5

14 0 0
                                    

" Aku tidak pernah mengerti cinta "
~ Devi Aurora Fatih ~

⚜⚜⚜

BRAKK....

Sebuah penggaris kayu melayang diatas meja Raka yang membuat Raka yang tertidur terlonjak kaget.

Raka mengelu-gelus dadanya"yaampun bu,bikin kaget aja kalau saya jantungan terus mati gimana?ibu mau tanggung jawab"

"Yah kalau kamu mati ntar ibu doain  biar--

"BIAR MASUK SURGA"teriak Raka sambil bangkit dari duduknya.

Bu Siska mengeleng-gelengkan kepalanya lalu menyilangkan tangannya didepan dada"kenapa kamu tidur dikelas?"

"Yah karena saya ngantuklah"

Pletakk...

Raka mengusap-gusap kepalanya yang dipukul Bu Siska menggunakan spidol"jawab yang benar"

"Lah saya sudah jawab yang benar bu,gini bu saya nanya kalau kita ngantuk pengen apa?"

"Pengen tidur"

"Nah,tuh ibu tau saya ngantuk bu jadi saya tidur"

Bu Siska langsung menjewer telinga kanan Raka sambi menyeret Raka keluar kelas"Aa...aa..lepasin dong bu sakit nih"

"Bu Siska melepaskan tangannya"kamu bersihkan halaman belakang sekarang"

"Ck..iya iya"lalu Raka berjalan menuju halaman belakang namun baru beberapa langkah Raka berhenti lalu berbalik melihat Bu Siska yang ternyata sudah masuk kedalam kelas XI IPS 1 kelas Raka sendiri.

"Ngapain repot-repot bersihin halaman belakang buang waktu aja,mendingan gue keperpus aja lanjut tidur"lalu berbelok kekiri ruang perpus berada namun langkahnya terhenti saat melihat papan diatas ruang kelas yang bertuliskan XI MIPA 4"kelas Devi"gumamnya sambil tersenyum jahil.

Raka menyelonongkan kepalanya dan terlihat Pak Broto yang sedang menjelaskan materi pelajarannya,lalu Raka tersenyum jahil.

"Assalamualaikum"sontak saja seluruh kelas MIPA 4 menghentikan kegiatannya dan melihat kerah Raka bahkan Pak Broto yang sedang menjelaskan terhenti.

"Oh my god,itu beneran Raka kan?"

"Raka ganteng banget"

"Calon masa depan gue tuh"

"Waalaikumsalam,kamu ngapain kekelas IPA Raka,bukannya kamu kelas IPS yah?"kata Pak Broto.

"Iya pak saya kelas IPS,kedatangan saya disini ingin memberikan sesuatu buat calon pacar saya,ehh..salah maksudnya calon istri pak"

"Calon istri,belajar dulu yang benar itu baju kenapa dikeluarin?dasi kamu kemana?kaos kaki kamu kenapa hitam?ini hari selasa Raka seharusnya kamu pake kaos kaki putih"

"Pak kedetangan saya disini tuh bukan dengerin ceramah bapak,tapi mau ketemu calon istri saya"

"Yaudah yang mana calon istri kamu"

"Yang itu pak,yang pake bando warna merah duduknya di kursi nomor dua dari depan"sontak saja seluruh mata melihat kearah Devi,Devi yang merasa diperhatikan menundukkan kepalanya menahan malu,oh ingatkan Devi untuk memberi pelajaran kepada Raka.

"Hay Devi"

Devi mendongkakkan kepalanya"ngapain kamu disini?nggak belajar?"

"Gue tuh tadi belajar tiba-tiba perasaan gue nggak enak,karena hati gue mengatakan bahwa lo kangen sama gue yaudah sebagai calon suami yang baik gue samperin lo kekelas lo"

Devi mendengus pelan"aku nggak pernah kangen sama kamu"

"Nggak usah bohong deh,gue mau ngasih lo sesuatu,bentar"kata Raka sambil mengeluarkan sebuah permen kiss yang terdapat sebuah kata Do you miss me?

Tangan Raka terulur mengusap rambut Devi yang membuat para siswi memekik kegirangan"belajar yang baik yah gue pergi dulu,kalau lo kangen sebut aja nama gue tiga kali gue pasti nggak datang"ucapnya lalu terkekeh pelan dan melangkahkan kakinya keluar kelas Devi.

"Ciee,Raka romantis banget sih"kata Syasya yang berada disamping Devi.

"Romantis apanya,yang ada aku ilfel tau"

"Romantis tau,nih yah selama gue kenal sama Raka baru kali ini Raka tuh rela nyamperin cewek kekelas boro-boro nyamperin dekat cewek aja kagak"

"Terserah"kata Devi lalu memperhatikan Pak Budi yang kembali menjelaskan materi pelajaran.

***

Raka mengalihkan perhatiannya dari Hpnya dan menatap keempat sahabatnya yang sukses membuat kamar Raka berantakan"Eh ada yang punya no atau line Devi nggak?"

Keempat sahabat Raka sontak memandang Raka dengan tersenyum jahil.

"Lo suka Rak sama Devi?"kata Faiz yang sedang memakai sepatu Raka.

"Itu sepatu gue lo apaian anjirt"

"Pelit amat lo Rak,gue nyoba-nyoba sepatu lo siapa tau gue bisa minjam kan"

Raka melempar sebuah buku kerah Faiz"Kampret lo"

"Lo suka sama Devi,Rak?"tanya Dito.

"Gue nggak tau,cuma gue nyaman dekat dia"

"Bego..gini nih orang yang nggak pernah ngerasain jatuh cinta jadi goblok kan,itu artinya lo mulai suka sama Devi"

"Masa sih"

"Yah ogeb dibilangin malah ngeyel"

"Ck...terserah,gue tuh nanya ada yang punya no atau id line Devi nggak sih?"

"Gue nggak punya no.nya tapi kalau id linenya gue ada"

Jangan tanya kemana Vano dan Ryan kemana,mereka berdua sedang fokus memainkan playstasion milik Raka.

"Yaudah id linenya apa?"

"@Deviarfath_"

"Oke thanks ya bro"

"Entah ini kebetulan atau emang Devi jodoh lo"mendengar perkataan Faiz sontak saja keempat sahabatnya melihat kearah Faiz bahkan Vano dan Ryan menghentikan aktivitasnya dan melihat kearah Faiz.

"Dua hari yang lalu Raka datang rumah gue terus nginap soalnya nyokap dan adik dia ke Medan rumah neneknya,terus gue pernah dengar kalau Cafe Lovdaf itu pemiliknya anak SMA yaudah gue ngomong aja sama Raka terus Raka bilang dia nanti bakalan gebet tuh orang ntar kalau udah jadian bakalan ntraktir gue,dan ternyata pemiliknya beneran anak SMA yaitu Devi entah kebetulan apa nggak sebelum Raka tau pemiliknya Devi dia sudah mulai tertarik dengan Devi,secara nggak langsung dia tuh punya feeling kalau Raka bakalan dekat sama Devi,gitu"jelasnya.

"Bener juga yah"kata Vano lalu menganggukkan kepalanya.

.......

Apakah ini kebetulan atau emang jodoh yah?
Semoga jodoh deh😂

Terima kasih💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Believe With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang