PERASAAN TERDALAM

13 0 0
                                    

Pagi mulai menipuku, seperti tenang tapi entah apa di akhir pagi berkelut, berkelahi dengan dunia, mencari sesuatu yang tak berarti apa-apa, hanya untuk bertahan dalam kehidupan semuanya dipertaruhkan termasuk Cinta.

Aku tak mengerti mengapa hanya dia yang ada di pikiranku seakan dia telah merasuk kedalam otak dan mereset segala inti dari sel-sel otaku, aku tau ini salah terlalu berlebihan mencintai dia yang entah hatinya seperti apa pada dirku. Aku tak peduli semua itu apakah dia mencintaiku, apakah dia menaruh harap padaku ataukah cinta ini hanya miliku sendiri yang jelas aku sangat mencintainya Nia Nursalma kekasihku menembus batas khayal dalam lamunanku.

Aku tak mau terus dihantui perasaan yang bergejolak ini, aku ingin tau apakah dia mencintaiku sama seperti aku mencintainya, pada hari itu dengan segenap keberanian hatiku aku ingin menyatakan cintaku pada dia Salma satu-satunya wanita yang aku cintai di Dunia saat ini.

Aku menyalakan mesin motorku dan pergi menuju rumah sakit tempat Salma berkerja, entah apa yang membuat aku berani seperti ini, mungkin karena kekuatan cinta yang menumbuhkan semangat dalam diri, tak peduli apapun asal aku bisa bertemu dengannya kekasihku.

Setelah perjalanan panjang tadi tiba aku di depan gerbang rumah sakit tempat dia bekerja, aku menunggu kepulanganya Salma kekasihku.

Hampir tiga jam aku menunggu dia d depan gerbang untuk menemuinya, waktu memang licik dia tau kapan mempermainkan seseorang yang dilanda gelisah dia terasa lambat seakan mempermainkan ku dalam kebimbangan, tak lama kemudian mataku terarah kepada sosok wanita cantik yang berjalan menuju gerbang tak salah lagi dia adalah Salma, dia menghampiriku dan aku sangat bergembira

"Assalamualaikum, ka Sandi sedang apa disini.?"

"Waalaikumsalam warohmahmatullahi wabarakatuh, Salma aku ingin berjumpa dengan enkau, ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu"

"Ada apa ka Sandi, ada sesuatu yang penting"

"Iya Salma, mari duduk di taman kota aku ingin berbincang denganmu sebentar"

"Iya boleh ka, tapi aku tidak bisa lama"

Karena taman kota tidak terlalu jauh dengan Rumah Sakit aku berjalan bersama Salma dan mencari tempat duduk kosong. Aku duduk dan dia pun duduk di sebelahku sambil melihat air mancur di taman kota.

"Ada hal apa yang perlu kamu Sandi sampaikan kepada saya"

"Banyak Salma"

Bergetar bibirku menjadi kaku, tak tau harus berkata apa, tapi hatiku memaksanya untuk berbicara kepada dia

"Entah kenapa setelah pertemuan kita di pasar malam, engkau tak bisa hilang dari fikiranku, kau mengalihkan segala pandangan dan konsentrasiku, jangan tanya kenapa, aku juga tak mengerti bisa sampai seperti ini"

Salma terdiam seakan tak percaya apa yang dia dengar dariku, aku melihat wajahnya memerah tersipumalu

"Kenapa sampai seperti itu, maafkan jiga saya salah kepada kami Sandi"

"Kamu tidak salah Salma"

Banyak yang ingin kukatakan tapi mulutku terkunci, aku mengambil surat yang ku buat semalam, semuanya tercurah perasaanku kepada Salma, berharap dia mengerti perasaanku padanya

"Salma terima surat ini, bacalah malam ini kalo kamu sempat"

"Iya ka Insyaa Allah aku baca malam ini, dan insyaa Allah aku akan balas surat ini secepatnya"

"Terimakasih banyak, aku beruntung bisa mengenal gadis sebaik kamu Salma hati yang lembut dan Budi yang sangat luhur, jarang ada gadis seperti engkau saat ini"

"Aku juga beruntung bisa mengenal ka Sandi, ka Sandi baik dan rendah hati"

Kita berdua larut dalam pujian masing-masing cinta yang dulu tak pernah hadir, kini ada dalam hatiku karena Salma.

Setelah banyak berbincang karena waktu yang menuju petang akhirnya kita pulang kerumah masing masing, aku berdoa agar surat itu Salma balaa secepat mungkin karena aku tersiksa dengan penantian yang tak jelas ini, apakah dia memiliki perasaan yang sama seperti perasaanku kepada dirinya.

Benar kata pepatah Cinta bisa merubah seseorang pengecut menjadi pemberani dan seseorang yang lemah menjadi kuat dan Cinta akan selalu menemukan jalan untuk bersatu.

Aku ingin mencintainya dengan segenap hati dan perasaan dalam jiwaku ini, dalam badai dan hujan bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun, aku ingin bersamanya semoga saja Tuhan mendengar dan mengabulkan setiap rintihan do'aku untuk Salma.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERMATAKU YANG HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang