8. Salah sasaran

39 4 0
                                    

Berdiri tegak dengan tangan disilang di depan dada. Menatap lurus ke arah sasaran kemarahannya. Tak habis pikir seorang laki-laki ini bisa menyelinap ke kamarnya dan tidur bersamanya .

"Gini ya, kemarin aku tanya kamu 'hari ini kamu ada acara?' Terus kamu jawab 'aku ada acara di pulau kapuk ,kalo mau ikut dateng aja' nah kan ibaratnya ada orang ngundang buat party terus yang di undang harus datang dong." Chan Memulai menjelaskan.

"Terus kenapa gak ketok pintu? Main nyelonong masuk , ikutan tidur lagi."

"Aku ketok beberapa kali tapi gak ada yang nyaut. Yah pas buka handle gak ke kunci terus liat kamu tidur, nyenyak banget jadi tergoda ingin ikut tidur." katanya dengan di iringi senyum tipis.

"Okeh, sekarang lo keluar kamar tapi liat-liat dulu kalo mau keluar takut ada Kak Rose atau mamah lewat. Ah jangan cerita ke siapa-siapa kalo lo baru dari sini dan tidur bareng gue!"

"Emang kalo aku cerita kenapa?"

Lisa memijat pelipisnya heran ,Lisa seperti berbicara dengan laki-laki polos padahal mah gak ada polos-polosnya tuh. Yang ada mah wajah mesumnya bikin eneg.

"Kalo lo cerita gue kena amarah calon istri lo, gue juga kena semprotan mamah . Ngerti?" Ucapan Lisa dengan nada rendah.

"Okeh, aku keluar nih yah?"

Lisa berdehem. Chanyeol sudah berbalik badan dan saat akan melangkah ia berputar balikan badanya ke hadapan Lisa.

"Apa lagi?"

"Kalo aku keluar nanti kamu kangen." ucapnya sambil menarik nurunkan alisnya keatas bawah.

"Gak akan! Udah keluar." Ucap Lisa tegas dan membalikan badan Chanyeol kearah pintu dan mendorongnya . Membuka pintu kamar ,menjulurkan kepalanya keluar melihat situasi . Saat terlihat aman ditarik tangan Chanyeol untuk keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan keras tak lupa ia mengunci pintu itu.

"Lama-lama bisa gila ngadepin tingkah yang absurd itu." ucap Lisa dan menghempaskan tubuhnya ke kasur queen sizenya.

......
Chanyeol Pov

Aku tersenyum didepan kamar Lisa , sebenarnya aku bersikap polos hanya untuk melihatnya kesal ,sangat menggemaskan dan rasanya ingin ku peluk sampai pagi.

Ku berjalan menjauhi kamar Lisa. Menuruni tangga berjalan kearah dapur untuk mengambil air. Saat ku berbalik badan, Rose berdiri dihadapan ku dengan wajah marah, kesal atau entahlah sulit  didefinisikan .

"Ada apa?" Ucap ku sambil berjalan melewati Rose .

"Kamu dari mana? Aku cari kamu ke segala sisi rumah. Tapi gak ada." mengikutiku.

Ku hempaskan pantatku di sofa ruang tamu.

"Kamu udah cari segala sisi rumah? Di kolong kasur? Di kolong meja? Udah cari?" Ucap ku santai.

"Kamu di kolong kasur atau meja? Kamu dari tadi di situ?" Ucap Rose heran.

"Ya engga lah, aku tadi keluar cari angin aja."

"Kemana ko lama?"

"Taman terdekat , main sama anak kecil." kata ku dengan seulas senyuman.

"Kok kamu senyum?" Tanyanya heran.

"Lucu." Setelah berkata itu aku berdiri dan berjalan ke arah tangga untuk menuju kamar ku. Ingin rasanya mandi air dingin saat mengingat kejadian tadi.

"Kamu mau kemana?" Tanya Rose untuk sekian kalinya.

"Mandi."

Saat berada di atas, ku mendengar gerutu Rose. Mungkin kesal dengan tingkah ku ini.

