19

984 74 3
                                    

Vote and Comment Juseyo
❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Semua yang ada di ruangan itu terkejut. Tanpa terkecuali. Termasuk juga ibu Baejin.

"Tapi kan ayah ke korea hari ini", ucap Guanlin untuk menghilangkan ketegangan di ruangan itu.

Hilmi tersenyum kemudian berkata.
"Kepulangan ayah di undur menjadi minggu depan. Jadi pernikahan kalian berdua akan dilangsungkan setelah Alma UN, yaitu hari kamis"

"Untuk pakaian pengantin akan saya serahkan urusan itu kepada bu Arni. Bagaimana bu Arni? Apakah anda setuju?"

Bu Arni mengangguk-angguk sambil tersenyum trilililililili (jadi nyanyi burung kutilan).
"Kalau saya setuju aja, itu juga tergantung dari merekanya karena mereka yang akan menjalani rumah tangga", ucap bu Arni.

"Jadi bagaimana Guanlin? Alma? Baejin? Rani? Apakah kalian setuju?", tanya Hilmi.

Mereka berempat mengangguk menyetujui. Bagaimanapun ini demi kebaikan mereka semua.

"Baiklah, persiapan pernikahan kalian akan disiapkan mulai besok. Ayah dan bu Arni juga Chanyeol dan Kai yang akan menyiapkannya. Kalian tinggal terima beres", ucap Hilmi.

Tak lama kemudian mereka berbincang-bincang santai. Alma izin untuk pergi duluan ke kamar. Ia masuk ke kamar, mengganti baju, kemudian ia membantingkan diri di atas ranjangnya dalam posisi tengkurap. Sungguh dalam hatinya ia belum siap dengan pernikahan ini. Apalagi umurnya baru akan menginjak 17 tahun tepat hari minggu nanti.

Ia mendengar suara pintu kamar terbuka. Alma yakin pasti itu ayahnya. Ia pun enggan untuk membalikkan badan. Mendengar suara langkah kaki mendekat, ia berniat untuk berpura-pura tidur. Karena jika ayahnya tau ia sedih, pasti ia akan mengecewakan ayahnya.

"Al, kamu kenapa?", tanya orang yang baru saja masuk ke kamar Alma. Seketika ia langsung membalikkan badan lalu terduduk di atas ranjangnya.

"Eh, kak Baejin. Gak kenapa-napa kak. Kakak sendiri ngapain kesini?", tanya Alma sambil mengusap pipinya yang basah.

"Ya, tadi kamu langsung ngacir ke kamar, jadi kakak samperin deh", ucap Baejin.

"Kamu belum siap ya nikah sama kakak?", lanjutnya.

"Hmm, gimana ya kak? Aku seneng sih kalo aku ternyata bakal nikah sama kakak, jadi Minhyun gak bakal ngapa-ngapain"

"Di sisi lain, aku takut kalo ketauan pihak sekolah kalo sebenernya aku udah nikah sama kakak. Nanti kalo kakak di pecat gara-gara nikah sama murid gimana?"

Baejin tersenyum kemudian berkata
"Kalo emang aku harus di pecat, aku ikhlas. Asalkan aku bisa terus sama kamu. Aku juga bisa kerja di kantor ibu aku nanti, jadi kamu gak usah khawatir", Baejin tersenyum sambil mengusap kepala Alma.

Beerrrrrrr....

Sebuah setruman sangat terasa di kepala Alma. Entah mengapa hatinya menjadi tenang setelah mendengar ucapan Baejin.

"Ya udah, aku pulang ya? Jangan lupa belajar, abis itu langsung tidur", Alma mengangguk.

Baejin mencium kening Alma kemudian beranjak dari duduknya. Ia keluar dari kamar Alma. Sementara Alma hanya senyum-senyum gaje. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka bukunya kemudian belajar.

My Teacher Is My Love |•| Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang