sepulang sekolah evelyn ingin pergi ke kelasnya jaemin, ingin bertanya maksud dari pesan kemarin juga ciumannya dengan hina.
sayangnya langkahnya berhenti seiring dengan bunyi suara di dalam kelas jaemin.
yang evelyn yakin suara jaemin sendiri juga haechan.
"pulang sekolah ini, lo putusin evelyn kan?"
gak ada jawaban dari jaemin, lagi haechan bersuara mengisi keheningan di kelas yang pasti cuma mereka berdua. anak anak pasti udah pada pulang.
"jaemin, lo suka sama evelyn beneran?"
evelyn tersentak, tapi ingin mendengar jawaban langsung dari jaemin langsung. rasa penasaran terus mengusai, butuh lama evelyn menunggu.
karena jaemin yang gak jawab-jawab, tapi begitu keluar suara dari mulut jaemin, rasa penyesalan langsung datang begitu ngedenger jawabannya.
"e-enggak"
haechan ketawa, walau sepenuhnya yakin jaemin bohonh, "jadi kaya yang taruhan kemaren, seminggu"
"iya bac--"
jaemin maupun haechan menoleh ketika ada yang menyela omongan jaemin. keduanya tersentak, haechan melotot kaget, sedangkan jaemkn terdiam terus mentap orang yang makin mendekat.
"jaemin"
itu suara evelyn.
jaemin tersenyum.
•••
"kamu--" evelyn terdiam, "apa kabar?" gatau kenapa cuma itu yang bisa di bilang evelyn.
setelah tadi di kelas evelyn langsung mengajak jaemin ke belakang taman sekolah.
tempat sepi yang ada di sekolah. karena kalau di koridor sekolah masih ada anak anak yang masih betah di sekolah.
jadi evelyn mengajak jaemin ke belakang sekolah.
jaemin menoleh, "kenapa?" bukannya menjawab jaemin malah bertanya lagi.
"kamu suka siapa sebenernya? aku atau dia?" evelyn meremas kedua tangannya. walaupun dia sendiri udah tau jawabannya dan bahkan dari mulut jaemin tadi.
tatapan evelyn teralihkan ketika jaemin berdiri dari bangku di taman sekolah, tatapan jaemin lurus kedepan. "kamu-eh tapi dia juga" jaemin terkekeh sendiri sama jawabannya seolah itu lucu buat dirinya sendiri.
"jangan bercanda" seru evelyn, karena dari tadi jaemin seolah ngajak dia bercanda.
seperti halnya tadi, jaemin lagi lagi mengalihkan pembicaraan. "aku pikir mau ngomongin taruhan"
evelyn mendengus, tetap menjawab ucapan jaemin, "jeno kasih tau tentang itu"
"ayo putus" ucapnya masih dengan senyum di wajahnya seperti bukan hal sepele.
jadi ini akhirnya. kalo gitu evelyn harus terima kan, menyelesaikannya sampai selesai. sekarang saatnya?
"seperti yang di harapkan, kita putus" lalu evelyn melangkah menjauhi jaemin.
jaemin menatap punggung evelyn, lalu menendang bangku panjang yang tadi dia duduki. mukanya berganti pias, penuh penyesalan.
dia udah ngelakuin yang benerkan.
-witagenks-
Astagpirullah penuh drama begini, ya maap ya keracunan drama jadi gini:(
gimana chapter ini teman? bahagia kan??