SURAT BALASAN DARI SALMA

20 0 0
                                    

Seperti biasa aku menyambut pagi dengan secangkir teh hitam ctc hasil racikanku sendiri, sang mentari dengan sinar jingganya masih tetap setia menyapaku setiap hari ba'da subuh sungguh kenikmatan tersendiri untuku.

Aku bergegas berangkat menuju kantor tempat aku bekerja dengan penuh semangat menyambut hari ini, aku berjalan menyusuri jalan setapak itu, sambil berkhayal dan berharap Salma Sudi untuk  membalas suratku tempo hari yang lalu.. berharap dan Cemas..

***
Waktu menunjukan pukul 16:30 wib dimana waktu pulang telah tiba, aku bergegas menuju rumahku dan tiba-tiba di jalan aku di panggil mang Maman penjaga station

"Assalamualaikum a sandi baru pulang kerja ya.?"

"Iya mang Maman"

"Ini ada titipan surat dari neng Salma a Sandi tadi neng Salma kesini sebelum ke rumah sakit"

"Ohh iya mang Maman terimakasih nya" kataku sambil memberi dia uang untuk rasa terima kasihku

Aku langsung capat pulang kerumah,  pada saat itu rasanya hati bagaikan taman bunga-bunga sedang bermekaran begitu indah dan menyenangkan, Salma seseorang yang mampu membuat hatiku tak karuan.

Ku sobek amplop dan ku buka lipatan kertas surat dari Salma dan aku mulai membacanya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Kabar aku Alhamdulillah baik2 saja terima kasih atas do'a yang aa panjatkan untuku semoga Allah berkenan mengabulkan do'a aa untuku.

Surat dari aa sudah aku baca sampai selesai, tulisan dalam surat itu begitu indah dibaca a, sampai aku terhanyut dalam untaian kata-kata itu tapi asal aa tau aku tak sesempurna  yang aa ceritakan dalam surat itu aku terkejut membaca surat dari aa kemarin, aku hanya gadis rumahan biasa a seperti anak gadis yang lainya tak ada yang istimewa dari diriku ini, hanya seorang gadis akhir jaman yang ingin berjuang demi cita-cita dan Cinta.

Mengenai ajakan aa untuk menjadikan aku sebagai teman atau bahkan sahabat aku bersedia a, asalkan kita bisa saling menjaga batasan-batasan yang telah ditentukan, aa boleh bercerita apapun itu kepada saya melalui surat kapanpun aa mau, insyaallah bila ada waktu aku akan membalas surat dari aa.

Mungkin cukup sekian surat ini saya sampaikan kepada aa, semoga aa berkenan, maaf bila ada tutur kata yang kurang baik saya mohon maaf

Salam baik dari aku untuk aa Salma

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

***
Dalam sepucuk surat yang ku tunggu beberapa hari yang lalu tersirat bahwa dia Salma Sudi untuk menjadikan ku seorang kawan, Salma begitu lembut hatinya bukan hanya parasnya yang cantik, aku tau mungkin bukan hanya aku saja yang jatuh hati kepada dia, tapi aku tak peduli itu karena cinta adalah memberi tanpa meminta, Cinta tak ada syarat untuk terbalaskan karena Cinta adalah keikhlasan.

Malam ini ku nikmati dengan bayangmu benaku, seakan bulan dan bintang meledekku  karena aku saat ini hanya bayanganya yang ada, hembusan angin dan gesekan daun daun seolah menjadi melodi penggiring hayalku bukan fisiknya yang nyata, Salma tak ada satupun yang tak menggambarkannya  Salma, setiap sudut setiap tempat hanya terbayang senyum tipis di bibirnya.

Aku percaya jika Tuhan menginginkan dua orang menjadi satu bahkan semaetapun takkan mampu untuk menghalanginya, yaa keyakinan itu yang ku pegang meskipun aku tau aku bukanlah siapa-siapa, hanya pemuda biasa yang merantau dari Cianjur ke Garut, tapi aku percaya suatu saat nanti ada waktunya kita akan bersama.

***
Note pada saat itu sekitar bulan Juli musim awal penghujab.




PERMATAKU YANG HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang