5. Tragedi

688 39 1
                                    

"Keluar" ucap gue dengan nada tinggi.

"Enggak ah, enak kan di sini . Kasurnya besar , empuk , kamarnya juga luas dan nyaman . Kayanya aku akan betah kalo tidur disini " sambil tiduran terlentang.

"Keluar, atau gue teriak" kata ku lagi dengan nada marah .

Dia berdiri dan berjalan mendekat kearah ku. Semakin mendekat aku semakin mundur. Tubuh ku terhenti sebab tepat di belakang ku tempok, dan dia berdiri didepan ku dengan jarak yang sangat dekat hingga hidung ku bersentuhan dengan dia. Spontan mata ku tertutup , aku sangat takut dengan situasi ini. Perlahan aku mendengar suara dia yang agak serak di telinga ku.

"Aku kesini cuman mau bilang , ayo makan . Udah di tunggu camer" detik itu juga mata ku terbuka dan dia berjalan keluar dari kamar .

"Gila" kata ku , sayup-sayup ku denger kekehan dia.

Akhirnya aku keluar kamar dan turun dari tangga. Saat di ruang makan aku menatap Chan sengit. Aku duduk pas di depan dia dan terus natap dia. Dia pun sama natap ku cuman bedanya ada senyum di wajahnya.

"Ngapain kamu liat-liat calon kakak , suka heh" ucap Kak Rose dengan nada menyindir.

"Gak ada di kamus aku , suka sama om om" jawab ku ketus.

"Kakak pegang ucapan mu"

"Udah pada makan, ini saatnya makan , bukan malah ribut" ucap Mamah .

Setelah selesai makan , aku cuci piring di dapur . Ini kebiasaan ku kalo selesai makan.

"Ekhem"

Aku hafal suara itu " mau apa lo kesini, mending manja-manjaan sama kakak gue sanah" usir ku.

"Aku kesini cuman mau ngobrol sama kamu , dan soal kakak mu dia lagi di kamar"

"Ouh" jawab ku singkat.

"Kamu gak jalan-jalan sama temen kamu"

"Gak usah sok akrab"

"Sebab itu ,aku ingin mengakrabkan diri sama kamu , kan setelah aku dan kakak mu menikah kita akan sering ketemu" hardik dia.

Selesai cuci piring ,aku mau balik ke kamar karena malas menanggapi dia. Saat aku ingin balik badan tiba-tiba kaki ku tergelincir dan hampir jatuh tapi tubuh ku serasa ada yang memeluk. Ku buka mata perlahan dan betapa terkejutnya karena yang memeluk itu Chan alis Chanyeol. Lebih dari 15 detik aku dan dia saling bertatapan tapi aku buru-buru melepas tatapan itu dan berdiri seperti semula.

Tanpa ba bi bu aku langsung lari ke kamar , agak sedikit malu saat bertatapan tadi . Saat aku mau masuk kamar , Kak Rose melewati ku begitu aja. Tepat pintu nya tertutup , aku sedikit mendengar Kak Rose berkata sayang pada Chan . Tapi aku masa bodo , lebih baik bocan bobo cantik .

.....

Chanyeol pov

Entah mengapa saat aku bertemu Lisa untuk pertama kalinya dia itu berbeda . Jika semua perempuan memuja ketampanan ku termasuk Rose, tetapi Lisa malah seolah-olah membenci ku . Dan aku baru mengetahuinya sebab dia bersikap jutek kepada ku karena dulu dia penah di hianati oleh mantan kekasihnya. Lisa menganggap semua laki-laki itu sama .

Aku tersenyum mengingat saat aku menolong dia . Mata coklat yang bagus, kulit bersihnya , hidung manjungnya dan bibir yang sedikit tebal tapi menambah aksen cantik yang natural.
Tatapan yang tajam tapi malah membuat dia terlihat seksi .

"Sayang , kamu lagi nglamunin apa" bergelut manja di tangan ku.

"Enggak aku cuman lagi mikir konsep pernikahan kita seperti apa nanti. Kamu maunya seperti apa"

"Aku sih terserah kamu , asal aku nikahnya sama kamu"

"Suka sekali merayuku tapi nanti kita bicara ini lagi . Aku mau ke kamar dulu yah. Banyak berkas yang harus aku urus" sambil melepas tangannya.

Saat aku di kamar , aku sempat berfikir apa kah aku mencintai Rose . Sementara selama ini aku menjalin kasih dengan perempuan tanpa rasa cinta ataupun sayang.

Tapi saat aku bertatap dengan Lisa , entah kenapa aku tak ingin memalingkan wajah. Rasanya sayang jika wajah yang cantik itu aku lewat kan.

.......

Author pov

Saat di alam bawah sadar Lisa merasakan hp nya berbunyi . Ia meraba-raba kasurnya untuk menemukan sumber suara itu, saat sudah dipegangnya ia langsung mengangkatnya tanpa melihat nama yang tertera di hp nya.

"Hallo"

" Lisaaa" teriak suara di sana.
Lisa teronjak kaget dan melebarkan matanya .

"Apa sih? Berisik tau gak, ganggu bocan gue sumpah"

"Hhhee, maaf . Gue cuman kangen aja sama loe . Kapan main lagi kerumah"

"Baru tadi pagi gue di sana. Jen "

"Hhhhhee , gue lupa" terdengar kekehan di seberang sana.

"Mau apa telpon gue "

"Emm apa yah , gue juga gak tau"

Tanpa menjawab pertanyaan Jennie ,Lisa
Mematikan sambungan telponnya.

"Sumpah Jennie bikin gue kesel" Lisa melihat jam di kamarnya yang menunjukan pukul 18.25 .

"Wah , lama juga gue tidur . Mending mandi terus salat deh"

Selesai melakukan itu semua Lisa pergi menuju ruang tv, disana ia tak melihat siapa-siapa. Ia menyalakan tv dan memilih channel yang di disukainya saat ia sudah menemukan channel favoritnya tiba-tiba lampu mati.

"Akkhh" teriak Lisa .

"Mamah Lisa takut" Lisa itu sangat takut dengan kegelapan , karena ia memiliki trauma tersendiri dengan kegelapan.

"Hhuu Lisa takut , hhuuu" dengan suara serak karena menangis.

"Akhh" teriak Lisa lagi , pasalnya ada yang memeluk dia .

"Cup cup cup jangan nangis lagi . Aku disini" Lisa mengeratkan pelukan seseorang itu.

"Lisa takut"

"Tenang sebentar lagi nyala, jangan takut" ucap seseorang itu sambil mengelus kepala Lisa yang berada di dada seseorang itu.

Selang beberapa menit lampu menyala lagi . Seketika badan Lisa menegang melihat orang yang memeluknya dan di tangga berdiri seseorang yang sedang melihat Lisa dan orang yang memeluknya tadi.

........

Maaf typo bertebaran 😸
Comen and vout .

Jodoh Pcy LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang