langkah evelyn menggema di koridor, masih membekas kata-kata jeno tadi. pikirannya buyar begitu melihat jaemin dan haechan.
cepat-cepat evelyn menunduk dalam dalam, membuat rambutnya ter-arah ke depan menutup semua bagian wajahnya.
"lo masih deket sama hina?" dari sini evelyn bisa mendengar, ini suara haechan.
"enggak terlalu sih. tapi juga palingan balik lagi" jaemin mengangkat kedua bahunya acuh lalu ketawa, "lagian cewe kan gak cuma dia"
saar berpapasan, evelyn menahan napasnya, takut jaemin mengenalinya. "coba muka lo buluk mana ada yang mau"
setelah itu evelyn baru bisa bernapas lega ketika jaemin sudah melewatinya. bahkan jaemin sama sekali gak sadar. masih terdengar suara jaemin, "sampis. lo sama anak baru itu gimana?"
kepala evelyn menoleh, menatap jaemin dan juga haechan.
"hah siapa? somi?" ucap haechan
"yaiyalah..."
setelahnya evelyn gak denger lagi apa yang di bicarain sama haechan dan jaemin karena mereka semakin jauh.
evelyn segera berbalik pergi ke kelas.
selain brengsek jaemin juga playboy.
walau kaya gitu kenapa evelyn masih suka.
-witagenks-