13

1.4K 118 7
                                    


Alma yang mendengar penuturan Baejin hanya mematung. Ia terkejut atas sikap Baejin. Jujur, Alma juga sudah mulai menyukai Baejin. Tapi, ia tidak mau terlibat dengan Tiara.

Ia melirik ke arah tangan yang di genggam Baejin. Ia ragu dengan hatinya. Di satu sisi ia masih menyukai Minhyun. Di sisi lain ia tidak mau membuat Baejin kecewa.

Alma menarik nafas panjang. Bismillah.. Semoga pilihan hamba tepat ya Allah.. Batin Alma.

"Em,, gua mau kak jadi pacar lu", Alma mengatakan apa yang dirasakan hatinya. Ia menunduk menahan malu, karena Alma yakin jika wajahnya sekarang sudah seperti tomat expired(busuk).

"Se..serius Al? Lu nerima?", Alma mengangguk tapi masih dalam menunduk.

Baejin yang bahagia pun ingin memeluk Alma namun,

"Ehm,, Al, boleh peluk lu eh kamu gak?", Baejin menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Alma yang melihat itu tertawa ringan,lalu mengangguk. Tanpa aba-aba, Baejin langsung memeluk Alma sangat erat. Alma pun bahagia saat mengetahui bahwa akhirnya perasaan nya terbalas. Kedua insan itu  tidak menyangka bahwa pertemuan mereka akan berujung menjadi sebuah hubungan.

(°,°)

Alma pulang dari rumah Baejin sekitar pukul 17.00. Ia menghampiri Guanlin yang ada di kamarnya sedang fokus dengan PSnya. Guanlin yang menyadari kedatangan Alma langsung menghentikan aktifitas bermainnya.

"Utukutukutuk,, kayanya ada yang lagi bahagia nih,, kakak boleh tau?", Alma langsung duduk di samping Guanlin. Pria itu langsung merangkul adiknya dari samping.

"Hehe, gak ada apa-apa kak. Emang lagi seneng aja",

"Iya deh, yang lagi kasmaran mah. Kakak gak perlu tau", Guanlin mengelus rambut Alma.

"Oh iya dek, nanti jam delapan ikut kakak ya? Kakak mau kenalin kamu sama seseorang", Alma langsung menoleh ke arah kakaknya.

"Siapa kak? Kakak ipar ya?", Mata Alma berbinar

"Hehe, baru calon"

"Ceritain dong kak, dia orangnya gimana"

"Haha, cie kepo. Nanti aja kamu liat sendiri, yang jelas dia yatim piatu. Dia cuma punya adiknya sekarang. Tapi adiknya tinggal di apartemen, kalo dia di rumah lama orang tuanya".
Alma hanya ber oh ria.

"Yaudah, kamu mandi gih. Bau", Guanlin menutup hidungnya.

"Dih, siapa juga yang bau. Lu kebiasaan ya, kadang manggilnya gua lu, kadang manggil kamu-kamuan"

"Udah, yang penting sayang. Sana mandi"

Alma bergegas pergi ke kamarnya. Melakukan ritual seperti biasa. Ia tidak sabar bertemu dengan calon kakak iparnya.

(-,-)

Alma sudah rapih dengan dandanan nya. Ia hanya mengenakan celana Jeans, dengan atasan sweater berwarna abu-abu.

Saat ia melihat jam, masih pukul setengah delapan. Hahah, kerajinan sekali.

Drrt..drrt..drrt

Hp Alma bergetar menandakan ada notifikasi yang masuk.

Kak Baejin💕
Al?

My Teacher Is My Love |•| Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang