Back To Remember - You are the beautiful of my dawn

1.4K 264 18
                                    

 
 
 
 
 

Don’t let the world spoil you
No matter what, you are beautiful

 
 
 
 
 
 
Matahari masih setinggi galah menuju senja. Masih menampakkan cahaya kekuningan menuju jingganya. Pun burung-burung kecil mulai berterbangan pulang menuju sarangnya dengan berbagai kicau indahnya.

Dan Yoongi selalu suka suasana sore seperti ini. Ia selalu suka suasana asri yang diciptakan senja hari. Suasana itu selalu ia nantikan setiap harinya. Entah kenapa, keindahan senja selalu memiliki ruang dan perhatian khusus dari dirinya.

Bahkan senja itu kini semakin lengkap dengan keindahan yang lain.

Yoongi mendongak, sedikit memiringkan kepala kesisi kiri. Dan tersenyum. Memandang dengan lekat sosok yang melengkapi senjanya kali ini. Sosok indah itu yang kini sedang memejamkan matanya.

Ia terkikik, tanpa suara seperti biasanya. Merasakan kepalanya sedikit naik turun karena aktivitas respirasi dari sosok indah itu.

"Apa yang kau tertawakan, hmm?" tanya Jimin, masih dengan memejamkan matanya.

Yoongi terdiam, dalam hati terheran. Bagaimana dia bisa tahu kalau dirinya sedang tertawa?

"Bahumu bergetar saat tertawa."

Astaga, Yoongi jadi berpikir kalau Jimin itu adalah Dewa. Padahal matanya sedang terpejam dengan tangan kanan sebagai bantal tumpuan. Tapi kadar kepekaannya luar biasa.

Yoongi bangkit, meraih papan tulis kecil beserta kapurnya di sisi kanan. Mulai menuliskan sesuatu dengan menggores kapur putihnya.

Membuat Jimin mengeryit, menerka-nerka apa yang akan ditulis bocah kecil itu.

Beberapa sekon kemudian Yoongi menggoncang tubuh Jimin perlahan. Membuat dia perlahan membuka matanya dan sedikit mengeryit karena terpaan sinar senja hari.

'beautiful dawn'

"Sore yg indah?"

Yoongi mengangguk semangat, kemudian tersenyum menampakkan gusi merah mudanya.

Disisi lain Jimin terheran, "Apa maksudnya?"

Yoongi merajuk, saat tahu Jimin tidak paham maksud frasa yang ditulisnya. Kemudian ia segera menuliskan frasa lain agar Jimin mengerti.

'my dawn'

'more beautiful'

'with you'

'beside me'

Yoongi menuliskannya bergantian dan berhasil membuat Jimin mengangguk mengerti. Mungkin Jimin sudah paham maksudnya.

Yoongi menunduk, menghapus frasa terakhir yang masih tertulis di papan kecil itu. Padahal sebenarnya ia sedang menyembunyikan rona pipinya yang mulai memerah seluruhnya.

Ia baru sadar, itu adalah pengakuan

Ia merasa bodoh sendiri, bagaimana bisa ia menuliskan semua itu dengan gamblangnya. Ia merasa malu dengan Jimin. Mungkin Jimin akan berpikir kalau dirinya salah mengartikan atensi Jimin padanya.

Atensi yang mana maksudnya?

Sesuatu yang lembut tiba-tiba mencolek ujung hidungnya. Yoongi terlonjak dan segera mendongak. Mendapati Jimin yang masih berbaring sedang bertumpu dengan tangan kirinya. Tak lupa sebuah senyum lembut yang selalu Yoongi suka.

"Kenapa, hmm? Malu?"

Yoongi segera menunduk, lagi. Menyembunyikan wajah pucatnya yang kini sempurna berubah menjadi kepiting rebus, dengan tiba-tiba terfokus menghapus frasa pada papan kecilnya yang padahal sudah terhapus beberapa saat yang lalu.

"Yoongi, lihat aku."

Yoongi mendengarnya, tapi tidak menurutinya. Ia hanya menggeleng pelan sambil masih terus menyembunyikan wajahnya.

Sebuah tangan akhirnya meraih papan tulis kecil itu. Membuatnya mau tak mau mendongak dan ingin merajuk.

"Lihat aku saja, sebentar."

Akhirnya Yoongi kalah, menuruti apa mau Jimin sekarang.

"Kau sadar apa yang kau tulis tadi?"

Yoongi mengangguk, tentu saja ia sangat sadar. Yoongi memang ingin menuliskan kata-kata itu sejak tadi. Sejak Jimin secara suka rela menjadikan perutnya sebagai bantal.

Jimin tersenyum lagi, "Kau tahu maksudnya?"

Yoongi ingin mengangguk, tapi ragu. Ia takut, maksud yang dipikirkan Jimin akan berbeda dengan maksud yang dipikirkannya.

"Masih bingung ya. Baik aku tanya, apa kau suka senja hari?"

Yoongi mengangguk dengan cepat, karena itu memang fakta yang sangat benar. Bagaimana senja telah menjadi favoritnya.

"Lalu, kau suka semua yang ada pada saat senja datang di penglihatanmu?"

Lantas Yoongi mengangguk lagi. Tapi dalam hati, ia mulai bingung apa sebenarnya maksud yang dipikirkan oleh Jimin.

"Baiklah, kalau begitu. Aku sudah yakin kalau kau suka padaku."

Mata sipit Yoongi segera membulat dengan cepat, kenapa maksud yang dipikirkan Jimin seperti itu.

"Karena mulai sekarang hanya aku yang akan mengisi senjamu dengan keindahanku."

Jantung Yoongi seketika berpacu dengan cepat. Mungkinkah maksud yang dikatakan Jimin adalah sebuah pengakuan seperti frasa yang dituliskannya beberapa saat yang lalu.
 
 
 
Yoongi kembali menunduk, setengah malu dan setengah menahan tawanya.
 
 
 
Bagaimana bisa Jimin percaya diri sekali mengatakan hal itu?

 
 

●●●
TO BE CONTINUED

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
___

this is so cheesy, I swear

sampai saat ini masih belum tau, book ini mau end di chap berapa
bisa dibilang book ini cuma selingan, disaat aku stuck sama book yg lain, atau pas bingung mau nyambung chapter book sebelah, atau mungkin pas pikiran lg penuh sama banyak ide yang belum bisa terealisasikan

dan juga
terimakasih untuk kalian yang mau baca book ini dan kasih feedback
karena jujur, feedback kalian selalu bisa membangun semangatku

Is that so wrong that you make me strong?

Beautiful Dancer ㅡMy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang