Part 01. Manis

130 4 8
                                    

Apa salah dan dosa ku sayang

Cinta suci ku kau buang-buang

"Woi!!!"

Kalau masuk angin datang

Aku punya solusinya

Minum bejo bintang tujuh

Brak!!! Brak!!! Brak!

"Woi" ucap lelaki berpakaian rapi dilengkapi tas yang tersampir dibahu kirinya.

"Apasih" gadis itu menyembulkan kepalanya dari balik pintu yang bertuliskan toilet itu

"Itu cowok lo udah lumutan dari tadi nungguin lo"

"What Riannn udah didepan"

BRAKK

Gadis itu membanting pintu minimalis tersebut sebelum mendengar ceramah panjang dari lelaki yang notabenya adalah kakak kandungnya.

***

"Hai"

Laki-laki berpakaian putih abu-abu lengkap dengan dasi menoleh, mendapati gadis yang kini sedang tersenyum kearahnya.

"Maaf yaa, tadi kamar mandi dikamar aku bermasalah jadi-

"Syutt" lelaki itu menempelkan telunjuknya dibibir mungil gadis itu

"Ayo, nanti telat" Rian, meraih penggelangan tangan gadis itu kemudian menautkan jemari besarnya agar bertautan dengan siempunya.

"Tante, Rian dan Sha berangkat duluan ya, nanti kami bisa makan disekolah" ucap rian sopan.

Mira, ibu Sha menggangguk, "Hati-hati ya"

Rian menyalimi tangan ibu perempuan yang kini berstatus sebagai pacarnya. Sedangkan gadis yang disamping nya mati-matian menahan jantungnya agar tidak keluar, lebay deh lu. Kemudian melepas tautan tangannya lalu bergegas menyalimi ibunya

"Sha berangkat ya ma"

"Iya sayang" ucap mira lembut seraya mencium kening anak bungsunya.

Rian dengan sigap mengenggam tangan mungil Sha kembali membuat si empunya tangan menatap kedua manik mata cowok itu. Padangan mereka berdua beradu hingga--

"Lo berdua gak ada rencana pamitan sama gue gitu?" Makhluk bernama Sandi Azka Airlangga dengan tidak berdosa menggangu moment romantis mereka.

"Gue sama Sha berangkat dulu ya" ucap Rian dan langsung menarik tangan Sha keluar rumah.

***

Rian dan Sha tiba di SMA Harapan Jaya dengan tepat waktu. Mereka berdua berjalan bersama dengan tangan yang saling menggenggam, sesekali tangan lebar Rian mengacak-acak puncak kepala gadisnya.
Sementara gadis disampingnya berusaha menetralkan degup jantung yang dari tadi berdetak tak karuan.

Bagaimana tidak, berjalan bahkan bergandengan dengan seorang Arian Bima Setiawan, si Dingin namun mempesona tidak pernah terlintas sedikitpun dipikiran gadis itu.

Setelah insiden 6 bulan yang lalu, kala dengan sengaja anak kelas 10 menyerahkan sepucuk surat kepada Sha. Lalu menyuruhnya untuk bergegas ke lapangan utama. Ia resmi menjadi tuan putri penakluk hati si Dingin Arian Bima Setiawan.

Didepan seluruh siswa-siswi Rian mengungkapkan perasaannya kepada seorang Shafira Asyka Airlangga. Sha menolak? Tentu, ia tidak akan melakukan hal bodoh itu. Bisa berpacaran dengan most wanted tersebut adalah harapannya sejak dulu, ia bahkan tidak pernah menyangka, disekian banyak perempuan cantik yang ada di sekolahnya mengapa Rian memutuskan untuk memilihnya?

Terlalu lucu jika itu terjadi karena dua minggu sebelum insiden tersebut dengan tidak sengaja Rian mengantarkan perempuan itu pulang ke rumah karena si sialan Sandi tidak bisa menjemputnya.

Namun jawaban Rian yang meyakinkan Sha, membuatnya percaya setengah mati jika cowok itu sudah memiliki ketertarikan kepadanya sejak ia menginjakkan kaki ke SMA Harapan Jaya sebagai calon siswa baru.

"Kamu kenapa ngelamun?"

Suara tersebut membuyarkan lamunan gadis bermata indah itu.

"A-aku--

"Masuk, nanti aku jemput waktu istirahat" Rian berlalu setelah mengacak-acak puncak kepala gadisnya.

Gadis itu tersenyum dan langsung masuk kekelas yang bertuliskan XI IPA 2.

***

"Cie cie, yang dianterin pacar". Hani, sahabat terbaik Sha menyambut kedatangan cewek itu dengan wajah tersenyum.

"Apaan sih Han". Gadis itu tersenyum memamerkan gigi rapinya.

"Hahahah, muka lo kalo merah lucu ya" Hani mencolek dagu Sha dan langsung ditepis oleh gadis itu.

"Bye the way lo udah makan?"

"Tadi gue-

"Sha, ada yang cariin lo tuh", seru Ilham salah satu anggota kelasnya ketika masuk kekelas.

"Siapa?"

"Cowok lo"

Senyum diwajah Sha mengembang memperlihatkan sebelah lesung pipinya yang membuat siapa saja terpesona, termasuk Rian, mungkin.

"Hai"

Laki-laki itu menyodorkan kantong kresek putih serta air mineral kepada gadis itu

"Makan, belajar yang bener, istirahat nanti aku jemput kekelas" Ucap laki-laki itu kemudian beralih menepuk lembut puncak kepala gadis itu kemudian berlalu meninggalkan gadis yang sedari tadi diam membeku.

Gadis itu tersenyum, bahagia. Gadis mana yang tidak bahagia jika seorang lelaki memperlakukannya semanis itu, apalagi lelaki tersebut adalah orang yang gadis itu sayangi. Dalam hatinya ia berharap bisa terus bersama dengan orang yang ia sayang. Semoga.

TBC

Hallo.....
Alhamdulillah bisa lanjut lagi. Mohon maaf ya jika ceritanya tidak sesuai dengan ekspetasi kalian ya..
karena aku belum berpengalaman buat bikin cerita. Semoga suka ya dengan cerita ini.

Salamsayang
PenulisAmatir, Nadyaftmwt

ShafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang