Menceritakan seorang perempuan yang bertemu dengan calon kakak iparnya bernama Chanyeol .
Setiap harinya perempuan itu harus masuk dalam sebuah hubungan kakaknya dan calon iparnya. Pertengkaran dari sepasang kekasih itu selalu ada saut pautnya deng...
"Muka lo lemes amat , kenapa habis ketemu calon ipar yah" tebak Jennie.
"Lo kok tau"
"Masa sih , padahal gue nebak doang" Lisa membenarkan duduknya di kasur.
"Gini , tadi gue pas beli pulsa ketemu dia . Sumpah dia itu ngeselin banget , pengin gue cakar-cakar tuh mukanya. Biar jadi jelek tuh muka dan kakak gue gak jadi nikah sama dia"
"Hmm"
"Ihh ,ngeselin banget sih loe kaya si caplang itu . Mending gue makan deh" berjalan menuju pintu . Saat membukanya Lisa melihat Sehun kakaknya Jennie berdiri di depan pintu kamar Jennie sambil tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Senyumnya sangat menggoda' pikir Lisa. Cepat-cepat Lisa menggelengkan kepalanya membuang jauh-jauh pikiran itu.
"Lo kenapa geleng-geleng , lo lagi mikirin yang enggak-enggak tentang gue yah" sambil menampilkan senyuman smirknya.
"Buat apa mikirin elo , mending mikirin oppa oppa gue"
"Alah, gue gak kalah keren sama mereka" memasukan tangan ke saku celananya.
"Mau pa kesini" tanya Lisa.
"Lo sama adik gue disuruh makan sama mamih"
"Ayo, ayo gue udah laper" kata jennie dengan semangat.
Lisa menutup telinganya , pasalnya jennie berbicara tepat di telinganya.
"Sejak kapan lo di sini , dan kalo ngomong agak di kecilin dikit napa" kata Lisa.
"Sejak kakak gue dateng lah , udah ayo gue udah laper" menarik tangan Lisa dan kakaknya ke ruang makan .
"Eh, udah pada turun . Ayo makan mamih udah masak dari tadi kalian malah baru turun"
"Ini kita juga mau makan" kata Jennie.
Selama makan tak ada yang berbicara, dan hanya terdengar suara sendok dan piring beradu.
Selama makan Lisa terlihat melamun , ia sedang memikirkan kehidupan kakaknya , Rose adalah kakak satu-satunya yang Lisa miliki dan ia sangat menyayanginya. Ia tak ingin kakaknya seperti dirinya dihianati oleh cinta.
Dari awal memang mereka baik , tapi itu hanya covernya dalamnya sangat busuk.
"Lis, Lisa" kata Jennie sambil menepuk pundak Lisa.
"Eh , iya kenapa" menoleh pada Jennie .
"Lo lagi ngelamunin apa sih"
Mamih dan Sehun hanya melihat percakapan mereka.
"Enggak kok, udah kalian pada makan lagi aja"
"Jangan di pikirin terlebih jauh, mungkin itu memang yang terbaik buat kakak kamu . Dia kan udah besar pasti tau mana yang benar dan salah" mamih berucap.
"Iya mih" menundukan kepalanya.
"Udah ayo pada makan lagi , Lisa nambah dong biar gak kurus" kata mamih lagi . Lisa mengerucutkan bibirnya. Dia memang kurus terlewat kurus malah tapi kenapa hanya dirinya yang dibicarakan seperti itu padahal Jennie juga kurus. Dan lihat, Jennie terus senyum mengejek pada Lisa.
.....
Saat di ruang tamu Lisa sedang berbicara dengan mamih.
"Enggak semua laki-laki itu kaya dia , kalo semuanya sama pasti papih juga akan ninggalin mamih kan." Lagi-lagi Lisa hanya menunduk. Dan terdengar helaan nafas mamih.
"Kamu harus selesain masalah ini sayang , kalau kamu kabur malah mamah kamu sedih . Pulang lah , bukannya mamih mengusir kamu tapi ini demi kebaikan kamu sama kakak kamu juga. " mengelus rambut Lisa.
"Iyah mih, Lisa akan pulang tapi besok yah Lisa dah ngantuk mau tidur takut besok kesiangan sekolahnya"
"Ya udah sanah tidur , good night sayang" mencium kepala Lisa.
"Good night juga mih" berjalan menuju kamar Jennie.
.... Lisa pov
Selama di sekolah semuanya berjalan seperti biasa mengikuti pelajaran , istirahat dan bercanda bersama kedua sahabat ku.
Aku memiliki dua sahabat bernama Jennie Ambar Rini , dia itu cantik , cemburuan , kocak, dan baik .
Yang kedua si cabe alis Muhamad Baekyun , dia itu sebenarnya tampan tapi karena tingkah yang agak sedikit seperti perempuan jadi hilang tuh ketampanannya, dia juga kocak dan usil tapi dia itu bener-bener baik , dan sahabat yang pengertian.
"Lis ,lo bener mau pulang" kata Jennie.
"Gue harus pulang Jen,mungkin si Chan itu memang gak seburuk yang gue pikirin. Bagaimanapun juga dia calon kakak ipar gue kan"
"Terserah lo sih , gue akan tetap dukung apa pun yang terbaik buat lo" Aku pun memeluk sahabatku ini.
"Aku merasa gak ada disini , aku di campakkan . Hina sekali aku ini ya Allah" ucap Baek dengan tangan yang mengadah kelangit.
Gue dan Jennie tertawa ngeliat wajah Baek yang sangat lucu.
"Hahahhaha, muka lo minta gue operasi biar gak lusuh amat" kata Jennie sambil memegangi perutnya.
"Hhaa, udah lah gue mau pulang , bye Jennie dan baek" kata ku meninggalkan mereka dengan motor kesayangan ku.
Saat sampai di rumah aku masih melihat mobil jazz terparkir di depan rumah. Aku masuk rumah dengan jantung yang berdetak kencang, sedikit gugup.
"Assalamualaikum, Lisa pulang"
"Wa'alaikum salam, inget pulang ternyata. Masih betah di rumah" kata kakakku.
Aku tak menghiraukan perkataan kakakku , aku masuk ke dapur dan melihat Mamah sedang bergelut dengan peralatan masak. Ku peluk mamah dari belakang . Badan mamah menegang , mungkin terkejut . Mamah pun membalikan badannya. Ku lihat Mamah tersenyum dan meluk ku dengan erat. Kasih sayang yang aku rindukan.
"Akhirnya kamu pulang sayang , mama khawatir sama kamu "
"Maaf mah, Lisa gak bermaksud pergi dari rumah . Lisa cuman ingin nenangin diri aja" ku lepaskan pelukan ini.
"Jangan pergi dari rumah lagi yah sayang"
"Lisa akan janji mah"
"Mama masak apa ,Lisa bantu boleh"
"Mama masak kesukaan kamu, karena mama tau kamu pasti pulang jadi mama masakin sayur belut buat kamu"
"Wah, dah lama Lisa gak makan itu . Ayo Lisa bantu mah"
Selama masak aku dan Mamah saling bercanda ,mengingat dulu aku takut belut tapi saat Mamah masakin itu dan memaksaku makan dengan embel-embel gak makan gak di kasih uang jajan .
"Yee, selesai . Lisa ganti baju dulu deh baru makan"
"Ya udah sanah , sekalin salat yah"
"Siap bos" memberi hormat pada Mamah.
Saat aku ingin ke kamar , ku lihat Kak Rose dan Chan itu sedang tertawa di ruang tamu Chan pun menatap ku dan tersenyum. Melihat itu aku langsung naik tangga dan masuk kamar .
Selesai ganti baju dan melaksanakan kewajiban ku pada Tuhan , aku mendengar ada yang mengetuk pintu kamar. Saat membukanya mata ku melebar . Tiba-tiba orang itu masuk kamar ku tanpa permisi dan duduk di kasur king size yang aku miliki.
"Hem, kasur kamu nyaman dan besar yah . Enak nih buat tidur berdua"
Mata ku langsung melotot. Kasur tidur berdua wah cari mati si Chan ini.
.... Jangan lupa vout and comment .. Maaf typo bertebaran.