma salah satu jemaah haji yang berangkat waktu itu, sekarang dia di asuh oleh kakek dan neneknya H. Badrusalam & Hj. Fatimah di pondok pesantren Al Muhajirin, selain aktif di pesantren sebagai pengajar Salma juga adalah seorang Bidan di rumah sakit di Garut, Salma gadis Soleh & Baik tapi sejak kejadian itu saya belum pernah melihat dia senyum ceria seperti sebelumnya mungkin karena duka yang begitu mendalam, Nia aktif "
kata mang MamanSemua informasi yang aku dapat sudah cukup menggambarkan betapa sempurna wanita ini. Bukan hanya parasnya tapi juga Akhlak dan Budi pekertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMATAKU YANG HILANG
RomantizmKisah perjuangan mengejar Cinta gadis impiannya seorang pemuda bernama Sandi kepada gadis bernama Salma, penuh perjuangan, pengorbanan dan air mata