......
Author pov

Hari telah berganti , beraktivitas seperti biasa yaitu sekolah. Selesai sarapan Lisa berpamitan pada mamahnya , Kak Rose dan Chanyeol.

Berjalan ke arah halte untuk menunggu jemputannya apalagi kalo bukan bis . Setiba di sana ia melihat banyak orang dari siswa siswi smp dan sma seperti ku hanya saja berbeda seragam karena mereka memang berbeda tempat menimba ilmu .

Bis datang semua orang saling mendorong untuk memasuki bis. Lisa berada di belakang buat apa saling mendorong toh malahan membuat badannya sakit saja kalo tak kebagian tempat duduk kan bisa berdiri atau mencari bis lain pikir Lisa.

Gotcha

Lisa berdiri sendirian tapi tak masalah itu malah lebih baik dari pada ramai yang berdiri malah menjadi sesak.

Menempuh waktu 10 menit bis berhenti di sekolahan yang Lisa tempati tuk menimba ilmu.

Berjalan dengan santai hingga ia memasuki kelas yang cukup ramai . Melirik arlojinya pukul 06.48 sebentar lagi bel masuk berbunyi.

"Pagi." Ucap seseorang itu dan duduk di samping Lisa.

"Pagi, tumben telat."

"Kurang 10 menit baru bel yak . Eh tapi ia sih bagi gue mah ini udah telat, yak gara gara Kak Sehun mandinya lama." Ucap Jennie kesal.

"Kenapa gak bawa motor?"

"Kak Sehun pengin antar jemput aku katanya. Gak tau tuh anak tumben baik bener mau antar jemput gue. Lo bawa motor?"

"Lagi di bengkel , terpaksa naik bis tadi"

Tringgg

"Bel masuk, yuk siap-siap kelapangan. Upacara telah tiba"

"Let's go." Ucap Lisa semangat.

Satu jam Lisa dan semua murid SMA Angkasa mendengar pidato pembina upacara . Sebenarnya percuma pembina ngoceh satu jam toh masuk kuping kanan keluar kuping kiri  tuh pidato. Gak guna kan yah.

Selepas Upacara Lisa dan Jennie  berganti pakaian karena mereka akan melaksanakan pelajaran olahraga. Dilanjutkan dengan pemanasan lari keliling lapangan dua kali. Setelah itu meraka melakukan kegiantan volly hingga jam pelajaran olahraga selesai.

"Langsung ganti baju nih Lis?" tanya Jennie.

"Iya nanti baru kita ke kantin"

"Okeh yuk"

Selepas mereka mengganti pakaian mereka menuju kantin, di sisir seluruh meja di kantin dan hanya tersisa dua meja kosong, meraka memilih duduk di samping pintu kantin.

" Bentar lagi Kak Ros nikah, gue takut dia salah pilih. Akhir-akhir ini kejadian di rumah bikin gue tambah yakin kalo Chanyeol bukan orang yang tepat buat Kak Ros." Lisa mengucapkan nya dengan suara yang lirih tapi serius.

" Gue punya ide. "

Mendengar itu Lisa menoleh ke arah Jennie dengan semangat . Jennie mengucapkan apa pun yang terlintas di otaknya dan Lisa mendengarkannya dengan serius dan senyuman antusias.
Keduanya saling pandang , tersenyum puas dengan ide yang cermelang itu.

....

Malam sudah cukup larut , tapi Lisa masih  terjaga dengan hp di tangannya.

Tepat pukul 00.00 Lisa keluar kamar, dengan jalan yang perlahan ia menuju pintu yang bertuliskan Tamu .

Dengan pelan-pelan ia membuka pintu dan yah terbuka . Dengan senyum yg merekah di balik topeng , ia melihat sekeliling gelap hanya ada sinar cahaya dari rembulan.

Ia cukup merinding berfikir ini bukan yang diharapkannya.

Tiba-tiba lampu menyala dan Lisa sangat terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini.

" Aaaa" Suara keras melengking terdengar di kamar ini.

Sosok yang berdiri tepat di hadapan Lisa tersenyum jahat .

....

Allo guys kembali lagi di cerita yang gak jelas ini hhhe
Tapi semoga kalian suka yahh

Jodoh Pcy LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang