04. Bertemu

910 35 0
                                    

"Bener ya kalo orang bilang, mantan itu makin cantik setelah putus. Karena gue udah buktiin sendiri. "
Boy William

______________________________________

Boy mana pernah berpikir akan menambatkan hati pada seorang perempuan sedalam ini. Jika dulu dia sangat mudah berganti pasangan setelah putus, untuk kali ini tidak.
Sejak putus hubungan dua tahun lalu, Boy tidak lagi menjalani hubungan dengan siapa pun.
Alasannya cuma satu. Boy tidak tertarik pada siapa pun. Seluruh rasa cintanya hanya ditujukan pada satu nama. Sang mantan terindah. Ayu Rosmalina.

Boy sering menyesalkan apa yang terjadi dulu hingga hubungan yang dia jalin hancur tak bersisa.
Ayu pergi dan tidak ingin lagi berhubungan dengannya.
Semua kontak diblokir, akses ke rumah Ayu selalu ditutup, menemuinya di toko pun sama . Tidak ada kesempatan. Menjelaskan atau bicara sedikit pun.
Usaha yang dilakukan Boy berakhir ketika sang Ayah memintanya berhenti melakukan hal yang disebut ayahnya bodoh itu jika ingin keluarga Ayu baik-baik saja.
Itu bukan ancaman semata. Boy sudah membuktikannya. Dan saat itu semua berakhir.
Benar-benar berakhir
Boy takut jika usahanya berlanjut, keluarga Ayu akan menanggung akibat yang lebih parah lagi.
•••

Di jalan Raya, mobil Ivan melaju dengan kecepatan 60Km/jam. Kecepatan yang standar. Mereka bicara banyak hal. Terkadang Ayu terkikik geli jika sudah mendengar Ivan bergurau.

"Ayy, mobil kamu masih pake' yang lama? "
Tiba-tiba Ivan bertanya soal mobil. Ayu mengangguk,  "kenapa A' ?" tanya Ayu balik.
"Nggak bosen? "
"Hahaha,,, enggaklah. Kok bosen? " Ayu tertawa.
"Iya, karena aku yakin kamu mampu beli mobil baru yang lebih mahal dari itu. Lebih nyaman juga. " jelas Ivan.

Ayu menatap jalanan di depan.
"Ada hal yang ingin Ayu lakukan, A'. Dan Ayu ingin mewujudkan itu dulu. Soal mobil, Ayu masih bisa nunda.! "

"Ayu mau beli rumah baru. Yang lebih nyaman. Dan nggak diketahui sama mereka. " lanjut Ayu.

Ivan mengerutkan dahinya.
"Mereka? Siapa? " tanyanya.
"Keluarga Boy. " jawab Ayu.
Ivan menarik napasnya
"Apa lagi yang mereka lakuin ke kamu? "
Ivan terlihat kesal. Ada amarah dari raut wajahnya.
Ayu terkesiap. Kenapa bisa kelepasan begini. Salah jika dia cerita tentang Boy atau keluarganya pada Ivan.

Bego, batinnya.
"Enggak, A'. Ayu cuma,,, Ayu cuma mau lupain masalalu aja. " jawab Ayu terbata.
"Ayu suka inget saat orang-orang mereka yang ngamuk di rumah Ayu dan buat Ibu syok. " jawab Ayu.

"Andai kamu nggak larang aku untuk balik buat perhitungan ke mereka, aku udah kasih mereka hadiah. " ucap Ivan dingin.

Ayu mengelus bahu Ivan. Ayu tau, Ivan akan melakukan apa saja untuk membelanya. Tapi, untuk masalah ini, Ayu tidak ingin melibatkan Ivan. Keluarga Boy tidak akan kalah begitu saja jika perbuatan mereka dibalas.
Yang ada, semua hanya memperburuk masalah.

"Ayu nggak mau nambah masalah, A'. Kita tau keluarga dia kayak apa. Andai dulu Ayu tau kalo Boy anak mereka, Ayu nggak akan jatuh Cinta dan menjalin hubungan sama Boy. " jelas Ayu.
Apakah ada penyesalan dari pengakuan Ayu saat ini?
Mungkin iya, tapi ada rasa yang indah, yang terselip dalam hatinya kala itu.

Suasana mulai tak nyaman. Kegelisahan yang timbul karena obrolan singkat itu membuat Ayu sedikit menyesal. Harusnya pertanyaan Ivan soal mobil, Ayu cukup bilang bahwa keinginan itu bisa ditunda. Bukan dengan curhat seperti tadi.

Mobil Ivan melambat karena kini mereka berada di traffic light.
Lagu dengan volume pelan menemani keduanya yang masih terdiam tanpa suara hingga sebuah dentuman mengejutkan mereka.

"A',,,  " tegur Ayu karena kaget. Wajahnya nampak khawatir.
Ivan yang sepertinya menyadari ada sesuatu yang ganjil, langsung melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi pada mobilnya.

"Heh,,, lu bisa bawa mobil nggak sih? " Ivan marah. Ternyata suara yang mengejutkannya tadi adalah akibat dari mobil seseorang yang menabraknya dari belakang.

Seseorang turun dari mobil. Wajahnya terlihat menyesal dan merasa bersalah.
"Maaf Mas. Saya nggak sengaja. Saya janji akan tanggung jawab. " pinta laki-laki itu tulus.
Ayu turun untuk menenangkan. Sedangkan suara klakson dari belakang mulai ramai bersahutan.

"A',,,,  sebaiknya kita minggir dulu. Kita selesaikan baik-baik. " ucap Ayu menasehati. Sebenarnya Ivan masih geram, hanya saja apa yang dikatakan Ayu memang benar.

Waktu tiba-tiba melambat. Seseorang yang ada di jok samping kemudi sang penabrak terkejut tak percaya.
Matanya terpana ,melihat dengan detail tiap gerak sosok perempuan yang keluar dari mobil yang baru saja ditabrak abangnya, Reza.

"Ayu,,, " ucapnya sambil menganga.

"Musibah pembawa berkah! " lanjutnya dalam hati.

Tbc

My Future (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang