" Kamu beneran dilamar sama Adrian pake cara begitu ?" Rey selalu bercerita segala hal pada sahabatnya, Danisa.
" Iya Dan. Yah, ngga papa lah, kemarin dia langsung ijin sama orang tuaku dan tadi aku dapat sms kalo dia juga udah cerita sama orang tuanya soal rencana nikah ini. "
" Congratulation kalo gitu buat kamu Rey. Entar lagi kamu jadi Mrs. Prawija, hahaha. "
Rey sangat beruntung menemukan Danisa diantara ribuan orang di kampusnya, karena mereka berada di fakultas yang berbeda. Danisa juga yang tau bagaimana romantisnya Adrian saat meminta Reylisa sebagai pacarnya and its totally different dengan bagaimana Adrian melamar Reylisa.
***
" Mau berapa bulan lagi kalian nikah ?" Sore ini Reylisa sedang santai di teras belakang rumahnya karena sedang tidak ada project yang dia kerjakan.
" Ngga tau ma. Tahun depan mungkin. "
" Itu ngga kelamaan apa Rey?"
" Yah mama, Adrian mau buka cabang restoran dia lagi di Singapore dalam beberapa bulan ke depan. "
" Bulan apa emangnya dia mau launching ?"
" Desember katanya ma."
" Nah kalo gitu kalian nikahnya sebelum Desember aja. "
"Ma, Adrian bakal sibuk, kan tadi Rey udah bilang kalo dia mau buka cabang. "
" Hm..kalo gitu Februarinya deh. "
" Mama, itu bahkan ngga sampe 6 bulan lagi. "
" Ya kan kalian tinggal manggil EO, beres kan. "
" Entar Rey bilang dulu sama Adrian. " Bagi Rey, mendebat mamanya yang seorang pengacara tidak akan ada gunanya.
Malamnya Rey menelpon Adrian untuk menanyakan perbincangan tadi sore.
" Hey, lagi sibuk ya?"
" Ngga juga, kenapa sayang ?" Ah, sudah lama sekali Rey tidak mendengar Adrian memanggilnya dengan sebutan sayang.
" Tadi sore aku sama mama ngomongin bulan buat nikah. Mama minta Februari padahal aku udah cerita kalo kamu lagi sibuk karena mau buka cabang di Singapore bulan Desember. " Rey hanya bisa mendesah pasrah.
" Hm...ngga papa kok. Februari kelihatannya bagus." Rey lega mendengar jawaban Adrian, dan entah kenapa Rey bisa bisa merasakan senyuman saat Adrian menjawab pertanyaannya tadi.
" Thank's honey. Besok aku mulai cari EO deh. "
" You're welcome darl. Hm...aku besok ada ketemu sama supplier makanan, mungkin ngga bisa nemenin kamu, gimana ? "
" Oh..ngga papa, aku bisa nyari bareng Danisa. Dia pasti mau bantu kok. "
Dan tanpa sadar, obrolan lewat telpon itu berlanjut hingga larut. Bagi Rey, sejak mereka berdua sama-sama memasuki dunia kerja, jarang sekali mereka bisa ngobrol di telpon karena mereka sama-sama fokus dengan pekerjaan masing-masing.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
married maybe
RomanceReylisa sudah ditanya kapan menikah dengan pacarnya Adrian oleh ibunya. Adrian pun ternyata begitu.Tapi apakah mereka akan benar-benar menikah, who knows?