14

1.3K 108 1
                                    

"Mi..Minhyun?", Alma terperangah melihat Minhyun.

"Eh, kalian udah saling kenal sama Minhyun?", ketiga orang itu (Guanlin,Alma,Baejin) mengangguk dengan kompak.

"Oh.. Bagus deh. Lin, ini adek aku yang waktu itu aku ceritain", Guanlin hanya membulatkan mulutnya.

Alma bergetar hebat. Cowok yang selama ini ia hindari kini ada di hadapannya. Baejin yang merasakan tubuh Alma bergetar langsung menggenggam tangannya sangat erat dari sebelumnya.

"Lin, gua sama Alma balik duluan ya. Kasian princess gua mau tidur. Besokkan sekolah, gua juga kan besok ngajar", Alibi Baejin.

Guanlin yang peka dengan kode Baejin langsung mengiyakannya. Alma dan Baejin berpamitan lalu meninggalkan tempat itu tanpa melepas genggaman tangannya. Tanpa mereka sadari Ada hati yang ter gores disana.

(OoO)

Baejin mengantar Alma pulang. Saat sampai di depan gerbang, ia melihat Alma tertidur di kursi samping kemudi.

Baejin menggendong Alma di pundaknya, kemudian mengantar gadis itu ke kamarnya. Saat Alma sudah ia baringkan di ranjang, ia mengelus kepala Alma.

"Yang kuat ya.. Aku yakin kamu bisa move on dari dia Al, aku akan bantu", Baejin mengelus kepala Alma kemudian pergi pulang.

(√°,°√)

Keesokannya, Alma kembali berangkat ke sekolah bersama Guanlin. Ah, Alma rindu sahabat-sahabatnya. Di dalam mobil, Guanlin membuka pembicaraan.

"Dek, semalem nyampe jam berapa?", tanya Guanlin pada Alma.

"Gak tau kak. Gua ketiduran", Alma menjawab sambil menatap ke arah luar jendela.

"Maaf ya masalah semalem. Sumpah dek, gua gak tau kalo Minhyun itu adeknya Rani. Tapi,,,"

"Tapi apa kak?"

"Itu bagus Al, kalo dia jadi ipar lu, kesempatan buat dia jadi pacar lu cuma 1% dari 100%", Guanlin mengatakannya dengan sangat mantap.

Alma hanya diam. Ia sangat malas jika harus membicarakan makhluk bernama Minhyun itu. Akhirnya ia memutuskan untuk membaca novelnya.

Setelah beberapa saat, mobil yang dikendarai Guanlin tiba di parkiran sekolah. Setelah salim dengan Guanlin, Alma hendak membuka pintu mobil namun di tahan oleh Guanlin.

"Nanti, jam istirahat kamu izin. Bilang di suruh kak Guanlin gitu ya. Kita harus ke bandara kan?", Alma mengangguk. Kemudian ia keluar mobil, pergi menuju kelasnya.

"ALMAAA.... Anjir gua kangen akut sama lu Al", Karin langsung menyambut Alma saat ia baru memasuki pintu kelas.

"Anju kuping gua pecah,", Jisung langsung memegang kedua telinganya.

"Tau lu, b aja kali. Masih pagi udah teriak-teriak", Daniel kembali fokus dengan game di hpnya.

Alma tersenyum melihat tingkah temannya itu. Karin merangkulnya ke bangku tempat ia duduk. Di bangku depannya ada Jisung dan Daniel.

Alma duduk di bangkunya. Ia teringat saat Baejin menembaknya kemarin. Kalo yang ngajar itu pacar, apa gua bisa fokus?- batin Alma. Ia senyum-senyum sendiri.

Bel masuk pun berbunyi. Semua siswa masuk ke dalam kelas masing-masing dan memulai pelajaran. Alma tidak bisa fokus, karena ia tidak sabar ingin bertemu dengan ayahnya nanti.

Ngiiiiing.. (Anggep aja bunyi bel sekolah)

Jam pelajaran kedua selesai, berganti jam istirahat. The Khovlaq bergegas beranjak ke kantin.

My Teacher Is My Love |•| Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang